1
Author

administrator

Browsing

Sebelum Nabi Muhammad SAW memasuki gua, Abu Bakar dengan sigapnya mengecek dan juga menutup lubang-lubang yang ada di gua. Hal ini dilakukannya agar Nabi Muhammad terhindar dari binatang buas. . Di dalam gua, mereka sepakat untuk bergantian berjaga. Dalam tidurnya, Nabi Muhammad SAW melabuhkan kepalanya di pangkuan sang sahabat. Di dalam gua yang dingin dan remang-remang, tiba-tiba ada seekor ular yang mendesis keluar dari salah satu lubang yang belum ditutup oleh Abu Bakar .Abu Bakar r.a menatapnya dengan waspada, ingin sekali ia menarik kedua kakinya untuk menjauh dari hewan berbisa ini. Namun, keinginan itu dienyahkannya dari benak, tak ingin ia mengganggu tidur Rasulullah SAW. Bagaimana mungkin, ia tega membangunkan kekasih Allah SWT itu. . Kemudian Abu Bakar r.a menutup lubang itu dengan salah satu kakinya, lalu ular itu menggigit pergelangan kakinya, tetapi kakinya tetap saja tak bergerak sedikitpun Dalam hening, sekujur tubuh Abu Bakar r.a menjadi terasa panas, ketika bisa…

Di dalam Islam, sudah sangat jelas aturan yang sedemikian rupa mengatur bagaimana semestinya pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Islam melarang laki-laki dan perempuan untuk berinteraksi dalam hal-hal yang tidak dibenarkan oleh syariat. Interaksi yang dibolehklan oleh syariat adalah dalam muamalah dan taawun (tolong menolong). Contohnya dalam pendidikan, berjual beli, kesehatan dll. Itu pun tetap terikat dengan hukum syariat Allah. Yakni saling menjaga pandangan, menutup aurat dengan sempurna, tidak berkhalwat dan bertingkah laku yang tidak melanggar syariat. Dan ini berlaku baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Di tempat umum (ruang publik) misalnya, sudah seharusnya antara pasangan suami istri dapat saling menjaga kehormatannya masing-masing. Mereka juga tidak boleh sampai melakukan hal-hal yang dapat mencoreng kehormatan masing-masing. Tidak sepatutnya pula mereka menampilkan kemesraan bersama pasangannya di depan umum. Dan yang lebih parah kalau sampai mengumbar aib pasangannya. Tidak sebatas di dunia nyata saja, tetapi juga berlaku di dunia…

Di era kekinian pada zaman now inu, di mana sudah begitu terlihat kecanggihan teknologi yang begitu pesat, ternyata berdampak luas. Dampak tersebut ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Dampak tersebut juga dapat dirasakan dalam berbagai bidang atau lingkup yang ada, tak terkecuali lingkup rumah tangga. Dampak nyata yang dapat dirasakan pada lingkup rumah tangga salah satunya adalah maraknya fenomena perceraian yang trendnya telah meningkat. Jika sebelumnya sebab perceraian banyak masalah ekonomi atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dalam beberapa tahun terakhir justru dipicu kecemburuan di media sosial Telepon pintar atau yang lazim juga dikenal dengan smartphone, dapat juga membawa dampak negative yang tidak baik apabila penggunanya sendiri tidak smart (pintar) dalam menggunakanya. Apabila mereka tidak pintar dan bijak dalam menggunakannya, hal tersebut justru menjadi boomerang bagi diri mereka sendiri, termasuk dalam kehidupan rumah tangga, dimana hal itu dapat membuat ruang-ruang komunikasi dan jarak temu antara suami…

Melihat kejadian baru-baru ini yang memperlihatkan seorang ulama yang dijadikan sasaran objek untuk ngevlog dan selfie, rasanya dalam artikel ini perlu kita kupas mengenai adab terhadap ulama. Dalam konteks falsafah Priyayi, kamar pribadi Kiyai merupakan tempat peraduan, persemadian, dan peribadatan. Tempat bertafakur, bilik khalwat dengan sang pencipta, bilik dzikir dan pemujaan terhadap yang Esa, termasuk bilik berkasih mesra dengan pasangan hidup. Hal-hal yang tabu dilakukan di Ruang Publik, yang tak layak diketahui publik, menjadi layak dan dikhususkan di ruang ini. Dalam konteks siapa yang hadir, yang punya kesempatan untuk boleh memasuki ruang privat itu, selain Bu Nyai, memang dimungkinkan ada -atas seijin sang Kiyai- yang pastinya orang orang tertentu yang memiliki maksud untuk mengutarakan atau mendapati informasi tentang hal-hal yang sangat esensial, dimana hal tersebut hanya untuk diketahui dan bukan untuk diceritakan. Sebagai tanda kedekatan, sang Kiyai biasanya akan mengajak pihak yang diperbolehkan itu ke kamar pribadinya. Namun, jika hadirnya…

Siapa sih yang mau terus dianggap sebagai anak kecil? Kebanyakan dari sobat remaja pasti nggak mau kan? Penyebutan anak kecil sendiri oleh kebanyakan dan mayoritas orang diaggap sebagai bentuk penghinaan dan juga pelecehan. Itu menandakan seseorang yang dianggap anak kecil dianggap masih rendah kapasitasnya yang belum sanggup melakukan banyak hal yang bisa bermanfaat. Kalau dibilang anak kecil pasti jawabnya “aku udah dewasa, stop bilang aku anak kecil!”. Ini adalah fakta, bahwa menjadi dewasa selalu dikaitkan dengan umur. Usia seorang remaja pada saat menginjak umur 17 tahun atau sering dikenal dengan sweet seventeen itu, bagi kebanyakan orang adalah pintu bahwa seseorang yang statusnya semula remaja berubah menjadi dewasa, naik level. Ternyata itu anggapan salah ya sobat. Lho kok salah? Terus gimana yang benar? Tua dan dewasa sejatinya adalah dua hal yang berbeda. Orang yang bertambah usianya belum tentu bertambah kedewasaannya, namun sudah pasti umurnya menjadi tua. Selain itu, tua dan dewasa juga…

Setiap manusia senantiasa erat dengan kata komitmen dan kapasitas. Ketika seseorang telah berkomitmen atas sesuatu, selama dirinya mau belajar maka bagaimanapun kapasitasnya ia akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik. Sebaliknya, sebaik apapun kapasitas seseorang, boleh jadi dirinya diberi nikmat kemampuan yang begitu banyak oleh Allah, tapi jika ia tidak memiliki komitmen maka kapasitas itu percuma. Kemampuannya tidak akan melahirkan sebuah kontribusi berarti. Perlu kita memahami bahwa komitmen tidak bisa dipisahkan dari kesadaran. Jika ia sulit untuk berkomitmen, maka haruslah dibangun kesadaran. Dan membangun kesadaran itu butuh menancapkan pemahaman yang shahih. Jadi, jika kita sulit untuk komitmen dalam dakwah, kemungkinan besar kita tidak memiliki kesadaran utuh tentang dakwah. Dan tidak memiliki kesadaran utuh tersebut, pasti berkaitan pula dengan pemahaman apa yang kita terima. Jadi, cek dulu diri kita. Lain halnya dengan kapasitas, itu berkaitan dengan melatih kemampuan. Selama ia memiliki keinginan untuk belajar dan mau membentuk kebiasaan, maka kemampuan itu…

Tengah menanti kelahiran sang buah hati dan bersiap hunting perlengkapan bayi baru lahir, Bu? Semoga kehamilannya lancar hingga hari persalinan tiba. Sudah menentukan perlengkapan bayi baru lahir apa saja yang akan Ibu beli? Bedong bayi, selimut, popok, peralatan memerah ASI, bak mandi bayi, baju bayi, baby crib, semua sudah masuk dalam daftar perlengkapan bayi baru lahir Ibu? Sudah semua? Okesip! Oh, jangan lupakan juga printilan kesehatan seperti termometer, krim ruam popok, dan gunting kuku bayi, ya Bu. Penting sekali untuk para Ibu sebelum Ibu pergi ke baby shop untuk membeli perlengkapan bayi baru lahir yang harus Ibu beli, ada baiknya sejak memasuki trimester ketiga Ibu mulai mencicil menulis daftar barang yang sekiranya bakal Ibu dan bayi perlukan di bulan awal kelahirannya. Tips membeli perlengkapan bayi perlu dicicil ya Bu. Karena waktu hamil Ibu juga perlu tetap memperhatikan kondisi agar tidak mudah lelah. Sekadar masukan juga nih, sebaiknya tidak usah terlalu…

Manajer Usaha dan Pengembangan Unit Pasar Besar Pasar Induk Kramat Jati Syarief Hidayatulloh mengatakan, kenaikan harga bapok hampir pasti terjadi menjelang akhir tahun. Namun, kenaikan pada akhir tahun ini diproyeksi masih wajar. Tren kenaikan harga pangan di akhir tahun dinilai berpotensi terjadi di tahun 2018. Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menyebut ancaman inflasi, impor, dan data pangan yang tidak akurat menjadi penyebabkan kenaikan harga pangan di akhir tahun. Kebutuhan pangan sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat harus dijamin kestabilan harganya oleh negara agar tetap dapat dijangkau masyarakat. Adanya peristiwa berulang kenaikan harga pangan di setiap akhir tahun seharusnya mampu diantisipasi oleh pemerintah jauh-jauh hari. Bukan malah dianggap wajar dengan berbagai alasan. Sebab faktanya kenaikan harga pangan menjadikan msyarakat menderita terutama bagi masyarakat berkemampuan ekonomi menengah ke bawah. Dalam pandangan Islam kenaikan harga di pasar bukan persoalan wajar sehingga negara wajib menyelesaikan persoalan tersebut dengan serius. Rasulullah SAW pernah ditanya,…

Digencarkanlah Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja atau yang biasa disingkat KRR. Target dari Pendidikan KRR ini adalah untuk mewujudkan perilaku seksual remaja yang aman dan sehat. Perilaku seksual remaja yang aman artinya perilaku seksual remaja yang tidak mengantarkan mereka pada terjadinya kehamilan tidak diinginkan berikut risiko yang menyertainya. Sehat artinya perilaku seksual remaja tersebut tidak mengantarkan remaja tertular penyakit menular seksual. Dikampanyekanlah konsep ABCD (Abstinensia, Be faithful, use Condom, no Drug) yang diiringi dengan implementasi kebijakan kondomisasi. Pertanyaannya, Benarkah Kampanye ABCD adalah sebuah pendidikan bagi remaja kita? Sebelum kampanye ABCD dilakukan, dalam setiap penyampaian Pendidikan KRR selalu diawali dengan mengajak remaja untuk memahami proses pubertas yang mereka alami, dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh (fisik), mental dan libido mereka. Benang merahnya adalah bahwa eksplorasi seksual pada masa pubertas ini adalah sesuatu yang wajar dilakukan oleh remaja, karena kondisi libido mereka yang memang lagi tinggi-tingginya. Namun agar tidak sampai terjatuh pada…

Manusia tidak bisa memilih lahir dalam rahim orang kaya atau orang miskin. Juga tidak bisa memilih dalam kandungan apakah lahir sebagai laki-laki atau wanita. Manusia saat ini hanya bisa memilih apakah mau taat pada Allah atau justru melanggar garis yang telah ditetapkanNya. Maka, berjuanglah menjadi umi shalehah, yaitu ummu warabbatul bait (ibu pengatur rumah tangga). Umi yang memelihara keluarga agar tetap sakinah, mawadah dan warahmah, membahagiakan suami serta melahirkan anak-anak berakhlak baik. Sebab, itu adalah bentuk ketaatan tertinggi sebagai wanita. . Tidak perlu ragu jika Anda belum punya gelar S1, S2, S3, bahkan tidak sekolah sekalipun. Yang penting bisa melaksanakan kewajiban sebagai ummu warabbatul bait. Toh di akhirat tidak akan ditanya gelarmu apa, tapi apakah sudah menjalankan kewajibanmu sebagai ummu warabbatul bait atau belum? . Tidak apa-apa pula seorang istri mempunyai gelar dari sarjana sampai doktor sekalipun, hanya saja yang menjadi titik tekannya adalah seorang wanita tidak boleh melupakan tugas…