1
Author

administrator

Browsing

Sebuah generasi muda idealnya memang dapat memberikan suatu kontribusi yang besar dan juga berarti pada suatu negara. Generasi tua jelasnya akan menggantikan sebuah generasi tua yang sebelumnya, karena generasi yang sudah tua pastinya sudah banyak yang memutuskan untuk resign dari berbagai kegiatan yang ada, sehingga darisana diperlukan sebuah regenerasi, atau perhantian dari generasi yang sebelumnya ke generasi setelahnya. Pada saat inilah sebuah generasi harus mampu meneruskan peran dari generasi tua sebelumnya, untuk banyak membuat gebrakan yang berarti serta memberikan sebuah sumbangsih yang besar dan luar biasa untuk lingkungan dan komunitasnya, bahkan sampai kepada bangsa dan negara juga dunia. Sayangnya tidak semua generasi muda yang dapat melakukan itu semua. Untuk dapat melakukan itu semua, jelas sebuah generasi muda harus memiliki syarat-syarat yang wajib untuk dipenuhi. Selain itu banyak juga faktor-faktor yang dapat berperan besar untuk mewujudkan semua itu. Misalnya saja seperti habbit, lingkungan mulai dari keluarga, teman, sahabat, tempat tinggal. Selain…

Apa yang terjadi dengan generasi muda kita pastinya tidak bisa dilepaskan dari kebijakan-kebijakan yang ada di negara ini dan juga di berbagai daerah. Karena banyak kebijakan-kebijakan yang tidak dapat melindungi generasi-generasi muda kita untuk dapat melakukan penjagaan serta pembinaan terhadap mereka. Tidak jarang kita lihat jika sudah banyak aturan yang dapat membiarkan pemikiran dan gaya hidup yang tidak baik dan tidak sesuai dengan nilai-nilai islami mengepung generasi melalui berbagai sarana. Juga membiarkan para orang tua berjibaku sendiri mendekap anak-anak mereka dari serangan pemikiran yang rusak dan juga batil. ____________________________ Generasi muda yang ada di negeri ini sekarang boleh dibilang sedang mengalami masa-masa yang cukup berat dan juga sulit. Dimana Ghozwul fikry (perang pemikiran) dan ghozwuts tsaqofy (invasi pemahaman) sedang menyerang mereka dari segala arah, Bahkan sudah sangat mengerikan juga fenomena yang ada dan terjadi sekarang ini, karena hal tersebut dapat juga menyerang dari kamar tidur yang bisa dibilang merupakan ranah paling…

Dakwah tidak seperti makan cabe, yang pedasnya langsung terasa. Bahkan boleh diibaratkan jika dakwah itu seperti menanam tumbuhan, dimana jika kita sekarang menanam, tentu kita tidak bisa berharap jika tumbuhan itu akan tumbuh dengan seketika dalam sekejap. Pastinya tumbuhan tersebut memerlukan waktu yang tidak singkat untuk dapat tumbuh, dan tumbuhnya pun harus setahap demi setahap dan tidak bisa langsung menjadi besar seketika. Pergaulan bebas saat ini tidak hanya menjangkiti anak muda, tetapi juga kalangan lain. Kita mungkin juga tidak jarang mendengar jika pergaulan bebas juga sudah merambah terhadap anak-anak yang masih dibawah umur. Hal ini justru semakin merajalela saja karena virus kebebasan berekspresi yang lahir dari paham-paham yang tidak benar dan juga bertentangan dengan kaidah-kaidah dan nilai-nilai Islam. Virus ini dapat merusak pola pikir generasi dan juga merusak tatanan kehidupan yang ada masyarakat dunia hari ini. Sebab membuat generasi jadi individualisme, tidak mau peduli saat ada kemaksiatan pergaulan bebas. Kalaupun…

Terbanglah Tinggi Menuju Angkasa Meraih Bintang Mencapai Semesta Buatlah Cita-Cita Menjadi Nyata Raih Segalanya Raihlah Semua Taklukkan Dunia Jadilah Bintang Sepenggal lirik lagu sebuah ajang pencarian bakat ini mengingatkan kita bagaimana hari ini banyak sekali bermunculan ajang-ajang pencarian bakat. Menaklukan dunia dan menjadi bintang, menjadi idola. Ya…hari ini, inilah mimpi-mimpi para generasi, tenar dan menjadi idola. Tercatat Indonesian Idol, KDI, X Factor, API, AFI, dan lain sebagainya berbagai ajang pencarian bakat yang pernah dan masih eksis di Indonesia. Ajang-ajang ini adalah ajang yang di adopsi dari ajang-ajang yang muncul di barat. Bahkan muncul pula ajang-ajang tersebut dalam versi juniornya. Tentunya untuk menggaet para generasi muda Indonesia menampilkan bakatnya. Ironisnya ajang-ajang seperti ini di ikuti pula oleh para muslimah. Tak sedikit kontestan berhijab yang mengikutinya, bahkan menjadi jawaranya. Sebenarnya hal-hal tersebut tidak hanya berlaku dalam ajang pencarian bakat menyanyi atau pun bidang entertainment semata. Tetapi juga untuk semua cita-cita yang ingin…

Diketahui ada sebauh video yang memperlihatkan seseorang yang melakukan hal yang tidak semestinya ketika jam pelajaran dan diduga dilakukan hanya untuk bercanda. Namun dari bercanda yang berlebihan itulah bupati Kendal, Mirna Anissa sampai menghimbau agar guru dan murid membatasi bercanda saat jam pelajaran. “Kalau guyon, jangan keterlaluan. Harus bisa membedakan guyonan murid dengan guru, apalagi saat jam pelajaran. Video itu telah viral dan menghebohkan karena dikira video penganiayaan”, kata Bupati Kendal, Mirna Anissa. Disebutkan, aksi bercanda tersebut berawal pada saat siswa saling lempar kertas antarsiswa di dalam kelas. Tak sengaja, salah satu kertas mengenai sang guru, Joko Susilo di depan kelas. Sang guru bertanya, siapa yang melempar kertas. Seluruh siswa terdiam dan tidak mengaku. Lalu, salah seorang siswa bernama P dengan nada bercanda, mengaku ia yang melemparkan kertas tersebut ke Pak Joko. Pada saat itulah siswa mengajak beliau bercanda agar beliau tidak marah. Tidak hanya P, namun S, A, dan…

“Bahlul” adalah kata yang biasa kita gunakan untuk mensifati orang yang bodoh, sehingga sampai kini pun kata ini seolah menjadi suatu kata yang seakan memiliki makna bodoh. Tapi kita sudah sepatutnya mau tahu juga asal-usul dari kata-kata ini diambil, tahukah kalian semua dari mana asal kata itu..? Dikisahkan, sesungguhnya BAHLUL adalah seorang yang dikenal sebagai orang gila di zaman Raja Harun Al-Rasyid (Dinasti Abbasiyah). Pada suatu hari Harun Al-Rasyid lewat di pekuburan, dilihatnya Bahlul sedang duduk disana. Berkata Harun Al-Rasyid kepadanya : “Wahai Bahlul, kapankah kamu akan berakal/sembuh dari gila.. ?” Mendengar itu Bahlul beranjak dari tempatnya dan naik keatas pohon, lalu dia memanggil Harun Al-Rasyid dengan sekuat suaranya dari atas pohon, ” Wahai Harun yang gila, kapankah engkau akan sadar….? “, Maka Harun Al-Rasyid menghampiri pohon dengan menunggangi kudanya dan berkata : “Siapa yang gila, aku atau engkau yg selalu duduk dikuburan…?” Bahlul berkata : “Aku berakal dan engkau…

Pernahkah kita bertanya, sampai kapankah kita sendiri tanpa kekasih? Kapankah kita mengakhiri masa sendiri dengan menikah? Padahal kita tahu bahwa kita tak pernah sendiri, ada Allah yang menemani. Pernahkah kita membayangkan bagaimana asiknya berdua? Menikah dengan ia yang kita cinta? Padahal kita tahu, bahwa sekuat apapun kita mengharap ia yang kita cinta, tetap hanya Allah lah yang berhak menyatukan. Terkadang hati ini begitu khawatir pada kesendirian, padahal kita pun tahu bahwa dalam kubur tak satupun yang membersamai. Terkadang kita begitu sedih akan kesepian, seolah-olah Allah tak memerhatikan. Padahal Allah selalu dekat. Ia ada saat kita merasa sendiri, merasa sedih juga merasa paling pedih hidupnya. Allah ada saat kita merasa terluka. Kekhawatiran kita terhadap jodoh sebanarnya tidak beralasan, sebab jika kita tak berjodoh dengan ia yang Allah takdirkan di dunia, kelak kita akan berjodoh dengan ia di surga. Maka sabarlah hati. Jika memang harus menanti, semoga penantian ini adalah bentuk kepatuhan…

Banyak Muslim bersedekah dengan niat yang beragam. Juga dengan kadar keikhlasan yang berbeda. Ada yang bersedekah karena berharap pujian. Sekadar untuk pencitraan. Ada yang karena faktor kepentingan: Pilkada, Pemilu, atau Pilpres, misalnya. Ada yang karena berharap dapat imbalan berupa pengembalian rezeki yang berlipat dari apa yang disedekahkan. Ada juga orang yang bersedekah karena berharap hajat atau kebutuhannya terwujud: lancar usaha, tembus tender/proyek, naik pangkat, lulus ujian, sembuh dari sakit, digampangkan jodoh, segera dapat momongan, dll. Tentu benar. Allah SWT akan membalas amal sedekah kita berlipat ganda (Lihat, misalnya, QS al-Baqarah [2]: 261). Demikian pula yang dijelaskan oleh Baginda Nabi saw. dalam banyak hadisnya. Alhasil, tidak salah jika kita bersedekah dengan berharap balasan berlipat ganda, sebagaimana yang telah Allah SWT janjikan. Namun, jika bersedekah sebatas itu, biasanya: Pertama, sedekah yang dikeluarkan hanyalah sebatas untuk mendapatkan ’balasan’ yang kita inginkan. Kedua, tak selalu Allah membalas sedekah kita dengan balasan yang bersifat duniawi.…

Seperti diketahui sebelumnya, ada dua frase yang berkaitan dengan cara masuk kedalam golongan yang benar. Dimana terdapat 2 frase menarik darisana, yaitu frasa “Ialah golongan yang mengikuti jejakku dan jejak para sahabatku”, dan juga frasa “Dia al jamaah”. Baiklah kita mulai dari frasa “Ialah golongan yang mengikuti jejakku dan jejak para sahabatku.” Frasa ini bisa di fahami bahwa apa-apa yang rhosulullah saw dan para sahabat contohkan, maka bisa di tarik kesimpulan bahwa yang selamat dalam hadits di atas adalah ahlusssunnah.  Apakah ahlusssunnah? Lafazh “sunnah” maknanya adalah “sirah” (perilaku). (Lihat kamus bahasa, Lisaanul ‘Arab, Mukhtaarush Shihaah dan al-Qaamuusul Muhith: (bab: Sannana).jadi bisa di tarik kesimpulan bahwa ahlusssunnah adalah seseorang,ataupun kelompok, atau juga negara yang berusaha meneladani methode ataupun tata cara dari baginda Rasulullah SAW dalam memutuskan sesuatu apapun. Sementara menurut (Terminologi) yaitu petunjuk yang telah ditempuh oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam dan para Sahabatnya baik berkenaan dengan ilmu, ‘aqidah, perkataan, perbuatan maupun…

Ada sedikit yang menarik tentang pembahasan sebuah hadits yang isinya berkaitan dengan perpecahan yang terjadi di kalangan umat muslim. Mengapa bisa menarik? Karena perlu kita ketahui juga jika fenomena ini dapat menimbulkan efek yang tidak main-main, hingga memunculkan klaim, memunculkan ashobiah akut, hingga memunculkan Takfiri yang sembrono..!!! Artikel ini hanya mengutip dari berbagai sumber literasi ulama-ulama yang menjadi ahli hadits ataupun ahli tafsir, sebab jika dibandingkan dengan beliau semua (ulama ahli hadits dan ahli tafsir), maka tulisan dalam artile ini masih sangat tidak layak untuk dapat menghukumi sesuatu yang sudah dijelaskan oleh para ulama-ulama yang ada terdahulu, baik itu tabiin ataupun tabiut tabiin. Ada beberapa hadits yang isinya menceritakan tentang perpecahan dalam kaum muslimin. Diantaranya: “Dari sahabat Abdullah bin Amer rqdhiallahu’ anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu golongan. Kemudian para sahabat bertanya:…