Para orang tua harus mengetahui jika kunci cerdasnya anak kita justru ada di rumah, ada pada diri kita sebagai orangtua. Sebagai seorang muslim penting menerapkan tips mendidik anak ala Rasulullah yang Insya Allah dapat mencerdaskan anak secara intelektual maupun emosional. – Anak usia 15 hingga 21 tahun: Perlakukan anak seperti sahabat Usia 15 tahun adalah usia umum saat anak menginjak akil baligh. Sebagai orang tua kita sebaiknya memposisikan diri sebagai sahabat dan memberi contoh atau teladan yang baik. 🔹Berbicara dari hati ke hati. Inilah saat yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati dengannya, menjelaskan bahwa ia sudah remaja dan beranjak dewasa. Perlu dikomunikasikan bahwa selain mengalami perubahan fisik, Ia juga akan mengalami perubahan secara mental, spiritual, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga sangat mungkin akan ada masalah yang harus dihadapinya. Paling penting bagi kita para orangtua adalah kita harus dapat membangun kesadaran pada anak-anak kita bahwa pada usia setelah akil…
Orangtua mana yang tidak mendambakan anak yang sholeh/sholehah, cerdas, dan membanggakan? Namun, keinginan dan upaya yang dilakukan kerap kali belum sejalan. Tidak sedikit orangtua lebih mengandalkan guru maupun tenaga pendidik tempat les untuk mencerdaskan anak-anak. Orangtua perlu memahami bagaimana tahapan mendidik anak sesuai dengan usianya yang dilakukan oleh Rasulullah. Bagaimanakah caranya? – Anak usia 0 hingga 6 tahun: Perlakukan anak sebagai raja Sejatinya anak usia 0-6 tahun kerap disebut usia emas atau ‘Golden Age’ bukan tanpa alasan. Anak pada usia ini akan mengalami masa tumbuh kembang yang sangat cepat tanpa kita sadari. Rasulullah menganjurkan kepada kita untuk selalu berlemah lembut. Memberikan kasih sayang penuh, memanjakan, merawat sepenuh hati, sekaligus membangun kedekatan dengan anak termasuk pola mendidik yang baik. Jadikan buah hati merasa aman, merasa dilindungi, dan nyaman bersama orangtua. Hindari sikap marah-marah dan memberi banyak larangan, berikanlah kesempatan pada anak supaya merasakan kebahagiaan yang berkualitas di masa kecil. Banyak hal…
Dalam suatu kisah menurut refrensi dari kitab Irsyadul Ibad, dikisahkan suati ketika ada seorang ahli ibadah yang diuji oleh Allah. Ia sempat nyaris tergoda oleh kecantikan WTS (wanita tuna susila) yang duduk di atas dipan emas dan menetapkan tarip 100 Dinar untuk laki-laki yg bercinta dengannya. Meskipun ahli ibadah itu telah bisa mengumpulkan 100 dinar dan menyerahkan pada WTS itu, dia tidak jadi berzina karna takut kepada Allah SWT dan bertaubat yang ada akhirnya menjadi sebab taubat nya sang WTS itu juga. Mau tahu berapa rupiah 100 Dinar itu? Mungkin sedikit bisa kita hitung menurut kalkulasi sbb: 1 Dinar adalah 1 Mitsqol yakni 4,44 gram. 1 gram emas hari ini bernilai kurang lebih Rp. 582.224. 100 dirham kalau dijadikan rupiah : 582.224 x 4,44 x 100 = 258.507.456 dibulatkan 258 juta Beginilah kurang lebih kisah pemuda ahli ibadah dan WTS tersebut. Berkisah di sebuah negri, ada seorang wanita nakal yang…
Pada awalnya, kita akan melihat ayat-ayat Allah yang memuliakan manusia. Terdapat beberapa kriteria ayat di Al-Qur’an yang menjelaskan kemuliaan manusia dalam penjelasannya. Berikut beberapa arti dari ayat-ayat yang menerangkan hal tersebut. Allah tidak menciptakan sesuatu kecuali yang terbaik. “Sungguh, Kami telah Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”(At-Tin 4) Yang Memperindah segala sesuatu yang Dia Ciptakan dan yang Memulai penciptaan manusia dari tanah,(As-Sajdah 7) “(Itulah) ciptaan Allah yang Mencipta dengan sempurna segala sesuatu.”(An-Naml 88) “Allah-lah yang Menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap, dan Membentukmu lalu Memperindah rupamu.”(Ghofir 64) “Dia Menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia Membentuk rupamu lalu Memperbagus rupamu, dan kepada-Nya tempat kembali.”(At-Taghobun 3) “Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.”(Al-Mukminun 14) Allah menyusun manusia dengan bentuk yang terbaik. “Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhan-mu Yang Maha Pengasih. Yang telah Menciptakanmu lalu Menyempurnakan kejadianmu dan Menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam…
Tsa’labah adalah salah satu sahabat di zaman Rasulullah SAW. Sahabat itu adalah seorang yang terkenal rajin berjamaah bersama Rasul dan para sahabat lainnya. Namun entah kenapa setelah salat jamaah dengan cepat Tsa’labah akan segera pamit untuk kembali ke rumah. Kebiasaannya itu pun menjadi tanda tanya bagi para sabahat juga Rasul sendiri. Lalu pada suatu hari setelah jamaah Rasulullah yang melihat Ts’labah buru-buru untuk pulang segera memanggilnya. Tsa’laba pun menghadap Rasulullah. Di sana Rasulullah bertanya pada Tsa’labah. “Wahai, Tsa’labah kenapa kamu selalu terburu-buru ketika selesai jamaah?” Dengan takzim Tsa’labah pun menjawab pertanyaan Rasulullah, “Sesunggunya saat ini di rumah ada seorang yang menungguku ya, Rasul. Dia menunggu untuk bergantian memakai baju untuk melaksanakan salat.” “Saya hanya memiliki sehelai kain untuk dipakai secara bergantian. Ketika saya salat, maka istri saya akan bersembunyi hingga saya datang untuk kembali.” Tsa’labah menjelaskan dengan sebenar-benarnya. Rasulullah sangat terkesan dengan Tsa’labah lalu mengizinkannya untuk segera pulang. Selang beberapa…
Mungkin di antara kita masih belum banyak yang pernah mendengar salah satu anak Nabi Adam yang bernama Nabi Syits. Memang anak Nabi Adam yang mungkin paling familiar terdengar di telinga banyak orang adalah Qabil dan Habil. Namun siapa sangka, Nabi Syits sendiri merupakan anak Nabi Adam yang paling cerdas. Kisah awal kelahiran Nabi Syits sendiri memang bermula dari peristiwa pembunuhan Qabil terhadap Habil. Setelah Adam mengetahui Habil terbunuh, selama setahun dia tidak tertawa dan tidak bergaul dengan Hawa. Maka, Allah berfirman kepadanya, “Hai Adam, sampai kapan tangisan dan kesedihan ini? Sesungguhnya Aku akan memberikan pengganti dari anak itu untukmu dengan anak yang terpercaya dan akan menjadi nabi, dan dari keturunannya akan Kujadikan para nabi hingga Hari Kiamat. Tandanya adalah dia akan dilahirkan sendirian, tidak mempunyai saudara sekandung. Apabila lahir anak itu, namailah dia Syits.” Dalam bahasa Suryani nama tersebut (Syits) berarti hamba Allah. Ketika Hawa mengandung anak itu, kandungannya tidak…
Anak perempuan dan laki-laki memang memiliki beberapa perbedaan dari dalam karakter yang ada pada dirinya. Meski pun dalam beberapa hal kita tidak boleh mendiskriminasi antara anak laki-laki dan perempuan, namun tetap saja ada beberapa hal yang justru memang tidak bisa disamakan di antara mereka. Untuk itulah ada juga beberapa hal yang harus kita perlakukan secara berbeda antara saat kita memperlakukan anak laki-laki dengan saat kita memperlakukan anak perempuan. Poin ini tentu saja menjadi penting agar kita bisa memperlakukan dan mendidik secara maksimal anak laki-laki atau pun perempuan. Secara kodrat, memang terdapat beberapa hal yang berbeda dan tidak bisa disamakan antara anak laki-laki dan perempuan. Untuk itulah akan menjadi poin yang begitu penting sekali bagi orang tua untuk dapat mengetahui hal ini. Dimana hal ini juga bisa membawa dampak dan efek yang luar biasa bagi tumbuh kembangnya anak kita kelak. Dan khusus untuk anak laki-laki, terdapat beberapa tips yang mungkin para…
Sobat sekalian, Mengajarkan tentang aqidah kepada anak sejak usia dini memang sangat diperlukan dan itu adalah tugas kita sebagai orang tua Terutama mengenalkan tentang hakikat Allah SWT. kepada anak-anak. Namun, terkadang kita bingung untuk menerangkan agar kalimatnya mudah dicerna oleh anak-anak. Terkadang anak-anak juga sering melontarkan pertanyaan kritis. Bagaimana Cara menjawab pertanyaan2 mereka? Allah itu siapa sih bun ? Allah itu Ada dimana ? Lantas kenapa Kita harus menyembah Allah ? Nah, apabila para orang tua diberi pertanyaan seperti oleh anak kita yang usianya masih sangat dini dan kecil sekali, kira-kira gimana ya cara yang paling bijak untuk menjawabnya? Berikut adalah tips mengenai jawaban yang bisa kita berikan apabila anak kita yang usianya masih kecil sekali menanyakan hal-hal tersebut: 1. Allah itu Siapa? Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu. Semua itu ada…
Para pembaca sekalian, pada dasarnya setiap wanita itu cantik. Namun banyak wanita di luar sana yg mengubah ciptaan-Nya agar lebih menarik. Dan yang harus kita ketahui disini, cantik yang hakiki tidaklah kecantikan yang bersifat fisik saja. Tetapi lebih dari itu, cantiknya pun harus berasal dari dalam juga. Bagaimana agar kita semua tidak salah mengartikan bagaimana kecantikan yang haqiqi dalam Islam? Disini ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para wanita agar mereka betul-betul bisa mendapatkan kecantikan yang hakiki. Yuk kita simak bersama: -HINDARI MAKSIAT Perbuatan maksiat bisa membuat wajah tampak gelap dan hitam. Seseorang yang hobi berbuat maksiat, maka hilanglah kecantikan dalam jiwa dan fisiknya. Berbeda dengan para ahli ibadah yang tampak natural dan wajahnya bercahaya. -BERHIJAB SYAR’I Seorang wanita yang berjilbab dengan pakaian panjang pastinya akan terlihat lebih anggun dan cantik. Dengan memakai jilbab, wanita juga tampak lebih terhormat serta terhindar dari risiko pelecehan. Perintah menutup aurat ini dijelaskan…
Mungkin sering kita mendengar perintah yang menyuruh kita untuk menyampaikan kebenaran walau pun itu hanya satu ayat. Ya, sebagaimana manusia, tentu saja kita dianjurkan untuk menjadi pribadi yang dapat saling mengajak dalam kebaikan dan kebenaran. Namun cara, penyampaian ketika menyampaikan suatu kebenaran juga sangat perlu diperhatikan, termasuk jika objek yang kita sampaikan adalah orang-orang non muslim. Dalam beragama point penting adalah mengenalkan Tuhan, bukan syariat, jadi salah besar jika berdakwah kepada agama lain yang ditekankan adalah masalah sholat zakat dan lainnya. Justru yang paling penting adalah masalah ke Tuhanan. Maka jika anda akan mengajak orang beragama lain maka ajaklah untuk membahas masalah Tuhan, tentunya anda juga harus kuat dalam bertuhan bukan dalam tataran menguasai ilmu ketuhanan atau ushuludin, tapi anda harus benar benar makrifat kepada Tuhan Allah. Kalau kita hanya mengetahui tanpa mengenal secara langsung maka diskusi atau debat kusir tidak akan selesai. karena cara yang akan dipaparkan ini adalah…