1
Author

Annisa Aprinia

Browsing

Sebelum zamannya Nabi Muhammad SAW, beliau sudah terlebih dulu dikenal oleh seluruh alam semesta. Malaikat di langit serta para nabi terdahulu juga telah mengenal sosok Nabi Muhammad SAW atau yang biasa mereka sebut dengan nama Ahmad tersebut. Menurut banyak sejarawan, para nabi sebelum Nabi Muhammad kerap mengatakan ada nama nabi akhir zaman yang akan mengenalkan Islam kepada umat mereka. Bahkan ketika zaman Nabi Adam pun pernah dikisahkan jika Nabi Adam menemukan banyak sekali tulisan yang menyebut nama Nabi Muhammad, sehingga membuatnya tahu bahwa Allah kelak akan menciptakan seorang manusia yang bernama Muhammad ke muka bumi ini.  Baca juga: Kisah Nabi Muhammad dan Anggur yang Masam Selain itu, Nabi Muhammad sendiri namanya juga banyak disebut dalam beberapa doa yang dilantunkan oleh para nabi pendahulu beliau. Fenomena tersebut juga menjadi pertanda betapa mulia dan agungnya penghulu para nabi ini. Menurut berbagai sumber dari buku sejarah, nabi-nabi sebelumya selalu menyebutkan nama Sang Nabi…

Air Zam Zam menjadi air yang dipercaya suci bagi umat Islam. Zam Zam berawal dari kisah perjuangan Siti Hajar mencari air untuk minum bayinya. Ismail dipadang antara bukit shafa dan marwah. Setelah bolak-balik 7 kali antara Shafa dan Marwah ternyata air ditemukan dibawah tendangan tumit Ismail. Nama Zam Zam berasal dari teriakan Siti Hajar yang kaget dan berseru, zummi-zummi” (berkumpullah, berkumpullah). Siti hajar segera mengumpulkan dan membendung air yang memancar itu. Diciduknya air itu dengan tangan dan dimasukan ketempat air. Baca juga: Mata Air Zam Zam, Sumber Air yang Penuh Berkah Malaikat Jibril lah yang mengais tanah dengan kaki (atau sayapnya), kemudian memukulkan kakinya diatasnya, dan keluarlah pancaran air dari tanah tersebut . malaikat jibril berkata kepada siti hajar,”Jjanganlah takut terlantar. Sesungguhnya, disinilah baitullah akan dibangun anak ini(ismail) bersama ayahnya. Dan sesungguhnya, Allah tidak akan menelantarkan hamba-Nya.” Beberapa waktu kemudian, datanglah kaum Jurhum ke lembah Mekkah. Mereka turun karena melihat…

Penciptaan Nabi Adam merupakan awal manusia berada di muka bumi. Peristiwa tersebut terdapat dalam Al Qura’an. Allah berfirman,  Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” . (Surat Al Baqarah [2]: 30). Baca juga: Inilah Cerita Haru Nabi Muhammad saat Masih Kecil Umroh.com merangkum, pada suatu ketika, Allah SWT menitahkan kepada malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanahnya untuk mencipta Adam. Akan tetapiapabila beliau sampai ke bumi, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam kerena bumi khawatir Adam akan menjadi maksiat kepada Allah. Lalu Jibril kembali ke hadrat Allah memberitahu bahawa ia tidak dapat berbuat apa-apa apabila mendengar mendengar…

Setiap orang ketika ditanya, apakah kalian ingin masuk surga? Tentu dapat dipastikan bahwa jawabannya iya ingin masuk surga, ketika orang tersebut meninggal dunia mereka semua tentunya sangat mendamba-dambakan masuk surga. Di dalam Al-Quran serta dibeberapa kita yang lain, surga digambarkan sebagai tempat yang sangat indah dan dapat membuat seseorang tersebut merasa nyaman berada didalamnya, surga pula digambarkan bahwa didalam sana seseorang tersebut akan merasakan kebahagiaan dan terlindungi dari bahaya apapun yang tentunya berbeda dengan di bumi. Ketika seseorang tersebut menginginkan masuk surga ketika nanti meninggal dunia, tentu hal tersebut harus diimbangi dengan perbuatan-perbuatan yang mulia selama di dunia, contohnya dengan bersedakah dan menyanyangi anak yatim piatu, untuk tinggal di dalam surga tentunya baik wanita dan pria harus berbuat baik dan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Baca juga: Kisah Imam Bin Hanbal dan Wanita Miskin Penjual Roti Bagi seorang wanita yang ingin masuk surga, tentu banyak sekali caranya agar…

Al-Ahsa awalnya dikenal sebagai Provinsi Hijar, Bahrain merupakan oasis terbesar di dunia. Wilayah itu telah menjadi bagian dari Kerajaan Arab Saudi. Al-Ahsa telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Berada di bagian timur Semenanjung Arab, Al Ahsa Oasis merupakan lanskap yang mencakup taman-taman, kanal, air terjun, sumur, danau, bangunan bersejarah, struktur perkotaan dan situs arkeologi. Manusia menghuni wilayah itu, karena kaya akan sumber air. Baca juga: Setelah Umroh, Saatnya Wisata ke 10 Destinasi Ini di Mekkah Sejak zaman prasejarah, penduduk Al-Ahsa telah hidup bertani. Rasulullah SAW, sejak masih muda, sering berkunjung ke Bahrain untuk tujuan berniaga. Tak heran, ketika bertemu dengan pemimpin Bani Abdul Qais, Nabi SAW sudah mengetahui nama-nama tempat, temasuk gaya hidup masyarakat Bahrain. Penduduk Hijar (al-Ahsa) sudah beriman kepada ajaran Islam sejak peristiwa Futuh Mekkah. Di wilayah itu pula, masjid di luar Arab pertama kali dibangun, yakni Masjid Juwatsa. Masjid itu termasuk salah satu yang bersejarah bagi umat…

Umroh.com — Nabi Sulaiman dalah nabi yang ke delapan belas setelah ayahnya Nabi Daud AS. Ketika Nabi Daud meninggal, Nabi Sulaiman menggantikannya baik sebagai raja yang mewarisi tahtanya dan juga sebagai Nabi yang  menyiarkan risalah kenabiannya untuk disampaikan kepada umatnya. Sejak remaja, Sulaiman telah dianugerahi kelebihan yang tak ada orang lain miliki di dunia ini. Ia tidak hanya diberi intelektualitas saja, pada umur 11 tahun Sulaiman memiliki ketajaman otak, kepandaian berpikir, serta ketelitian dalam mengambil suatu keputusan. Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman dan Mukjizatnya Ketika kita membuka lembaran-lembaran sejarah kehidupan Nabi Sulaiman yang diungkap oleh Al-Qur’an, maka kita akan mengetahui bahwa kita berada di masa keemasan Bani Israil, yaitu masa Nabi mereka dan penguasa mereka Sulaiman. Sulaiman tidak merasa puas dengan apa yang telah diwarisinya dari Daud. Ambisinya mendorongnya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar. source: freepik.com Umroh.com merangkum, Nabi Sulaiman juga terkenal dengan beberapa mukjizat yang ada pada diri…

Umroh.com — Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir, karena Setelah nabi Muhammad SAW tidak ada lagi nabi yang tercipta. Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau teladan bagi umat Islam. Tak heran jika kisah semasa hidup beliau mulai dari lahir sampai dengan wafat nya selalu menjadi topik menarik untuk diceritakan dan didengar.  Nabi Muhammad saw adalah seorang yang senantiasa dijaga oleh Allah swt dari segala bentuk perbuatan dosa dan maksiat. Allah tidak akan membiarkan Nabi Muhammad saw berbuat dosa ataupun maksiat karena Allah swt selalu menuntun dan menjaganya. Baca juga: Ini Golongan Mulia Menurut Rasulullah, Apakah Anda Salah Satunya? Umroh.com merangkum, Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang sangat mulia, tidak hanya pandai dalam beribadah, baik itu yang wajib maupun sunnah. Sebagai Nabi dan Rasul Allah Beliau juga mampu mengatur kedua matanya dari pandangan maksiat. Sesekali Nabi mengingatkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga mata dengan cara Ghodul Bashar. Dengan kata lain, kita…

Bagi seorang muslim tentunya sudah tidak asing lagi mendengar nama Nabi Muhammad SAW, karena Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir bagi umat muslim dan tentunya banyak sekali akhlak yang patut kita tiru dan perbuatan yang Nabi Muhammad ajarkan kepada umatnya. Sesungguhnya didalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat banyak budi pekerti yang luhur, sehingga sebagai pengikutnya Nabi Muhammad SAW kita harus bisa terus meneladani dan juga menerapkan apa-apa yang dicontohnya oleh Nabi Muhammad SAW. Terdapat satu riwayat yang dapat dijadikan contoh untuk kita semua terutama dalam kehidupan kita sehari-hari tentang bagaimana menghargai sebuah pemberian dari seseorang, walau mungkin dapat dikatakan bahwa pemberian dari seseorang tersebut tidak mengenakan untuk kita. Baca juga: Bisa Dicontoh, Ini Cara Rasulullah Memberantas Kemiskinan Umroh.com merangkum, suatu hari hiduplah seorang lelaki yang miskin, walaupun beliau miskin tetapi beliau tidak pelit dan beliau suka berbagi, hingga akhirnya lelaki miskin ini pergilah ke Rasulullah SAW untuk membelikannya buah anggur,…

Cerita tentang “Istighfar” dan juga sebuah kisah dari kehidupan Imam Ahmad Bin Hanbal (164-241 H), seorang ulama Islam dan salah seorang teolog yang ternama dalam sejarah Islam. Imam Ahmad juga dianggap sebagai pendiri mazhab Hanbali dan dianggap sebagai salah satu teolog Sunni paling terkenal, sering disebut sebagai “Sheikh ul-Islam” atau “Imam Ahl al-Sunnah”. Dimasa akhir hidup beliau bercerita “satu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tahu kenapa ingin sekali menuju satu kota di Irak”. Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat. Baca juga: Bukti Kepedulian Rasulullah kepada Seseorang yang Masih Melajang, Begini Ceritanya Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashrah. Beliau bercerita, “Begitu tiba disana waktu Isya’, saya ikut shalat berjamaah isya di masjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat.” Begitu selesai shalat dan jamaah bubar, Imam Ahmad ingin tidur di masjid, tiba-tiba Marbot masjid datang menemui imam Ahmad sambil bertanya,…

Kemiskinan dari zaman Rasulullah hingga zaman modern kini semakin merajalela. Suatu konflik dalam bidang perekonomian ini sebagai masalah utama salah satunya pada zaman Rasulullah. Upaya penanganan kemiskinan harus pula dipahami sebagai persoalan universal dan harus dilakukan secara menyeluruh. Islam mengajarkan bahwa penanganan masalah kemiskinan bukanlah sebagai tugas individu dan suatu kelompok, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif. Islam sangat menekankan sisi persaudaraan sesama Muslim dalam memperkuat keutuhan masyarakatnya, terutama dalam bidang ekonomi. Ikatan akidah islamiyah mengikat seluruh umatnya dalam tali persaudaraan, gotong royong dan saling membantudalam kebaikan dan taqwa, seperti persaudaraan yang diikat antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Baca juga: Wajib Tahu, Ini Kisah Telaga Nabi yang Ada di Akhirat Umroh.com merangkum, ketika kaum Muhajirin berhijrah dari Mekah ke Madinah, mereka menghadapi problematika sosial dan ekonomi, berkaitan dengan kelangsungan hidup, mata pencaharian dan tempat tinggal. Kaum Muhajirin tidak memiliki modal, sebab seluruh harta mereka sudah ditinggalkan. Mereka juga tidak memiliki…