Tsa’labah bin Haathib Al-Anshar biasa disapa Tsa’labah adalah salah satu sahabat Rasulullah yang hidup di bawah garis kemiskinan sehingga tidak memiliki pekerjaan ataupun penghasilan yang tetap. Beliau sangat rajin mengerjakan semua waktu shalat dilaksanakan di masjid secara berjamaah. Tetapi ada satu kebiasaan Tsa’labah yang mengundang tanya Rasulullah, yaitu selalu bergegas pulang setelah selesai melaksanakan shalat. Berbeda dengan sahabat lainnya yang masih meluangkan waktu untuk berdzikir serta bermunajat kepada Allah. Hingga suatu kesempatan, ketika bergegas hendak meninggalkan masjid, Rasulullah memanggilnya. Baca juga: Selain Kisah Tsa’labah, Ini Kisah Nabi Sulaiman dan Mukjizatnya yang Bisa Jadi Panutan Setelah Tsa’labah menghadap, Rasulullah bertanya kepadanya. “Wahai Tsa’labah, mengapa kamu buru-buru ketika selesai shalat berjamaah?” Tsa’labah pun menjawab, “Sesungguhnya saat ini di rumah ada seorang yang menungguku ya Rasul. Dia menungguku untuk bergantian memakai baju untuk melaksanakan shalat. Saya hanya memiliki sehelai kain untuk dipakai secara bergantian. Ketika saya shalat, maka istriku akan bersembunyi hingga saya…
Bagi seorang muslim tentunya sudah tidak asing mendengar nama Bilal, Bilal bin Rabah sendiri adalah seorang muazim Rasulullah SAW, dia memiliki kisah yang sangat menarik tentang sebuah perjuangannya dalam mempertahakan aqidah yang dia yakini. Tentunya kisah Bilal ini tidak akan pernah membosankan, walau terus menerus diulang-ulang sepanjang zaman dan kisahnya pun akan membuat orang penasaran. Umroh.com merangkum, Bilal lahir di sebuah daerah yang bernama As-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak yang berkulit hitam yang tinggal di kota Mekkah. Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekkah) sebagai budak milik keluarga bani Abduddar. Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, yang orang tersebut merupakan tokoh penting kaum kafir. Baca juga: 6 Adab saat Mendengar Adzan Ketika Rasulullah SAW mendatangi kota Mekkah, maka kota Mekkah pun diterangi oleh cahaya agama baru dan Rasul yang agung, Rasulullah SAW pun mulai mengumandangakan seruan kalimat tauhid. Bilal merupakan…
Melempar jumrah adalah salah satu dari beberapa rangkaian ibadah dan lempar jumrah pun harus dilakukan oleh jamaah haji. Hukum jumrah pun adalah wajib dan harus dilaksanakan karena bila tidak dilaksanakan dan tidak melakukan lempar jumrah maka jamaah akan dikenakan dam ibadah haji, yang dimaksud dengan dam adalah membayar denda dengan menggunakan uang. Pada umumnya melempar jumrah yakni para jamaah seperti lempari semacam tiang besar (jumrah) dengan batu-batu kecil, karena tiangnya yang berukuran besar dan lokasi jumrah ini pun banyak yang menyebutnya sebagai tembok atau tugu. Sebenarnya melempar jumrah bukanlah perkara melempar batu dan mengenai tugu tersebut melainkan sebagai simbolisasi umat islam yang melakukan ibadah haji dalam melawan setan. Baca juga: Sunnah Haji yang Bisa Dilakukan Jamaah Haji Adapun tiang yang berada dilokasi lempar jumrah adalah sebagai tempat penada bahwa setan muncul ditempat tersebut yang lantas dilempar kerikil oleh Nabi Ibrahim AS. Dilokasi pun terdapat tiga tugu untuk melempar jumrah yakni…
Allah adalah Tuhan yang Maha Esa pemiliki semesta alam ini. Sudah sepantasnya kita sebagai umatNya memuliakan keagungannya. Allah selalu memudahkan kehidupan umatnya yang beriman. Sebaliknya Allah akan mempersulit kehidupan setiap umat yang tidak patuh atas ajaranNya. Di sampingNya memberikan kemudahan kita sebagai umat muslim yang beriman harus memberikan timbal balik dengan mengagungkan Allah melafalkan segala bentuk kemuliaannya, salah satunya mengucapkan Asmaul Usnah. Baca juga: Terungkap, Ini Fakta Sebenarnya saat Firaun Menyebut Dirinya Tuhan Mengenal Sosok yang Ditunjuk Sebagai Wali Allah Dalam ilmu tasawuf, ketaqwaan individu tidak bisa dilihat secara dzahir semata. Siapa sangka sosok yang popular ahli maksiat berubah menjadi wali Allah. Dia adalah Bisyr bin Harits, lahir di dekat kota Merv sekitar tahun 150 Hijriah/767 Masehi dan wafat di kota Baghdad tahun 227 H/841 M. source: freepik.com Bisyr dikenal sebagai pemuda kaya raya hedonis dan gemar melakukan maksiat. Sisa hidupnya, ia menekuni kehidupan asketis setelah bertemu dengan seorang Sufi.…
Beribadah haji atau umroh pasti melakukan sa’i. Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara kedua bukit, sebanyak tujuh kali (bolak-balik) dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Melakukan hat tersebut menjadi salah satu dari rukun haji dan umrah, yakni melaksanakan Sa’i. Ketika melintasi Bathnul Waadi, yaitu kawasan yang terletak di antara Bukit Shafa dan Marwah (saat ini ditandai dengan lampu neon berwarna hijau), para jamaah pria disunahkan untuk berlari-lari kecil, sedangkan untuk jamaah wanita berjalan cepat. Ibadah Sa’i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudhu dan oleh wanita yang datang haid atau nifas. Baca juga: Hal-hal yang Wajib Dipersiapkan Sebelum Umroh, Ini Daftarnya! Sejarah Bukit Shafa dan Marwah Umroh.com merangkum, bukit Shafa dan Marwah adalah dua buah bukit yang terletak dekat dengan Ka’bah (Baitullah). Bukit Shafa dan Marwah yang berjarak sekitar 450 meter. Jauh sebelum perintah ibadah haji dilaksanakan, Bukit Shafa dan Marwah telah menjadi saksi sejarah perjuangan seorang ibu dalam…
Maulid Nabi memiliki sejarah yang sangat penting dalam memperingati Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW dibalik sejarah yang sangat penting tentunya memiliki arti dan makna yang sangat dalam. Untuk mengetahui arti, makna dan hikmah dari tradisinya maka sangat penting untuk dikaji dan ditelaah agar perayaan dan tradisi untuk memperingati kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW tidak sebatas seremonial belaka atau hanya tradisi yang tidak memiliki arti apapun tetapi ketika merayakan tradisi maulid Nabi Muhammad SAW mengandung makna filosofis substantif. Arti maulid memiliki persamaan dengan kata midad yang diambil dari Bahasa Arab dengan arti “Hari Lahir” peringatan terhadap kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW ternyata bukanlah tradisi yang ada ketika Rasulullah SAW hidup tetapi perayaan ini menjadi tradisi yang berkembang luas dalam masyarakat dan menjadi tradisi yang berkembang di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia ini sendiri, masyarakat Indonesia tentunya sudah tidak asing ketika mendengar Maulid Nabi karena mereka akan langsung menyambutnya dengan…
Bagi seorang muslim nama firaun tentunya sudah tidak asing lagi, karena nama firaun sudah ada sejak zaman nabi terlebih dahulu dan kisahpun menjadi sejarah umat manusia. Sebelum manusia mendengar kisah para firaun, Al-Quran pun telah menuliskan kisah mengenai firaun tersebut. Salah satu bukti sejarah menunjukkan keberadaan firaun adalah piramadi yang tepatnya berada di Mesir, dan piramida tersebut termasuk ke dalam tujuh dari keajaiban dunia. Firaun pun terkenal sebagai penguasa Mesir yang memiliki kekuasaan yang sangat tinggi dan tidak memiliki batasan apapun ketika Ia menginginkan apapun, maka pengawalnya pun harus mewujudkannya, firaun pun mengklaim bahwa dirinya adalah Tuhan bagi rakyatnya, dan hanya dialah yang dapat mengabulkan semua keinginan rakyatnya. Baca juga: Ini Kisah Telaga Nabi yang Ada di Akhirat Pada awalnya istilah firaun digunakan sebagai penyebutan tempat tinggal raja atau istana yang ditempati oleh raja dan kerajaan di Mesir. Namun dengan seiring berjalannya waktu lama-lama firaun berganti dengan gelar bagi penguasa…
Bagi seorang muslim tentunya harus menyakini keimanan pada hari akhir atau hari kemudian yang tentu semuanya itu mengimani segala peristiwa yang telah dituliskan di dalam ayat-ayat Al-Quran serta hadist-hadist yang shalih dari baginda Rasulullah SAW yang dilakukan ketika beliau hidup, dan bagi seorang muslim tentunya harus memiliki keimanan kepada Allah SWT dan kebeneran dalam agama-Nya yaitu Islam. Umroh.com merangkum, kedudukan iman itu sendiri sangatlah tinggi terutama iman kepada hari akhir, Allah SWT telah banyak menuliskan ayat-ayatnya di dalam Al-Quran untuk dipelajari oleh umatnya, bahkan Allah SWT sering mengaitkan imannya kepada Allah SWT dan iman kepada hari akhir. Hal ini dikarenakan orang yang tidak beriman kepada Allah SWT tentunya tidak akan mengimani hari akhir yang telah dituliskan oleh ayat-ayat Al-Quran, sebab orang yang tidak beriman kepada hari akhir dia tidak akan pernah mengerjakan amal shalih dan tidak takut kepada hari akhir serta tidak akan mengerjakan hal-hal yang baik karena orang yang…
Bershalawat merupakan syariat yang diperintahkan Allah SWT di dalam Al Quran. Bahkan Allah dan para malaikat juga melakukan hal tersebut. Sebagaimana Allah Swt bersabda إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56). Baca juga: Wajib Tahu, Ini Rahasia Kehebatan Shalawat Nabi Bershalawat kepada Nabi merupakan wasilah ampunan dari Allah SWT dan terkabulnya hajat. Sebagaimana Rasul pernah menjelaskan dalam sebuah hadis bahwa “Setiap orang yang bershalawat atasnya akan diampuni sepuluh dosa dan diangkat sebanyak 10x derajat.” (HR. Nasai) Tujuan shalawat Umroh.com merangkum, shalawat yang kaum muslim haturkan kepada beliau tidak untuk Rasul semata akan tetapi akan kembali kepada orang yang bershalawat. Sebab Rasulullah merupakan kekasih Allah yang makshum sehingga sejatinya shalawat tersebut hanyalah sebagai bentuk rahmat kepada umatnya. Sebagaimana disebutkan dalam…
Bagi seorang muslim tentunya tidak akan pernah asing mendengar nama ka’bah karena ka’bah itu sendiri adalah sebuah bangunan suci yang terletak di kota Mekkah serta ka’bah dijadikan sebagai arah kiblat saat akan melaksanakan ibadah, seperti shalat. Ka’bah sendiri berasal dari Bahasa Arab yang artinya kubus, dan memang bentuknya menyerupai bentuk kubus dengan ukuran tinggi 13,10 meter dan kedua sisinya memiliki panjang dan lebar masing-masing 11,03 meter kali 12,62 meter. Ka’bah sendiri menyimpan sebuah batu dari surga yang diletakkan menghadap ke arah matahari terbit, batu tersebut dinamakan dengan Hajar Aswat. Baca juga: Terkuak, Ini Sosok Raja yang Menghancurkan Ka’bah Bagi bangsa Arab ka’bah itu sendiri memiliki kedudukan yang sangat penting serta memiliki posisi yang mulia serta terhormat, bukan hanya untuk bangsa Arab tetapi juga untuk masyarakat yang hidup diwilayah tandus Arab begitupun dengan umat muslim yang ada di dunia ini, kedudukan ka’bah begitu mulia dan terhormat. Hal ini dikarenakan eksistensi kota…