1
Author

Annisa Aprinia

Browsing

Ketika hari raya Idul Adha tentunya umat muslim akan menyambut dengan penuh gembira karena hari raya Idul Adha memperingati sejarah nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan anaknya yaitu nabi Ismail AS. Biasanya penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada waktu 10 Dzulhijjah, setelah selesai melakukan sholat Idul Adha maka akan dilakukan penyembelihan hewan qurban oleh panitia qurban dan ada tata cara menyembelih hewan qurban. Jika seorang muslim tersebut berqurban sebenarnya dianjurkan untuk memotong hewan qurbannya sendiri, tetapi jika orang tersebut tidak mampu untuk memotong hewan qurbannya sendiri maka dianjurkan untuk belajar terlebih dahulu, karena jika ingin memotong hewan qurban ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Menyembelih menurut Islam adalah langkah melenyapkan ruh yang ada dalam badan hewan tersebut dengan cara memotong leher kerongkongan dan menembus dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi dan tulang. Dalam syariat Islam binatang yang tidak dipotong atau tidak disembelih hukumnya haram untuk dikonsumsi karena hewan tersebut…

Selain Jabar Rahmah, Jabal Tsur merupakan gunung yang sering dikunjungi oleh para jamaah haji maupun umroh. Jabal Tsur adalah gunung tertinggi di Mekkah. Letaknya di tengah-tengah Mekkah, sekitar 4 Km di selatan Masjidil Haram. Jabal Tsur berada di kawasan Kudai. Jabal Tsur mempunyai nilai sejarah penting dalam peradaban Islam. Demi mencapai puncak Jabal Tsur ini para jamaah menempuh perjalanan yang lumayan menguras tenaga. Para jamaah mendaki demi sampai ke gua tsur yang berada di puncak Jabal Tsur. Gua Tsur itulah bukti kebesaran Allah SWT melindungi umatnya dari kaum kafir.  Untuk masuk di gua itu cukup sulit. Harus dengan cara merangkak, dan setelah masuk dalam gua, hanya cukup ruangan untuk duduk. Setidaknya untuk mendaki saja menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam sampai dua jam. Itu pun saat mendaki tidak dibarengi dengan istirahat terus menerus.   Baca juga: Jangan Khawatir, di Jabal Tsur Anda Bisa Lakukan Hal Wajib Ini Maka bagi yang penasaran…

Setiap berkunjung ke Mekkah para jamaah pasti mengunjingi salah satu tempat yang tak pernah sepi. Tempat itu bernama Jabal Rahmah, suatu gunung atau bukit yang disebut-sebut punya kisah pertemuan cinta Adam dan Hawa. Bahkan, terdapat monumen yang menandakan romantisme keduanya. Jabal Rahmah berada di bagian timur Padang Arafah di kota Mekkah. Jabal Rahmah sendiri merupakan bukit batu. Tingginya hanya sekitar 70 meter dan bisa dinaiki melewati batu-batuan terjal. Perjalanan dari bawah kaki bukit hingga sampai ke monumen Adam dan Hawa biasanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja. Di Puncak Jabal Rahmah, saat ini dibangun sebuah monumen dari beton persegi empat dengan lebar kurang lebih 1,8 meter dan tingginya delapan meter. Menuju puncak bukit ini, dibangun infrastruktur yang memadai sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk mencapainya. Infrasktruktur ini berupa jalanan berbentuk tangga dengan 168 anak tangga menuju puncak Jabal Rahmah. Dari bukit ini kita bisa menyaksikan hamparan Padang Arafah yang setiap tahunnya…

Bagi para jamaah haji dan umroh, tentunya tidak akan pernah asing mendengar gunung Jabal Rahmah karena bagi para jamaah haji dan umroh, Jamal Rahmah dikenal memiliki sejarah dalam penyebaran agama Islam seperti bertemunya nabi Adam dan Siti hawa ketika dilempar dari surga ke bumi. Para jamaah yang pergi haji dan umroh pasti menyempatkan diri untuk pergi berwisata religi ketempat ini. Ketika sedang menjalankan ibadah haji ataupun umroh biasanya para jamaah akan mengunjungi beberapa tempat religi lainnya tentunya untuk Napak tilas sejarah dan berdoa dibeberapa tempat dan selalu disisipkan dalam beberapa agenda. Salah satu yang paling banyak dikunjungi oleh para jamaah haji dan umroh adalah Jabal Rahmah. Jabal Rahmah sendiri terletak di Padang Arafah, sebelah timur kota Mekkah, Jabal Rahmah pun dikenal sebagai sebuah bukit yang dikenal dengan ketandusannya ini dikarenakan faktor cuaca yang sangat panas dan Jabal Rahmah sendiri tidak memiliki banyak tanaman pohon disekitarnya sehingga membuat cuaca yang semakin…

Sebelum memahami soal Tahallul Tsani, biasanya seseorang yang akan berangkat pergi umroh atau haji tentunya sudah mengetahui rangkaian dari ibadah haji atau umroh yang harus dikerjakan selama dalam ibadah haji dan umroh di kota Mekkah tersebut. Jamaah umroh atau haji juga harus mengikuti segala rangkaian yang sudah ditetapkan dan dijalankan sesuai dengan rangkaian ibadah haji atau umroh yang telah ditentukan.  Dalam perjalanan ibadah haji dan umroh tentunya kita akan melakukan kegiatan seperti melempar jumroh atau mengelilingi Ka’bah dan bersa’i dan terkahir tentunya tidak lupa untuk melakukan kegiatan tahallul. Tahallul sendiri menurut bahasa adalah hal-hal yang diharamkan ketika kegiatan ibadah haji atau umroh ketika sudah melakukan tahallul maka menjadi halal atau diperbolehkan.”  Baca juga: Pentingnya Memahami Makna Tahallul Tahallul memiliki sebuah perbedaan dari segi manasik haji tersebut. Istilah tahallul dalam manasik haji tahallul ini memiliki perbedaan makna dimana keadaaan seseorang yang dihalalkan (diperbolehkan) melakukan segala kegiatan yang sebelumnya dilarang dalam ihram.…

Tahallul adalah rangkaian dari ibadah umroh atau haji bagi seseorang yang sedang melaksanakannya, tahallul sendiri hanya boleh dilakukan oleh seseorang yang telah seslasai melakukan ibadah umroh atau haji. Tahallul adalah kegiatan mencukur rambut setelah semua selesai melakukan rangkaian ibadah haji atau umroh. Tahallul bisa dikatakan sebagai kegiatan penutup ibadah umroh atau haji, dimana ketika selesai melakukan tahallul maka dapat dikatakan bahwa ibadah umroh atau haji kita telah selesai dilaksanakan dan selesai pula kondisi ihram. Allah SWT berfirman : “sesunguguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang mimpinya dengan yang sebenarnya kamu pasti akan mengubah Masjidil haram, insyaallah dalam keadaan aman, dengan menggunduli rambut kepala dan mencukur sebagaiannya. Sedang kamu tidak takut. Maka Allah mengerti apa yang kamu mengerti dan dia berikan sebelum kemenangan yang dekat. (Sr Al Fath, 27) Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Keistimewaan Tahallul Hadist dari Abu Said Al-khudri ra, mengatakan : “Rasulullah berihram bersama para sahabat…

Tahallul adalah ritual penutup di mana setelahnya selesai pula ibadah umroh atau haji kita, dan selesailah kondisi ihram. Jemaah haji mencukur rambut kepala atau tahallul usai melaksanakan lempar jumrah di Mina. Tahallul sendiri bermakna mengahalalkan atau penghalalan. Dalam ibadah haji, tahalul berarti menghalalkan hal-hal yang diharamkan saat berhaji. Artinya, segala sesuatu yang diharamkan saat berhaji, sudah diperbolehkan saat jemaah haji telah melaksanakan tahallul. Baca juga: Serba-serbi Tahallul yang Perlu Diketahui Dalam pelaksanaan tahallul, ada dua macam tahallul yaitu, tahallul awal dan tahallul tsani. Dalam pembahasan kali ini akan berfokus pada tahallul awal. Tahallul awal dalam rangkaian ibadah haji adalah melepaskan diri dari larangan Ihram, setelah melakukan dua di antara tiga perbuatan berikut : Melontar Jamratul Aqabah dan bercukur. Melontar Jamratul Aqabah dan Tawaf Ifadah.Tawaf Ifadah, Sai dan bercukur. Jika telah mengerjakan dua dari tiga pekerjaan itu, maka halal mengerjakan sebagian muharramat yaitu sebagai berikut : Memakai pakaian berjahit (bagi laki-laki)Menutup kepala (bagi…

Setiap muslim tentunya harus mengetahui perintah dari Allah SWT serta Sunnah Rasulullah SAW karena setiap yang diajarkan oleh Rasulullah SAW selalu memiliki faedah yang bermanfaat bagi kehidupan, seperti layaknya qurban yang diperintahkan oleh Allah SWT melalui perintah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk memotong anaknya Nabi Ismail sebagai dijadikan qurban. Adapun manfaat qurban sebagai berikut, berbagi kebahagiaan kepada orang yang kurang mampu, mengajarkan kita untuk saling berbagi kepada orang lain, mengajarkan kita bahwa apapun yang ada di dunia ini bukan milik kita. Sebagai memperkuat dari qurban dibawah ini merupakan kumpulan hadits-hadits yang telah Allah SWT perintahkan : Untuk kelapangan diri “Dari Abi Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : Siapa yang memperoleh kelapangan untuk berkurban, dan dia tidak mau berkurban, maka janganlah hadir dilapangan kami (untuk shalat Ied).” [HR Ahmad, Daru qutni, Baihaqi dan al Hakim] Baca juga: Selain Menambah Pahala, Ini 6 Keutamaan Berqurban Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT Berqurban juga…

Berqurban merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas karunia dan kenikmatan yang telah diberikan. Dalam arti lain, menyembelih qurban ialah sesuatu yang disyari’atkan berdasarkan Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’. Selalu ada hikmah di setiap perintah yang Allah SWT serukan kepada kita umatnya, meskipun jika dipandang berat menjalaninya. Begitulah perintah berqurban yang didasari kepada kisah Nabi Ibrahim yang merelakan menyembelih anaknya Nabi Ismail dan akhirnya digantikan dengan seekor domba. Peristiwa ini adalah ujian Allah pada Nabi Ibrahim. Itulah balasan atas dasar keikhlasan dan kebaikan hati Nabi Ibrahim. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,  “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah ‘Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah ‘Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah…

Menyembelih hewan Qurban sudah dianjurkan pada zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Berqurban merupakan hewan ternak yang disembelih pada hari raya Idul Adha guna untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berqurban juga sebagai pendekatkan diri atas rasa syukur kita kepada Allah SWT. Syaikh Abdullah Alu Bassaam mengatakan, “Sebagian ulama ahli tafsir mengatakan; Yang dimaksud dengan menyembelih hewan adalah menyembelih hewan qurban setelah shalat Ied”. Pendapat ini dinukilkan dari Qatadah, Atha’ dan Ikrimah (Taisirul ‘Allaam, 534 Taudhihul Ahkaam, IV/450. Lihat juga Shahih Fiqih Sunnah II/366). Baca juga: Selain Berkurban, Kamu Juga Bisa Menabung Pahala dengan Ini Lho Dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kita belajar dan mengambil hikmah dari menyembelih hewan qurban. Dalam hal ini sudah jelas dari beberapa hadist shahih mengenai qurban yang diriwayatkan dari sejumlah sahabat dengan lafazh yang berbeda. Di antaranya yaitu : Hadits Jabir Radhiyallahu ‘anhu Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu…