1
Author

Fajria Anindya Utami

Browsing

Umroh.com – Umat muslim dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah seperti puasa senin dan kamis, puasa daud atau puasa Ayyamul Bidh. Untuk kamu yang belum tau, puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilakukan di setiap pertengahan bulan Hijriah berdasar kalender Qomariah. Lalu apa sih manfaat puasa ayyamul bidh itu sendiri? Berikut penjelasannya. Puasa sunah yang kerap disebut puasa putih ini dilakukan selama tiga hari setiap tanggal 13-15 Hijriah. Terkecuali 13 Dzulhijjah karena merupakan hari tasyrik. Baca juga: Asal-usul Puasa Ayyamul Bidh yang Dianjurkan Setiap Bulan Asal Mula Puasa Ayyamul Bidh Adapun asal mula puasa sunnah ini merujuk pada kisah Nabi Adam AS. Berdasarkan riwayat Ibnu Abbas, tubuh Nabi Adam AS terbakar matahari hingga hitam dan gosong sewaktu diturunkan ke bumi karena matahari. Lalu Allah SWT menurunkan wahyu dan memerintahkan Nabi Adam untuk berpuasa selama tiga hari, yakni tanggal 13-15. Setelah berpuasa selama tiga hari, seluruh badan Nabi Adam AS kembali…

Umroh.com –  Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa tiga hari pada setiap bulan Qamariyyah. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang memiliki pahala yang besar. Adapun puasanya berturut-turut pada tanggal 13, 14, 15 setap bulannya. Tak perlu khawatir, ini asal-usul puasa ayyamul bidh yang wajib diketahui. Siapapun yang berpuasa tiga hari ayyamul bidh, maka ia sama dengan puasa selama satu bulan. Lalu apabila ia melakukannya setiap bulan, maka setara dengan puasa setahun penuh. Hal tersebut terkandung dalam riwayat berikut: وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ Artinya: “Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh,” (HR Bukhari-Muslim) Baca juga: Hukum Puasa Sya’ban Sebelum Memasuki Bulan Ramadhan Asal-usul Puasa Ayyamul Bidh Umroh.com merangkum, asal mula nama…

Umroh.com – Sebelum bulan penuh kemuliaan dan ampunan yakni bulan Ramadhan, umat muslim terlebih dahulu merasakan bulan Sya’ban. Ada satu hal keutamaan dari bulan Sya’ban yakni persiapan menjelang puasa wajib di bulan Ramadhan. Lalu apa sih hukum puasa sya’ban yang sebenarnya? Berikut penjelasan selengkapnya. Di bulan Sya’ban pula kita disunnahkan untuk berpuasa sunnah Sya’ban. Di bulan Sya’ban, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa di hari apapun, bebas sesuai kemampuan. Baca juga: Ini Hukum Puasa Daud Bagi yang Jarang Diketahui! Keutamaan Bulan Sya’ban Umroh.com merangkum, adapun keutamaan lain dari bulan Sya’ban adalah sebagaimana dikisahkan hadits-hadits berikut ini! Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam.…

Umroh.com – Seorang muslim pasti ingin memiliki amal jariyah yang merupakan amalan yang akan terus mengalir pahalanya meski orang yang melakukan amalan tersebut sudah meninggal dunia. Amalan jariyah ini akan terus menghasilkan pahala kepadanya meski sudah di liang lahat. Lalu ada berapa macam amal jariyah yang perlu diketahui dan dilakukan? Berikut penjelasannya. Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu didoakan orang tuanya.” (HR. Muslim, no. 1631) Lalu dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati…

Umroh.com – Seorang muslim sudah sepatutnya memiliki sifat terpuji ini yakni tawadhu’ atau rendah hati. Hal ini lantaran tawadhu adalah akhlak mulia seorang mukmin sejati. Sebaliknya, orang yang bersikap takabur akan sangat dibenci Allah SWT. Bahkan orang takabur akan diberi ganjaran tidak masuk surga sampai ia bertaubat untuk menjadi orang yang lebih baik. Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah (148-149) menjelaskan tanda-tanda orang tawadhu’ sebagai berikut: “Tanda-tanda orang tawadhu’, antara lain, adalah lebih senang tidak dikenal daripada menjadi orang terkenal; bersedia menerima kebenaran dari siapa pun asalnya baik dari kalangan orang terpandang maupun dari kalangan orang yang rendah kedudukannya; mencintai fakir miskin dan tidak segan-segan duduk bersama mereka; bersedia mengurusi dan menunaikan kepentingan orang lain dengan sebaik mungkin; berterima kasih kepada orang-orang yang telah menunaikan hak yang dibebankan atas mereka, sementara memaafkan mereka yang melalaikannya.” Baca juga: Membuat Hidup Makin Berkah,…

Umroh.com – Takziyah, disebutkan dalam kamus Mu’jamul Wasit, memiliki arti menghibur agar bersabar atas segala selalu yang menimpanya. Semantara dalam kitab Al Mughni, Muhammad Ibn Qudamah mengartikan takziyah sebagai menghibur keluarga yang sedang mengalami duka akibat kematian dan tertimpa musibah, memenuhi hak-haknya, mendekatinya serta memenuhi kebutuhannya. Berikut ini dijelaskan bunyi dalil takziyah yang perlu dipahami dan diterapkan. Baca juga: Inilah Anjuran dalam Melakukan Takziyah! Dalil Takziyah Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah agar kita mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun” serta berdoa “Allahumma ajurni fimushibati wa akhlif li khairan minha” yang berarti Yaa Allah berikanlah aku pahala karena musibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik. “(yaitu) Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: «Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun» (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)” (Qs Al-Baqarah [2]: 156) Serta hadits Rasulullah SAW yang bersabda: “Dari Ummu Salamah (diriwayatkan) bahwa ia berkata; Saya mendengar Rasulullah…

Umroh.com – Takziyah sebagaimana yang kita ketahui adalah melayat yakni mengunjungi seseorang yang sedang tertimpa musibah kematian salah seorang keluarga atau kerabat terdekatnya. Orang laki-laki yang bertakziyah disebut mu’azziyin, sementara yang perempuan disebut mu’azziyat. Berikut akan dijelaskan adab takziyah yang wajib dipahami dan diterapkan. Apa saja? Ulama berpendapat bahwa hukum bertakziyah adalah sunnah. Karena itulah umat muslim dianjurkan untuk bertakziyah agar dapat menghibur serta menguatkan batin orang yang sedang tertimpa musibah agar sabar dan tabah. Terkait hal tersebut, Imam Al Ghazali dalam risalahnya Al Adab fid Din di Majmu’ah Rasail al Imam al Ghazali menyebutkan bahwa terdapat empat adab orang bertakziyah. “Adab orang bertakziyah, yakni menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu, menampakkan rasa duka, tidak banyak berbicara, tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka.” Baca juga: Inilah Anjuran dalam Melakukan Takziyah Adab Melakukan Takziyah Dari kutipan di atas dapat diuraikan keempat adab orang bertakziyah: 1.…

Umroh.com – Sebagai makhluk sosial, dalam menjalani kehidupan manusia pasti bersinggungan dengan manusia lainnya. Manusia pun tidak bisa hidup sendirian. Mereka tetap membutuhkan manusia lainnya. Lalu apa hikmah huznudzon itu sendiri? Maka dari itu, Islam mengajarkan agar kita sebagai manusia menjaga hubungan baik dengan sesamanya. Hal ini disebut dengan habluminannas. Manusia dianjurkan untuk berhubungan baik dengan sesamanya melalui berhusnudzon. Baca juga: Inilah Ciri Orang Suudzon, Apakah Anda Memilikinya? Pengertian Husnudzon Umroh,com merangkum, secara bahasa, husnudzon berasal dari dua kata yakni husnu dan dzan yang memiliki arti berbaik sangka. Sedangkan secara istilah, husnudzon dimaknai dengan berbaik sangka terhadap segala sesuatu termasuk dengan ketetapan Allah yang diterima manusia. Sementara itu ada suudzon yang menjadi kebalikan dari husnudzon. Sikap ini jelas dilarang dalam agama Islam. Kita tidak boleh menerka-nerka tanpa bukti dan tanpa diselidiki asal usulnya. Karena bisa terjadi permusuhan. Dalam surat Al Hujurat, Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak…

Umroh.com – Al Quran merupakan kitab suci yang dimiliki umat Islam sebagai pedoman hidup yang berisikan firman Allah SWT. Al Quran memiliki banyak keistimewaan, salah satunya adalah dengan cara membaca Al Quran yang berbeda dengan bacaan lainnya. Bahkan, cara berbicara orang Arab pun tak sama dengan membaca Al Quran. Selain itu membaca Al Qur’an juga hal yang disunahkan oleh Allah SWT karena bacaan Al Qur’an akan menyelamatkan pembacanya di hari akhir. Sebagaimana yang disebutkan dalam dalil berikut ini. “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]. Baca juga: Ini Loh 15 Makna Hujan dalam Al Quran! Hukum Bacaan Tajwid Umroh.com merangkum, membaca Al Quran harus disertai dengan tajwid yang benar. Karena ketika tajwid tersebut salah, artinya pun bisa berbeda. Dan sebelum membaca Al Quran, sebaiknya berwudhu terlebih dahulu. Membaca Al Quran dengan tajwid yang benar…

Umroh.com – Sejatinya seseorang wajib menuntut ilmu agar tidak menjadi orang terjajah dan bodoh. Adapun factor pendukung untuk seseorang belajar adalah dengan paham bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban dan memiliki banyak keutamaan dalam kehidupan. Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi muslim laki-laki mau pun perempuan. Demikian disarikan dari hadits menuntut yang diriwayatkan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224. طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.” Sebagaimana Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh hafidzahullah berkata, ”Jiwa itu mempunyai sifat tertarik untuk mendengar dan mengetahui keutamaan sesuatu. Karena terkadang dia menyangka bahwa keutamaan dari sesuatu itu hanya satu dan tidak berbilang. Ketika keutamaannya banyak, maka akan semakin banyak pula sisi ketertarikannya terhadap sesuatu tersebut. Dia akan perhatian kepadanya, bersemangat mendapatkannya, dan menjelaskan kepada manusia tentang keutamaan yang akan mereka dapatkan kalau memegang teguh tauhid ini.” Baca juga: Beri Kontribusi, Inilah Ilmuwan Muslim…