Cinta dan belas kasih Nabi diperluas ke semua anak muda terlepas dari latar belakang atau agama mereka. Setelah insiden mengerikan di Ṭa’if, malaikat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW apakah dia ingin dia menghancurkan kota tersebut. Nabi menjawab tidak dan menekankan bahwa mungkin suatu hari anak-anak mereka akan memeluk Islam. Safiur Rahman al-Mubarakpuri menyebutkan tentang jawaban Nabi kepada malaikat al-Akhshabain: “Tidak, saya berharap bahwa Allah akan membiarkan mereka melahirkan [keturunan] yang akan menyembah Allah, dan tidak akan menyembah selain Allah.” Sangat menarik bahwa Nabi Muhammad SAW secara khusus merujuk pada anak-anak yang menyembah Allah di masa depan. Ini menunjukkan harapan Nabi di generasi berikutnya. Hubungannya yang sehat tidak terbatas pada anggota komunitasnya, tetapi pada kenyataannya, melampaui semua hambatan agama dan budaya. Bocah Yahudi Narasi berikut yang ditemukan dalam koleksi hadits besar Imam al-Nawawi, merangkum sifat asli Nabi Muhammad SAW dan hubungannya dengan seorang anak muda Yahudi: Anas (ra) melaporkan: Seorang pemuda…
By Tepe Raget