Mafroukeh adalah makanan penutup yang berasal dari Lebanon. Hidangan Timur Tengah yang manis ini terbuat dari semolina, kacang pistachio, gula, dan mentega. Semua bahan tersebut direndam dalam sirup gula, orange blossom, dan air mawar. Diberi Isian Keju atau Krim Tidak berhenti sampai di situ, kelezatan Mafroukeh juga ada pada isiannya. Di bagian dalam Mafroukeh, diisi keju mascarpone yang menambah cita rasa gurih. Selain mascarpone, banyak juga yang memakai keju ricotta sebagai isian. Namun resep Mafroukeh yang otentik biasanya menggunakan ashta. Ashta adalah krim khas Timur Tengah yang diolah bersama air mawar dan orange blossom. Siraman Sirup Gula yang Menambah Rasa Manis Saat dihidangkan, Mafroukeh diberi siraman sirup gula yang menambah rasa manis dan legit. Tidak heran Mafroukeh disukai oleh semua orang. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa di Timur Tengah menyukai Mafroukeh yang lembut ini. Cocok sebagai Dessert atau Hidangan Berbuka Mafroukeh bukan hanya dihidangkan sebagai makanan penutup. Di bulan…
Memperhatikan adab adalah hal yang harus dilakukan setiap muslim, termasuk saat hadir dalam sebuah majlis ilmu. Menghadiri majlis ilmu, ada adab yang harus diperhatikan agar semua yang hadir merasa nyaman dan dapat menuntut ilmu dengan baik. Ini adalah 9 adab dalam majlis ilmu yang harus kita perhatikan. Menyapa Orang yang Ditemui dalam Majelis Ketika masuk ke dalam majelis ilmu, kita disarankan untuk menyapa orang di dalamnya dengan ucapan salam. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam At Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Bila salah seorang kamu sampai di suatu majelis, maka hendaklah memberi salam, lalu jika dilihat layak baginya duduk, maka duduklah ia. Kemudian jika bangkit (akan keluar) dari majelis hendaklah memberi salam pula. Bukanlah yang pertama lebih berhak daripada yang selanjutnya”. Tidak Meninggalkan Orang Lain saat Berbisik Ketika ada tiga orang dalam ruangan atau dalam majlis, maka kita dilarang mengajak salah seorang berbisik tanpa mengajak yang satunya. Selain tidak…
Aplikasi media sosial memang menyenangkan dan seru. Kita bisa berhubungan dengan orang yang jauh, serta mendapatkan informasi yang terkini dan sesuai dengan ketertarikan kita. Akan tetapi, berkutat dengan media sosial tidak selamanya baik, lho. Ada kalanya kamu harus ‘bersih-bersih’, dan sedikit membuat jarak dengan media sosial. Apalagi di Bulan Suci Ramadhan ini, sebaiknya kita gunakan untuk ‘bersih-bersih media sosial’ agar jiwa juga menjadi lebih bersih. Kapan, sih, kita harus mulai ‘bersih-bersih’? Batasi penggunaan media sosial jika 5 tanda di bawah ini sudah kamu lakukan. Over-posting, Seolah Sedang Berbicara dengan Orang Lain Seseorang yang mengunggah isi pikirannya terlalu sering juga sebaiknya harus mengurangi kebiasaan ini. Setiap waktu mengunggah twit di Twitter, atau memposting di Story setiap dua jam sekali, mengindikasikan seseorang kurang fokus dengan kehidupannya di dunia nyata. Jika terus menerus dilakukan, dikhawatirkan kehidupannya di bidang pekerjaan atau hubungan pribadi menjadi terganggu. ‘Melaporkan’ Peristiwa yang Tergolong Privasi Terlalu Sering Jika kita…
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah utusan Allah yang memiliki akhlaq sempurna. Sifat-sifat mulia yang beliau miliki membuatnya menjadi teladan bagi seluruh umat manusia. Salah satu sifat yang menonjol dari Rasulullah adalah kelembutannya. Rasulullah adalah seseorang yang lembut, dan selalu berkasih sayang kepada orang lain. Sifat keras, kasar, dan kejam adalah karakter yang tidak akan ditemui pada Rasulullah. Kisah-kisah di bawah ini adalah bukti betapa Rasulullah adalah orang yang lembut, pemaaf, dan penuh kasih sayang kepada siapa saja. Kelembutan Rasulullah terhadap Orang yang Menarik Sorbannya Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, suatu ketika Anas bin Malik berjalan bersama Rasulullah. Saat itu, Rasulullah memakai kain sorban tebal buatan Najran dan beliau lilitkan di lehernya. Tiba-tiba, ada seorang desa menarik sorban tersebut dengan keras dan kasar. Bahkan Anas bisa melihat bekasnya di bahu Rasulullah. Bukan hanya menarik sorban Rasulullah dengan kasar, orang itu juga kemudian berkara, “Wahai Muhammad! Berilah padaku harta Allah yang ada padamu!”.…
Bulan Ramadhan adalah saat turunnya Al Qur’an. Sebagaimana ibadah lain yang dilipatgandakan pahalanya, membaca Al Qur’an juga akan membuat kita mendapat pahala yang berlipat. Jadikan Bulan Ramadhan ini sebagai bulan latihan, agar di bulan-bulan selanjutnya, kita bisa lebih dekat dengan Al Qur’an. Dekat dengan Al Qur’an akan membawa keutamaan bagi kita. Ini adalah 5 keutamaan bagi mereka yang membaca Al Qur’an. Mendapat Sepuluh Kebaikan yang Berlipat Ada sepuluh pahala atau kebaikan yang akan diberikan kepada manusia yang membaca satu huruf Al Qur’an. Lalu berapa kebaikan yang akan di dapat ketika membaca satu ayat atau satu surat? Tentunya berlipat-lipat kebaikan yang akan diterima. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf Kitabullah, maka ia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf”. Menjadi Insan yang Terbaik…
Berjalan-jalan ke Maroko, kita akan melihat banyak pedagang souvenir yang memajang kain warna-warni. Kain itu memiliki corak dan warna yang cantik. Kebanyakan kain khas Maroko ini dihiasi motif geometris yang artistik. Banyak wisatawan yang menjadikannya oleh-oleh saat berkunjung ke Maroko. Bukan hanya itu, banyak juga desainer dunia yang datang ke Maroko hanya untuk mencari kain untuk membuat karyanya. Hanya Tinggal Seorang Dilansir dari Al Jazirah Inggris, penenun kain tradisional Maroko kini hanya tinggal seorang. Abdelkader Ouazzani merupakan penenun brokat Maroko terakhir. Pria berusia 79 tahun ini menenun kainnya dalam sebuah toko kecil. Tokonya itu terletak di tengah kota tua Fez, Maroko. Fez adalah salah satu wilayah di Maroko yang banyak didatangi oleh wisatawan. Membutuhkan Keahlian untuk Membuatnya Butuh keterampilan tinggi dalam membuat kain khas Maroko ini. Benang-benang harus diolah dengan lembut dan hati-hati. Untuk menghasilkan kain tenun Maroko berkualitas tinggi, dibutuhkan usaha yang sangat banyak. Abdelkader sendiri membuat beberapa desain…
Beragam menu berbuka puasa disiapkan umat Buddha di Malang. Makanan itu disiapkan oleh Paguyuban Metta Buddhist di vihara Sanggar Suci, Malang, Jawa Timur. Vihara tersebut terletak di kecamatan Lawang, wilayah yang dilewati jalur Malang – Surabaya. Makanan yang dibagikan secara gratis itu disajikan di lapangan dekat di Jl. Dr. Wahidin, tidak jauh dari vihara. Ramai oleh Orang yang Melintas dan Warga Sekitar Orang-orang yang kebetulan melintas dan warga sekitar biasanya mulai memadati vihara sejak sore. Mereka menerima makanan berbuka yang disiapkan oleh pengurus vihara setiap sore. Ya, bukan hanya sehari, namun kegiatan ini berlangsung selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Tradisi Sejak 1998 Vihara Sanggar Suci memang sudah memiliki tradisi membagi makanan berbuka sejak tahun 1998. Awalnya, kegiatan ini dilakukan di depan vihara. Namun karena semakin banyak orang yang datang, makanan disiapkan dan dibagikan di lapangan kosong yang ada di dekat vihara. Awalnya, kegiatan yang dimulai pada tahun 1998 ini,…
Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam gemar menghabiskan waktu sendiri ketika bulan Ramadhan tiba. Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memang sering merenung dan menyendiri ketika usianya hampir menginjak 40 tahun. Biasanya, beliau mendaki bukit di Jabal Nur dengan membawa bekal berupa air dan roti. Di gunung itu, beliau berdiam diri di dalam sebuah gua kecil yang disebut Gua Hira. Rasulullah Mengasingkan Diri dari Kaumnya Perjalanan Rasulullah ke Jabal Nur dan Gua Hira ini adalah untuk mengasingkan diri dari kaumnya. Saat tinggal di gua tersebut di bulan Ramadhan, beliau sering menghabiskan waktu untuk beribadah dan merenung tentang kekuasaan Allah, yang telah menciptakan semesta dengan begitu sempurna. Selama perenungan itulah, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sadar bahwa kaumnya sudah begitu terpuruk dan tersesat dalam kesyirikan. Akan tetapi saat itu Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam belum mengerti bagaimana cara menangani permasalahan tersebut. Mendapat Tanda-Tanda Kenabian Ketika Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam genap berusia 40 tahun,…
Pada dasarnya, kita disarankan untuk mengkonsumsi kopi hitam maksimal tiga cangkir sehari. Jika mengkonsumsi lebih dari itu, kafein yang berlebihan akan memberi efek buruk pada tubuh. Kita akan merasa mual karena naiknya asam lambung, serta merasa pusing dan perasaan deg-degan karena detak jantung yang bergerak lebih cepat. Karena efek itulah kopi tidak disarankan untuk dikonsumsi berlebihan saat berpuasa. Tujuannya meminimalisir efek negatif kopi karena perubahan pola makan dan pola tidur. Saat puasa, perut akan kosong dalam waktu lama, sehingga akan meningkatkan asam lambung. Sementara kafein dalam kopi juga bisa memicu naiknya asam lambung. Jika kita memaksakan konsumsi kopi sebanyak hari biasa, tentunya asam lambung di dalam perut akan berlebih, sehingga menyebabkan penyakit atau gangguan pencernaan. Pola tidur yang berubah juga akan semakin tidak teratur ketika kita mengkonsumsi kopi saat puasa. Kita disunnahkan untuk makan sahur, sehingga jam tidur kita akan berkurang. Jika kita memaksakan diri mengkonsumsi kopi, yang mengandung kafein…
Berbuka puasa adalah waktu yang ditunggu saat Bulan Ramadhan. Saat berbuka puasa, paling enak memang mengkonsumsi makanan yang manis. Tradisi demikian juga ada di Timur Tengah. Halawet Al Jibn, Makanan Pembuka yang Ditunggu Setiap Ramadhan Di Timur Tengah, khususnya wilayah Syam, ada salah satu makanan manis yang ditunggu saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Makanan tersebut adalah Halawet Al Jibn. Halawet Al Jibn ini artinya adalah keju yang manis. Bahkan, makanan manis ini dijuluki sebagai ratunya hidangan Ramadhan. Berasal dari Suriah Konon Halawet Al Jibn berasal dari Suriah, tepatnya dari kota Hama. Seiring berjalannya waktu, Halawet Al Jibn banyak dikenal dan digemari sebagai hidangan Timur Tengah. Memiliki Tekstur yang Lembut, Serta Cita Rasa yang Gurih dan Manis Halawet Al Jibn adalah hidangan berupa adonan semolina dan keju yang digulung dan disajikan dengan topping kacang pistachio. Halawet Al Jibn memiliki tekstur yang lembut dengan rasa creamy yang gurih. Proses membuatnya juga…