Umroh.com – Para ilmuwan banyak mengungkapkan bahwa pikiran seseorang adalah hal yang akan menentukan kualitas hidupnya. Dalam Islam, kebenaran hal itu bisa dikaitkan dengan kunci untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan hidup, yaitu tafakur, tadabur, dan tasyakur. Ketiganya merupakan aktivitas yang melibatkan pikiran manusia. Jika dilakukan dengan baik, ketiganya akan membuat hidup manusia menjadi lebih tenang. Sebab ketiganya membuat hubungan dengan Allah semakin dekat. Lalu, apakah perbedaan tafakur, tadabur, dan tasyakur? Berikut penjelasan yang dirangkum oleh umroh.com. Baca juga: Membuat Hidup Makin Berkah, Ini Manfaat Tawadhu Tafakur Tafakur merupakan aktivitas manusia dalam berpikir dan merenungi kebesaran Allah. Bisa dilakukan dengan merenungi tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, merenungi nikmat-nikmat yang Allah berikan, hingga merenungi kesalahan yang harus diperbaiki. Al Quran menggambarkan mereka yang senang tafakur. Mereka selalu mengingat Allah kapanpun dan di manapun. Sehingga mereka mudah memahami tanda-tanda kebesaran Allah. Allah berfirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya…
Umroh.com – Salah satu sifat mulia yang hendaknya dimiliki setiap mukmin adalah tawadhu. Tawadhu berarti rendah hati, atau bisa diartikan sebagai tidak merasa tinggi walaupun ia memiliki hal yang pantas membuatnya menempati posisi tinggi. Tawadhu juga bisa berarti keridhoan seseorang dianggap memiliki kedudukan lebih rendah dari yang sepantasnya. Berikut akan dijelaskan manfaat tawadhu itu sendiri. Kira-kira apa saja? Rendah hati bukan berarti merendahkan diri, namun juga bukan sikap tinggi hati atau sombong. Sombong adalah sikap merasa memiliki posisi atau status lebih tinggi dan lebih baik daripada orang lain, serta cenderung menganggap orang lain lebih rendah. Baca juga: Pengertian Sombong dan Penyebabnya dalam Islam Tawadhu Merupakan Akhlaq Para Nabi Semua utusan Allah yang mulia memiliki sikap rendah hati. Tidak ada utusan Allah yang merasa tinggi karena keistimewaannya. Mereka berinteraksi dengan orang-orang seperti biasa, dan tidak keberatan melakukan aktivitas berat. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga dikenal sebagai pribadi yang sangat tawadhu.…
Umroh.com – Sifat ujub dan riya’ sering bergandengan. Itulah pendapat Ibnu Taimiyah. Riya’ bermakna menyandingkan atau menyandarkan diri kepada makhluk. Sedangkan ujub adalah kondisi jiwa yang lemah. Biasanya, sifat ujub muncul karena orang dalam keadaan sombong. Terdapat banyak bahaya sifat ujub yang belum banyak umat muslim ketahui sehingga akan dijelaskan pada pembahasan ini. Sementara itu, orang ujub terlalu bangga dengan diri sendiri atau kemampuan diri. Sifat ujub dan riya’ sama-sama mengesampingkan peran Allah dalam aktivitas seseorang. Orang yang riya’ mengagungkan makhluk, sehingga ia mengharap pujian dari mereka. Padahal Allah telah berfirman, “Hanya kepada-Mu lah kami menyembah.” (QS.Al Fatihah: 4). Baca juga : Benarkah Dosa Riba Lebih Berat dari Berzina? Ujub Menimpa Orang yang Merasa Tak Punya Dosa Sifat ujub menjadi salah satu perkara yang ditakutkan Rasulullah akan menimpa kita. Terlebih, ujub biasanya menimpa seseorang yang merasa telah menjaga dirinya dari perbuatan dosa. Rasulullah bersabda, “Jika kalian tidak berdosa maka aku…
Umroh.com – Kehidupan manusia selalu terhubung dengan berbagai peristiwa alam. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi peristiwa alam yang besar dan merusak. Tentunya tidak ada manusia yang ingin menjadi korban bencana alam. Doa menghindari bencana alam berikut ini dapat kita praktikkan. Sehingga Allah berkenan selalu melindungi kita dari bencana alam. Baca juga: 8 Keutamaan dan Kemuliaan Doa dan Dzikir 1. Doa Menghindari Bencana dan Musibah بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa la fis samaa’i wahuwas sami’ul alim Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui.” Doa ini berasal dari hadis riwayat Imam Abu Dawud dan Imam Tirmidzi. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang mengatakan ‘Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun…
Umroh.com – Beribadah dan berdzikir bukan hanya dilakukan di saat-saat tertentu, atau di tempat khusus beribadah. Sebagai seorang muslim, hendaknya kita selalu menyertakan Allah dalam setiap kegiatan kita. Termasuk saat berbelanja di pasar. Dzikir ketika masuk pasar pun punya beberapa keutamaan. Baca juga: Adab Masuk Pasar Menurut Islam Agar Terhindar dari Maksiat Doa dan Dzikir ketika Masuk Pasar Sebelum masuk pasar, ada doa yang dianjurkan untuk dibaca setiap muslim. Doa ini akan membuat kita senantiasa dilindungi oleh Allah. Sehingga terhindar dari gangguan setan. Umar bin Khatab ra mengungkapkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa masuk pasar, kemudian dia membaca: Laa ilaaha illalllah, wahdahu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiir, Allah akan mencatat untuknya satu juta kebaikan, dan menghapuskan darinya satu juta keburukan.” (HR.At Tirmidzi, Al Hakim, dan Ibnu Majah) Hadis tersebut berisi pesan Rasulullah untuk senantiasa berdoa dan berdzikir ketika di pasar dengan teks Doa Masuk…
Umroh.com – Pada dasarnya, berdoa dan berdzikir untuk mengingat Allah akan mendatangkan berbagai manfaat. Doa masuk pasar salah satunya. Para ulama menjelaskan bahwa dzikir akan mencegah gangguan setan, menghilangkan rasa was-was atau gelisah, serta mendatangkan ridho Allah. Berdzikir juga akan mencegah kita menjadi orang fasik atau orang yang terbiasa bermaksiat. Sebagaimana firman Allah, “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS.Al Hasyr: 19). Baca juga: Adab Masuk Pasar Menurut Islam agar Terhindar Maksiat Perintah untuk Berdzikir di Manapun Saat kita beraktivitas di manapun dan kapanpun, termasuk di pasar, hendaknya kita senantiasa berdzikir dan mengingat Allah. Di dalam Al Quran, Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”(QS.Al Ahzab: 41-42). Berdzikir Saat Masuk Pasar Umroh.com merangkum, islam memberikan panduan dalam melakukan semua…
Umroh.com – Dalam Islam, fitnah berarti cobaan atau ujian yang menimpa manusia. Fitnah tidak selalu berarti berita bohong yang disebar untuk menjelekkan seseorang. Sebagaimana pengertian fitnah yang dikenal masyarakat Indonesia. Agar tidak terjerumus dalam fitnah, maka kita harus mengetahui penyebabnya. Penyebab fitnah ada banyak. Mari simak penjelasan yang telah dirangkum umroh.com dari pendapat para ulama. Ada dua hal yang menjadi penyebab fitnah. Pertama, sebab kauniyah. Kedua, sebab khusus. Sebab kauniyah terjadi karena sunnatullah. Sementara sebab khusus terjadi karena peristiwa manusiawi. Baca juga: Penting! Inilah Dalil tentang Fitnah yang umat Muslim Harus Tahu Penyebab Fitnah Kauniyah Fitnah bisa terjadi karena Allah sedang ingin menunjukkan keadilanNya. Sekaligus menurunkan hikmah dengan cara menguji manusia. Selain itu, wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan meninggalnya para Sahabat turut menjadi penyebab. Kejadian ini menjadi fitnah (ujian), karena manusia kehilangan sosok terbaik sebagai teladan dan penunjuk jalan kebenaran. Penyebab Fitnah Khusus Para ulama menekankan penyebab ini sebagai…
Umroh.com – Di Indonesia, fitnah berarti perkataan bohong yang disebarkan untuk merusak nama baik seseorang. Makna fitnah ini berbeda dengan makna fitnah di dalam Islam. Al Quran banyak menyebut kata “fitnah” yang merujuk pada berbagai macam makna. Mulai dari syirik, kesesatan, kebinasaan, perselisihan, peperangan, kemaksiatan, kemungkaran, hingga pembunuhan. Rusaknya nama baik akibat perkataan tidak benar yang sengaja disebarkan juga bisa termasuk dalam fitnah. Makna Fitnah dalam Al Quran Ada banyak makna fitnah di dalam Al Quran. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Shaleh Al Munajjid. 1. Fitnah Berarti Cobaan atau Ujian Makna ini tercantum pada surat Al Ankabut ayat 2. Allah berfirman, أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” Baca juga: Hukum Menyebarkan Fitnah Tak Bisa Dihindari 2. Fitnah Berarti Berpaling dari Kebenaran Kata “fitnah” yang memiliki makna tersebut ada…
Umroh.com – Jenis fitnah apapun harus diwaspadai oleh setiap muslim. Mengetahui makna dan jenis fitnah di dalam Al Quran akan membantu kita mengetahui hal mana saja yang perlu diwaspadai. Fitnah menjadi berbahaya jika diabaikan. Jika kita terjerumus di dalamnya, pasti timbul kerugian yang sangat besar. Baik di dunia maupun di akhirat. Kehidupan dunia sejatinya ujian bagi manusia. Di dunia, ada beragam fitnah yang bisa menipu manusia jika kita tidak waspada. Dari Abu Said Al-Khudri ra, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya dunia itu manis dan lezat. Dan sesungguhnya Allah menitipkannya padamu. Kemudian melihat bagaimana kamu menggunakannya. Maka hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita. Karena fitnah pertama yang menimpa bani Israel disebabkan wanita” (HR.Muslim). Baca juga: Hukum Menyebarkan Fitnah Tak Bisa Dihindari Tiga Jenis Fitnah Dalam Islam, ada tiga jenis fitnah yang menimpa manusia. Fitnah wanita, fitnah harta, dan fitnah tahta (kekuasaan). Allah berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang…
Umroh.com – Perbuatan fitnah mendatangkan kerugian bagi orang yang menjadi korban. Fitnah juga menyebabkan keresahan, perselisihan, dan kerugian yang besar. Orang-orang menjadi saling membenci dan saling berprasangka, sehingga ketentraman dalam bermasyarakat terganggu. Padahal, tanda seorang muslim yang baik adalah tidak menyebabkan kerugian bagi sesama atau tidak melukai sesama makhluk. Hukum menyebarkan fitnah pun telah ditetapkan Allah. Hukum Menyebarkan Fitnah Karena maksiat ini menimbulkan kerusakan yang besar, maka hukum menyebarkan fitnah adalah haram. Menyebarkan kabar buruk, apalagi tidak benar, merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Prasangka terhadap sesama manusia adalah hal yang dilarang. Apalagi sampai menyebarkan kabar yang tidak benar tentang seseorang. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada…