Umroh.com – Salah satu hal yang membuat hari raya idul fitri di Indonesia semakin semarak adalah tradisi mudik. Idul Fitri menjadi satu momen bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. Banyak orang berbondong-bondong untuk mudik. Banyaknya orang yang mudik ke kampung halaman membuat jalan antar kota biasanya menjadi padat. Berikut adalah tips menghindari macet saat mudik. Tips Menghindari Macet saat Mudik 1. Berangkat di Saat yang Tepat Untuk menghindari macet saat mudik, sebaiknya kita perhatikan waktu keberangkatan. Biasanya, macet di jalur mudik disebabkan orang-orang berangkat di waktu yang hampir bersamaan. Maka pilihlah hari yang tepat, ketika tidak banyak orang mudik. Misalnya berangkat beberapa hari lebih awal dari libur serentak. Jika kita berangkat mudik saat bertepatan dengan libur serentak, maka macet menjadi hal lumrah yang akan kita temui. Tentunya, solusi ini bisa dilakukan oleh kita yang tidak bekerja di perusahaan atau instansi dengan jadwal libur yang pasti. Namun jika Anda memang terpaku…
Umroh.com – Hari raya Idul Fitri tak pernah lepas dari sajian lezat. Salah satunya opor ayam. Opor ayam ialah hidangan ayam berkuah santan, dan biasanya dinikmati bersama lontong atau ketupat. Hidangan opor biasanya terbuat dari daging ayam dan santan, serta bumbu rempah yang sedap. Ayam yang digunakan bisa ayam pedaging, atau ayam kampung. Namun, opor yang menggunakan ayam kampung akan terasa lebih gurih dan sedap. Jika kita dipercaya menjadi tuan rumah perayaan Idul Fitri, mari lakukan tips membuat opor ayam kampung berikut ini. Tips Membuat Opor Ayam Kampung 1. Memilih Ayam Umroh.com merangkum, pilihan ayam kampung yang masih segar akan membuat hidangan opor terasa sedap. Biasanya, ayam kampung bisa kita beli dalam keadaan hidup. Jika kita ditawari ayam kampung yang sudah siap diolah, perhatikan keasliannya. Ayam kampung memang sekilas mirip ayam jantan. Ayam kampung asli biasanya memiliki badan lebih ramping dan memanjang. Bagian paha juga tampak lebih panjang dan tanpa…
Umroh.com – Hari raya Idul Fitri di Indonesia identik dengan opor ayam. Hidangan ayam berkuah santan gurih ini biasa dinikmati bersama dengan lontong atau ketupat, serta sambal goreng. Indonesia memiliki berbagai macam resep opor ayam. Berikut adalah 10 resep opor ayam yang bisa dicoba. Resep Opor Ayam 1. Resep Opor Ayam Sederhana Bahan yang dibutuhkan: Santan kental (150 ml)Santan encer (600 ml)Daun salam (1 lembar)Serai (1 batang) Bumbu yang dihaluskan: Bawang merah (4 butir)Bawang putih (3 butir)Kemiri (2 butir)Merica (setengah sendok makan)Lengkuas (1,5 cm)Jahe (1 cm)Kunyit (0,5 cm)Ketumbar (setengah sendok makan)Garam (secukupnya)Gula (secukupnya) (Bahan dan bumbu di atas untuk 0,5 ekor ayam) Cara Membuat Opor Ayam Sederhana: Panaskan minyak, lalu tumis bumbu halus hingga aromanya keluar.Masukkan potongan ayam kampung, lalu ratakan bumbu halus pada ayam.Setelah bumbu merata, masukkan santan encer, lalu masak sebentar sambil terus diaduk. Masak hingga santan tampak berkurang.Masukkan santan kental, daun salam, dan serai. Masak hingga santan…
Umroh.com – Opor tidak selalu harus menggunakan daging ayam sebagai bahan dasarnya. Kita juga bisa memakai telur ayam rebus. Opor telur memiliki cita rasa gurih dan sederhana, sehingga membuat makanan terasa lebih nikmat. Jika ingin membuatnya, ikuti resep opor telur ayam berikut ini. Resep Opor Telur 1. Resep Opor Telur dan Tahu Bahan yang Dibutuhkan: Telur ayam (8 butir) yang telah direbus, dikupas, dan dibersihkan.Tahu (2 kotak) diiris bentuk segitigaSerai (1 batang) yang telah dimemarkanLengkuas (2 cm) yang telah dimemarkanDaun salam (1 lembar)Santan (1 liter)Gula (secukupnya)Garam (secukupnya) Bumbu yang dihaluskan: Bawang merah (7 siung)Bawang putih (5 siung)Ketumbar (1 sendok makan)Kemiri (3 butir)Kunyit (1 ruas)Jahe (1,5 cm) Cara Membuat Opor Telur dan Tahu: Goreng telur rebus dan tahu, lalu sisihkan.Tumis bumbu yang dihaluskan, lalu masukkan serai, lengkuas, dan daun salam. Tumis hingga berubah warna dan harum.Masukkan santan, aduk rata, lalu masukkan telur rebus goreng dan tahu goreng. Tambahkan gula dan garam…
Umroh.com – Hari raya Idul Fitri sering menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi. Selain mengunjungi rumah kerabat, rutinitas yang biasanya tidak kalah penting adalah mengirim bingkisan atau parcel lebaran. Parcel lebaran biasanya ditujukan kepada sahabat, kerabat, teman kantor, atau rekan bisnis. Memberi parcel lebaran berarti kita telah melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah, yaitu memberi hadiah. Rasulullah menganjurkan kita untuk saling memberi hadiah. Beliau bersabda, “Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR.Bukhari). Para ulama menjelaskan, hadiah bisa menjadi sebab persatuan dan rasa cinta di antara kaum muslimin dan manusia pada umumnya, sehingga sangat dianjurkan. Buat Parcel Sendiri atau Beli Jadi? Umat muslim hendaknya tidak menganggap remeh tindakan memberi hadiah, walaupun yang kita beri adalah benda-benda yang sederhana. Karena itu, Rasulullah juga bersabda, “Wahai kaum muslimah, janganlah sekali-kali seorang wanita meremehkan pemberian tetangganya walaupun hanya ujung kaki kambing.” (HR.Bukhari dan Muslim). Menjelang hari raya Idul Fitri, biasanya kita akan menjumpai banyak…
Umroh.com – Sudah menjadi kewajiban seorang mukmin untuk selalu ingat kepada penciptanya. Di dalam Al Quran, Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS.Al Ahzab: 41). Kita wajib mengingat Allah kapanpun dan di manapun. Terutama di bulan Ramadhan, dimana rahmat Allah tercurah kepada orang-orang yang beriman. Jika kita senantiasa melakukannya, kita akan mendapat keutamaan dzikir saat Ramadhan, diantaranya sebagai berikut ini. Keutamaan Dzikir 1. Menjadi Amalan Paling Utama di Bulan Mulia Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan bagi umat Islam. Di bulan ini, umat muslim diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Selain itu, ibadah-ibadah sunnah juga sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Ada pahala besar bagi mereka yang mengerjakan amal sholeh di bulan Ramadhan. Salah satu amalan sederhana yang bisa kita lakukan adalah berdzikir. Dzikir merupakan amalan paling utama bagi seorang muslim. Bayangkan saja keutamaan dzikir saat Ramadhan. Itu artinya kita melakukan amalan paling utama di bulan…
Umroh.com – Kesibukan dan rutinitas sehari-hari bisa jadi membuat kita melupakan satu amal sholeh yang Allah perintahkan, yaitu silaturahmi. Menurut para ulama, silaturahmi berasal dari kata “rahmah” yang artinya lembut. Sehingga dicerminkan dengan perbuatan baik kepada orang yang disayangi. Saat bersilaturahmi, hendaknya kita meniatkannya sebagai ibadah kepada Allah. Berikut adalah lima keutamaan silaturahmi yang perlu kita ketahui. Keutamaan Silaturahmi 1. Mendapat Rahmat Allah Rasulullah bersabda, “Rahmat tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi” (HR.Muslim). Di sini tampak bahwa keutamaan silaturahmi adalah memudahkan pelakunya memperoleh rahmat dari Allah. Sebaliknya, sengaja memutus silaturahmi akan mendatangkan dosa. Orang yang melakukannya juga akan mendapat balasan dosa yang cepat sejak di dunia. Rasulullah bersabda, “Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya (di dunia ini), berikut dosa yang disimpan untuknya (di akhirat) daripada perbuatan melampaui batas (kedholiman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat)”…
Umroh.com – Selain mementingkan hubungan dengan Allah, kita juga harus memperhatikan hubungan dengan sesama manusia. Utamanya kepada kerabat sedarah. Konsep silaturahmi dalam islam menekankan agar kita selalu menjaga hubungan dengan kerabat yang masih memiliki hubungan darah. Lalu apakah manfaat silaturahmi bagi kita? Mari simak penjelasannya di artikel kali ini. Sebelumnya, kita harus mengetahui bahaya memutus tali silaturahmi. Di dalam Al Quran, Allah berfirman, “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan Allah tulikan telinga mereka dan Allah butakan penglihatan mereka.” (QS.Muhammad: 22-23) Silaturahmi yang tidak terjaga atau sengaja diputus akan membuat seseorang terhalang masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahmi.” (HR.Bukhari dan Muslim) Cara Mendapatkan Manfaat Silaturahmi Melihat bahaya dan kerugian yang akan kita terima jika memutus silaturahmi, maka kita harus menyediakan diri untuk bersilaturahmi. Silaturahmi bisa dilakukan…
Umroh.com – Menjelang akhir Ramadhan, biasanya masjid-masjid tampak ramai di malam hari. Masjid diisi oleh orang-orang yang ingin beri’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Mereka melakukan i’tikaf demi mendapatkan lailatul qadar. Apa pengertian i’tikaf? Mari simak penjelasannya pada artikel kali ini. Jumhur ulama berpendapat, i’tikaf sebenarnya ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan setiap saat. Sementara tujuan i’tikaf ialah memusatkan hati dan pikiran kepada Allah, sehingga kita bisa menghadap-Nya secara khusyuk tanpa terganggu hal-hal duniawi. Jadi pengertian i’tikaf tak terbatas hanya dilakukan di bulan Ramadhan, atau di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan saja. Anas bin Malik menuturkan, “Rasulullah beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ketika dalam kondisi mukim. Apabila beliau bersafar, maka beliau beri’tikaf pada tahun berikutnya selama dua puluh hari” (HR.Ahmad). Pengertian I’tikaf Secara bahasa, pengertian i’tikaf ialah mendiami sesuatu, memenjarakan, atau menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang biasanya dikerjakan. Sedangkan pengertian i’tikaf secara syar’i adalah berdiam diri di dalam…
Umroh.com – Salah satu ibadah yang dianjurkan saat bulan Ramadhan adalah memanjatkan doa i’tikaf. I’tikaf sendiri berarti berdiam diri di dalam masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah. Saat i’tikaf, seseorang akan memfokuskan waktunya di dalam masjid untuk melakukan ibadah dan menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan. Dengan melakukan sunnah Rasulullah ini, seseorang juga akan terjaga dari nafsu yang berlebihan, sehingga ia bisa menghindari maksiat. Rasulullah biasa beri’tikaf di bulan Ramadhan. Namun, beliau juga melakukan i’tikaf di luar bulan Ramadhan. Sebagaimana dituturkan Ubay bin Kaab, “Rasulullah beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Kemudian beliau pernah bersafar selama setahun dan tidak beri’tikaf, akhirnya beliau pun beri’tikaf pada tahun berikutnya selama dua puluh hari” (HR.Ahmad). Dari hadis tersebut para ulama menyimpulkan bahwa kala itu Rasulullah bukanlah meng-qadha, dan I’tikaf boleh dilakukan setiap waktu. Karena jika qadha, maka beliau akan bersegera melaksanakannya. Ketika Rasulullah tidak bisa melaksanakan i’tikaf di bulan Ramadhan, beliau…