Umroh.com – Perintah atau bolehnya melakukan tayamum tercantum di Al Quran, di surat Al Maidah ayat 6, dan An Nisa ayat 43. Di kedua ayat tersebut, seseorang yang sedang sakit atau dalam perjalanan dan tidak menemukan air, diperbolehkan untuk bertayamum jika telah masuk waktunya sholat. Kedua ayat tersebut juga memuat cara pelaksanaannya, yaitu dengan menyapukan sho’id (tanah, debu, atau permukaan bumi) yang suci ke wajah dan tangan. Lalu apa saja syarat dari tayamum itu sendiri? Umroh.com merangkum, tayamum sejatinya merupakan solusi jika seseorang berada dalam kondisi darurat, sementara waktu sholat wajib telah tiba. Lalu, apakah hal yang menjadikan seseorang boleh melakukan tayamum? Berikut adalah syarat tayamum yang perlu kita ketahui. Baca juga: Inilah Hal-hal yang Menjadi Penyebab Tayamum Syarat Tayamum Pada dasarnya, seseorang yang muslim, berakal, dan tamyiz (bisa membedakan mana yang baik dan buruk) masuk dalam syarat tayamum. Ketiga hal itu menjadi penentu seseorang telah cakap atau mampu untuk dikenai…
Umroh.com – Allah membolehkan tayamum untuk bersuci bagi seseorang yang harus melaksanakan shalat wajib, namun tidak menemukan air. Di surat Al Maidah ayat 6, Allah berfirman, “maka bertayamumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. Berikut akan dijelaskan secara lengkap terkait rukun tayamum yang jarang diketahui umat muslim. Asal Perintah Tayamum Umroh.com merangkum, perintah tayamum mulanya diturunkan setelah peristiwa yang menimpa Aisyah r.a, Istri Rasulullah. Kalung Aisyah r.a putus saat beliau berada di dalam rombongan Rasulullah dan para Sahabat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian meminta tolong kepada para Sahabat untuk mencarikan kalung istrinya itu. Pencarian kalung berlangsung lama, hingga mendekati waktu shalat. Sementara itu, rombongan tersebut tidak memiliki persediaan air yang bisa digunakan untuk berwudhu. Para Sahabat mulai mengeluh, dan mengadu pada Abu Bakar As Siddiq, ayah Aisyah yang juga turut di dalam rombongan. Abu Bakar bahkan sempat memarahi putrinya itu. Allah kemudian membela Aisyah…
Umroh.com – Syariat yang diturunkan Allah pasti memudahkan manusia dan tidak menyulitkan. Begitu juga dengan kewajiban untuk bersuci dengan air, baik wudhu maupun mandi wajib. Ketika kita hendak bersuci dan tidak menemukan air, Allah membolehkan hambaNya bersuci dengan tayamum. Tayamum merupakan ritual mensucikan diri dengan menggunakan media di permukaan bumi yang suci dari najis sebagai pengganti wudhu. Lalu apa sih penyebab harus melakukan tayamum itu sendiri? Umroh.com merangkum, perintah tayamum turun bersanding dengan perintah wudhu di surat Al Maidah ayat 6. Setelah menyampaikan perintah berwudhu di ayat ini, Allah berfirman, “Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. Baca juga: Inilah Penjelasan Tentang Pengertian Tayamum yang Benar! Selain di surat Al Maidah, perintah tayamum juga ada di surat An Nisa ayat…
Umroh.com – Secara bahasa, tayamum bisa diartikan sebagai ‘Al Qosdu (القَصْدُ)’ atau ‘maksud’. Orang Arab mengenal ungkapan “tayyamamtu asy syai’a”, yang berarti “qashadtuhu” atau saya menginginkannya. Berikut akan dijelaskan pengertian tayamum yang lebih lengkap. Umroh.com merangkum, pengertian tayamum secara istilah adalah sebuah ritual ibadah yang mencakup mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan sho’id yang bersih sebagai pengganti wudhu. Sho’id merupakan seluruh permukaan bumi yang bisa dipakai untuk tayamum, baik yang di atasnya terdapat tanah maupun tidak. Baca juga: Ini Pentingnya Niat Tayamum yang Perlu Diketahui Dijelaskan Bersama Perintah Wudhu Setelah pengertian tayamum itu sendiri, perintah tayamum juga bersanding dengan perintah wudhu di surat Al Maidah ayat 6. Allah berfirman, “Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. Tayamum Menggunakan…
Umroh.com – Perintah tayamum tercantum dalam surat Al Maidah ayat 6 dan An Nisa ayat 43. Di surat Al Maidah ayat 6 Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”. Umroh.com merangkum, sementara di surat An Nisa ayat 43 Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub,…
Umroh.com – Mengkonsumsi makanan haram bisa membuat seseorang terhalang dari rahmat Allah. Dari segi kesehatan, haram dan halal-nya makanan yang telah ditentukan oleh Allah memiliki hikmah kesehatan yang sudah dibuktikan secara ilmiah. Karena itu, Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 88, “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. Nekat mengkonsumsi makanan yang haram bisa membuat seseorang mengalami gangguan kesehatan yang berakibat pada terhambatnya aktivitas. Selain itu makanan yang haram juga membuat doa seseorang tidak diterima oleh Allah. Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, sebagaimana hadist yang dituturkan oleh Abu Hurairah dan diriwayatkan oleh imam muslim berikut. Rasulullah bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul, makanlah makanan yang baik-baik…
Umroh.com – Menurut para ulama, hukum asal makanan adalah halal sampai ada yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya. Jadi selain yang telah disebutkan sebagai makanan haram di Al Qur’an dan hadist, maka makanan tersebut halal dikonsumsi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kriteria hewan yang halal dan dapat dikonsumsi. Tim umroh.com memaparkan, Allah tidak menyampaikan secara rinci makanan-makanan mana saja yang halal. Namun kita bisa menemukan rincian tentang jenis-jenis makanan haram dari Al Quran dan hadist. Sebagaimana firman Allah di surat Al An’am ayat 119, “Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya…”. Baca juga: 7 Hewan Ini Statusnya Haram, Jangan Dimakan! Kriteria Hewan yang Halal untuk Dikonsumsi 1. Bukan Hewan yang Haram dan Dalam Kondisi Layak Hewan yang layak dikonsumsi memiliki tampilan yang masih layak untuk dikonsumsi, serta tidak ada dalil yang mengharamkan jenis hewannya. Kita bisa mengkonsumsi hewan ternak yang dipelihara manusia,…
Umroh.com – Makanan yang dikonsumsi akan berpengaruh kepada diri manusia. Apabila makanan yang dikonsumsi baik, maka akan memberikan kebaikan dan keberkahan bagi kehidupan manusia yang mengkonsumsinya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Ada empat hal, bila keempatnya ada pada dirimu, maka segala urusan dunia yang luput darimu tidak akan membahayakanmu: menjaga amanah, berkata benar, akhlak baik dan menjaga urusan makanan”. Tapi kira-kira hewan apa saja sih yang dianggap haram dan tak boleh dimakan? Bahkan makanan yang dikonsumsi bisa menjadi penentu masuknya seseorang ke dalam surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Diriwayatkan oleh Ibn Hibban, dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah bersabda “Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari makanan haram”. Baca juga: Makanan Tanpa Label Halal, Bolehkah Dimakan? Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, karena itulah kita harus memperhatikan agar jangan sampai mengonsumsi makanan yang haram atau diharamkan. Al Quran dan hadist Rasulullah mengharamkan hewan-hewan tertentu untuk dikonsumsi manusia.…
Umroh.com – Bagi masyarakat muslim, label halal pada kemasan makanan sangat membantu untuk menjamin halal tidaknya makanan yang akan dikonsumsi. Lalu bagaimana jika kita menemukan makanan tanpa ada label halal? Berdasarkan pemaparan umroh.com, para ulama pada prinsipnya berpendapat bahwa setiap makanan (atau produk) yang tidak diketahui bahan atau cara membuatnya hukumnya adalah halal dikonsumsi. Kita tidak bisa menghukumi sebuah makanan najis atau haram tanpa bukti kuat. Baca juga: Wajib Dicoba! Ini 10 Makanan Halal di China Sikap Rasulullah terhadap Makanan yang Tidak Diketahui Kehalalannya Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Aisyah r.a menuturkan bahwa suatu hari seseorang mendatangi Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, ada suatu kaum membawa daging kepada kami dan kami tidak tahu apakah daging tersebut saat disembelih dibacakan bismillah ataukah tidak”. Rasulullah menjawab, “Ucapkanlah Bismillah, lalu makanlah”. Pendapat Para Ulama terhadap Makanan yang Tidak Ada Label Halalnya Pendapat para ulama juga mengungkapkan bahwa dalam Islam, semua makanan hukumnya halal hingga…
Umroh.com – Meningkatnya minat wisatawan muslim internasional membuat kebutuhan akan fasilitas halal bagi traveler muslim makin meningkat. Wisatawan muslim yang ingin liburan juga menyadari pentingnya menjaga shalat wajib, dan ingin memastikan kehalalan makanan untuk dikonsumsi. Lalu bagaimana sih caranya mendapatkan hotel yang halal? Bagi orang Indonesia, berwisata di dalam negeri (terutama di daerah yang mayoritas beragama muslim) tentu tidak sulit untuk menemukan hotel yang ramah muslim. Tetapi lain cerita jika wisatawan muslim bepergian ke luar negeri, dimana muslim masih menjadi minoritas. Umroh.com merangkum, sekarang kesadaran akan kebutuhan layanan halal bagi wisatawan muslim semakin meningkat. Negara-negara yang menjadi destinasi wisata dunia juga mulai berlomba menyediakan layanan halal bagi wisatawan muslim, seperti hotel halal. Untuk melihat seberapa ‘ramah’ sebuah hotel terhadap kebutuhan wisatawan muslim, kita bisa mencari tahu lewat Crescentrating. Baca juga: Ini 20 Maskapai yang Menyajikan Menu Halal di Pesawat Bagi para traveler muslim, halal atau tidaknya hotel bisa dilihat dari peringkat…