1
Author

Tommy Maulana

Browsing

Umroh.com – Dalam pergaulan sehari-hari, kita sebagai umat muslim Indonesia pasti pernah berinteraksi dengan kaum kafir. Indonesia memang melindungi rakyatnya dalam hal beragama. Dan Tanah Air kita memiliki beragam agama, budaya, tradisi, serta ras. Lalu bagaimana hukumnya jika umat muslim memakan makanan dari non muslim. Tim umroh.com memaparkan, interaksi antaragama yang harmonis biasanya dihiasi dengan kebiasaan bertukar makanan. Misalnya ada seorang rekan kerja yang membagi hasil masakannya, karena kita sebelumnya pernah berbagi masakan dari rumah kita. Lalu, jika kita menerima makanan dari orang kafir, apakah kita boleh menyantapnya? Baca juga: Ini 6 Manfaat yang Didapat saat Makan Makanan Halal Boleh Mengkonsumsi Makanan atau Masakan dari Orang Kafir Para ulama berpendapat bahwa masakan atau makanan yang dibuat oleh orang kafir hukumnya halal dan boleh dikonsumsi, selama makanan itu bukan makanan yang diharamkan oleh Islam dan bukan berupa najis. Misalnya ada orang kafir menyuguhkan rendang, mie instan, ikan, atau makanan apapun yang halal…

Umroh.com – Salah satu minuman yang diharamkan Allah adalah alkohol, atau “khamr” dalam bahasa Arab. Minuman ini memiliki efek memabukkan, sehingga peminumnya tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Berikut akan dijelaskan lebih lengkap soal hikmah dari minuman alkohol yang haram. Umroh.com merangkum, secara bahasa, ‘khamr’ berarti ‘menutupi’. Ini mencerminkan dampak dari minuman beralkohol. Tak heran, khamr juga disebut dengan minuman yang memabukkan. Di zaman Rasulullah, khamr merupakan minuman yang terbuat dari anggur, lalu difermentasikan sehingga memiliki kandungan alkohol yang tinggi. Jika dikonsumsi, khamr akan membuat peminumnya mabuk dan hilang kesadaran. Baca juga: Ternyata Ini Pengertian Minuman Halal Sesungguhnya Ketika Islam hadir lewat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, minuman yang memabukkan ini diharamkan untuk diminum. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Umar ra, Rasulullah bersabda, “Segala hal yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram”. Hikmah Khamr Diharamkan​ Bukan tanpa alasan Islam mengharamkan minuman keras atau khamr. Memang ilmuwan barat…

Umroh.com – Islam sangat memperhatikan kebersihan. Pemeluknya diwajibkan berada dalam keadaan suci ketika beribadah shalat, di samping kewajiban bersuci sebelum shalat. Islam juga memberi kemudahan apabila kita menemukan kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan untuk berwudhu dengan air. Berikut akan dijelaskan secara lengkap beberapa doa tayamum yang wajib dihafalkan. Tim umroh.com memaparkan, Allah membolehkan kita bersuci dengan debu atau tanah (sho’id) yang suci apabila tidak menemukan air atau dalam kondisi sakit. Ritual bersuci sebagai pengganti wudhu ini disebut dengan tayamum. Baca juga: Apa Sih Sunnah Tayamum dalam Islam? Ini Jawabannya! Kondisi Dibolehkannya Tayamum Tayamum merupakan ritual bersuci menggunakan media yang ada di permukaan bumi, seperti debu yang suci, sebagai pengganti wudhu atau mandi wajib. Tayamum dibolehkan jika seseorang menemukan kondisi sebagai berikut: Sudah masuk waktu shalat namun tidak menemukan air (misalnya saat bepergian),Air yang ada hanya cukup untuk minum atau memasak,Dalam keadaan sakit yang memungkinkan bertambah parah jika terkena air,Ada air namun…

Umroh.com – Kata ‘halal’ berasal dari kata ‘Hill’ yang artinya terbebas atau terlepas. Jadi istilah halal menunjukkan bahwa barang tersebut bebas untuk digunakan. Islam sangat menekankan aspek halal dalam setiap hal yang dikonsumsi. Misalnya makanan, tempat tinggal, dan pakaian. Kehalalan tampak dari cara memperolehnya atau sifatnya, Allah membolehkan atau tidak untuk dikonsumsi. Berikut ini akan dijelaskan soal dalil makanan halal yang wajib Anda ketahui. Umroh.com merangkum, dari segi cara memperolehnya, perlu dipastikan apakah benda itu diperoleh dengan cara yang baik agar menjadi hak dan dikonsumsi. Dengan kata lain, barang itu bukan dari mencuri atau merampas hak orang lain. Dari segi sifatnya, Allah menjelaskan dalam Al Qur’an tentang makanan yang boleh dikonsumsi (halal) maupun yang dilarang (haram). Baca juga: 10 Makanan Halal di Turki yang Wajib Anda Coba Dalil Makanan Halal 1. Surat Al Baqarah ayat 168 sampai 171 “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di…

Umroh.com – Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kita agar hanya mengkonsumsi makanan-makanan yang baik serta menyehatkan. Rasulullah pernah bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Bagaimana bunyi hadits soal makanan haram itu sendiri? Allah berfirman, ‘Wahai para Rasul, makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’.” Baca juga: Ini Bedanya Makanan Haram dan Halal dalam Islam Hadits Makanan Haram Umroh.com merangkum, rasulullah bercerita tentang seorang laki-laki yang ditolak doanya karena mengkonsumsi makanan haram. Lelaki tersebut sedang melakukan perjalanan. Jauhnya perjalanan membuat penampilannya kusut. Dia kemudian berdoa seraya mengangkat tangannya. Ia berseru, “Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku!”. Rasulullah pun berkomentar, “Makanannya haram, minumannya…

Umroh.com – Islam mengajarkan kita untuk melakukan taaruf sebagai ikhtiar mengenal calon pasangan, alih-alih berpacaran. Taaruf dilakukan dengan bantuan perantara, agar calon suami-istri tidak berkomunikasi terlalu intens sebelum ada ikatan pernikahan. Prosesnya diawali dengan bertukar CV, yang akan menentukan lanjut atau tidaknya proses taaruf. Setelah keduanya merasa cocok, maka dilanjutkan dengan proses melihat calon pasangan (nadhor) dan lamaran (khitbah). Lalu hal apa saja yang perlu dilakukan selama masa taaruf? Taaruf memang nampak lebih sederhana, jika dibandingkan dengan berpacaran yang memakan waktu lama serta menguras energi dan waktu. Baca juga: Penting! Ini Perbedaan Pacaran dan Taaruf yang Perlu Diketahui Hal Penting yang Dilakukan selama Masa Taaruf 1. Memastikan Tidak Ada Hubungan Mahram Masing-masing calon pasangan hendaknya memastikan bahwa orang yang akan diajak taaruf tidak memiliki hubungan mahram. 2. Luruskan Niat karena Allah Sebaiknya pastikan niat menikah adalah karena Allah serta hanya mengharapkan ridho Allah. Menikah sebagai wujud ibadah sekaligus menjaga diri…

Umroh.com – Sebelum menikah, pria dan wanita memang perlu untuk saling mengenal. Kehidupan pernikahan akan memberikan ketenangan, namun juga tidak lepas dari ujian dan cobaan. Kemampuan memahami karakter masing-masing, serta bekerjasama menghadapi tantangan adalah hal penting bagi suami dan istri. Berikut ini akan dijelaskan beberapa perbedaan terkait pacaran dan taaruf. Seperti yang diketahui, kebutuhan saling mengenal sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk mengumbar kemesraan sebelum adanya ikatan pernikahan yang jelas. Rasulullah bersabda, “Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya” (HR. Muslim). Baca juga: Ingin Taaruf? Ini Cara yang Benar Membuat Proposal Taaruf Pacaran Dahulu vs Pacaran Sekarang Kata pacar berasal dari tradisi Melayu. Dahulu saat ada lelaki menyukai seorang wanita, maka lelaki itu akan mengirimkan pantun kepada sang wanita. Apabila pantun diterima, orang tua sang wanita akan memakaikan daun pacar di kedua tangan calon mempelai. Selama pacar ini…

Umroh.com – Pernikahan akan memberikan ketentraman bagi suami dan istri. Wanita yang tenang akan mampu merawat suami dan anak-anaknya dengan baik dan sabar, sehingga suasana di dalam keluarga lebih harmonis. Lain hal jika karakter wanita tidak bisa memberikan ketenangan pada keluarga. Misalnya suka mengeluh, terlalu banyak bicara, enggan diarahkan, dan sebagainya. Maka rumah tangga akan kehilangan fungsinya sebagai sumber ketentraman hati. Berikut ini akan dijelaskan soal beberapa pertanyaan penting untuk calon istri saat taaruf. Untuk itu, penting bagi pria mengenal calon istrinya lebih dulu. Setiap orang tentu memiliki kelemahan dan kekurangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pria kepada calon istri bukan menuntut kesempurnaan, melainkan untuk mempersiapkan diri mendidik istri agar rumah tangga terasa menenangkan bagi semua anggota keluarga. Dari jawaban yang diberikan, pria bisa memutuskan untuk melanjutkan proses taaruf atau tidak, jika dirasa menemukan ketidakcocokan yang sulit untuk dikompromikan. Baca juga: 5 Pertanyaan Penting untuk Calon Istri saat Taaruf Ada banyak pertanyaan…

Umroh.com – Pernikahan yang langgeng bisa diusahakan dengan memaksimalkan proses taaruf. Islam memberi cara mulia untuk berkenalan dengan calon pasangan melalui taaruf, dimana masing-masing pihak bisa menggali informasi tentang calon pasangan. Informasi yang diperoleh dalam proses taaruf akan menjadi dasar untuk memutuskan, atau bekal untuk melanjutkan membangun rumah tangga dengan calon mempelai. Tapi apa aja sih pertanyaan yang ditujukan untuk calon suami saat taaruf? Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, ada banyak hal yang boleh ditanyakan saat proses taaruf. Semua disesuaikan dengan kebutuhan dan potret keluarga impian yang ingin dicapai. Selain pertanyaan pribadi, ada beberapa hal yang sebaiknya ditanyakan oleh seorang wanita kepada calon imamnya. Baca juga: Ingin Taaruf? Ini Cara Membuat Proposal Taaruf yang Benar 5 Pertanyaan Penting saat Taaruf 1. Pertanyaan tentang Visi dan Misi Pernikahan Pria adalah pemimpin bagi wanita, dan ini sudah digariskan Allah SWT. Di dalam kehidupan pernikahan, peran pria sebagai pemimpin sangat dibutuhkan. Layaknya pemimpin, seorang lelaki…

Umroh.com – Islam menyarankan proses mengenal calon pasangan sebelum menikah melalui Taaruf. Taaruf berasal dari kata ‘lita’arofu atau ta’arafa – yata’arafu’. Artinya saling mengenal. Aktivitas saling mengenal dalam taaruf tentunya telah diatur islam secara ideal. Selama proses taaruf berlangsung, tidak diperkenankan adanya aktivitas bercengkrama berdua, hingga berujung pada bermesraan dan perbuatan mendekati zina. Komunikasi dan bertukar informasi dilakukan lewat perantara orang ketiga, atau dengan mengirim CV. Dua orang yang hendak bertaaruf wajib menyusun CV, kemudian disampaikan melalui perantara orang ketiga yang adil dan terpercaya. Baca juga: Jangan Kelamaan, Ini Batas Waktu Taaruf Membuat Proposal Taaruf Umroh.com merangkum, peran orang ketiga atau mediator dalam taaruf sangat penting. Orang yang dipercaya ini menjadi saluran bertukar informasi, sekaligus memberi pandangan yang obyektif tentang calon pasangan. Proposal taaruf bisa diserahkan kepada orang ketiga atau mediator, yang bisa jadi merupakan ayah sang wanita, murobbi, kiai, atau ustad. Bisa juga meminta bantuan sahabat dekat atau pihak…