1
Author

Tommy Maulana

Browsing

Abu Musa Al Asy’ari adalah nama kunyah dari Abdullah bin Qays. Setelah mendengar kabar keberadaan utusan Allah penyebar tauhid di Mekah, ia segera meninggalkan kampung halamannya di Yaman. Umroh.com merangkum, selama di Mekah, beliau banyak menghadiri majelis Rasulullah. Di situlah pengetahuan sekaligus keimanannya meningkat. Ilmu-ilmu dari Rasulullah dibawanya ke Yaman, untuk diajarkan pada orang-orang di kampung halamannya. Ia pun berhasil mendakwahkan Islam kepada beberapa orang. Baca juga: Inilah Al-Khazani, Ilmuwan Islam Penemu Teori Gravitasi Mengenal Sosok Abu Musa Ketika kaum muslimin Mekah hijrah ke Habasyah, dirinya ikut menyertai. Saat berada di Yaman, beliau mendengar kabar bahwa Rasulullah meninggalkan kota Mekah untuk berhijrah. Dia memutuskan untuk ikut dengan mereka bersama dua orang kakaknya, Abu Burdah dan Abu Ruhm, serta sekitar 50 orang dari Yaman. Mereka menuju Habasyah berkendara perahu. Di Habasyah, dia beserta rombongan tinggal bersama kaum muslimin. Setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hijrah ke Madinah, rombongan Abu Musa juga…

Islam memberi pedoman hidup bagi seluruh manusia. Segala aspek diatur agar hidup kita berkualitas. Salah satunya adalah hubungan orang tua dan anak. Al Quran dan Hadis sering memaparkan pentingnya berbakti kepada orang tua. Islam sangat memperhatikan posisi orang tua. Pentingnya Berbakti kepada Orang Tua 1. Berlaku Santun kepada Orang Tua Umroh.com merangkum, islam mengajarkan kita agar senantiasa berperilaku santun kepada orang tua. Kita dilarang berkata kasar, bahkan mengatakan ‘Ah’ tidak dibolehkan. Perintah ini tercantum dalam Surat Al Isra ayat 23-24. Allah berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. Baca juga: Perhatikan Baik-baik! Ini Adab Orang Tua kepada Anaknya 2. Berbuat Baik kepada…

Kelahiran peradaban modern tak lepas dari peran Ibnu Tufail. Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Ibnu Thufail Al-Qaysi. Karya-karya filsuf sekaligus dokter itu memberikan sumbangan besar bagi perkembangan peradaban manusia hingga kini. Terutama di bidang filsafat, sastra, kedokteran, dan psikologi. Di bidang sastra dan filsafat, beliau sangat dikenal lewat karyanya yang berjudul Hayy ibn Yaqdhan. Novel filosofis yang juga dikenal oleh dunia barat dengan judul Philosophus Autodidactus. Mengenal Sosok Ibnu Tufail Ibnu Tufail adalah keturunan suku Arab Kays. Suku yang terkemuka, sehingga dirinya mendapat kemudahan untuk mengakses fasilitas belajar. Beliau juga sering disebut Al Andalusi atau Al Kurtubi Al Isybili. Orang-orang Eropa biasa memanggilnya Abubacer. Baca juga: Bisa Jadi Solusi, Ini Jaminan Kesehatan Menurut Islam Beliau dikenal sebagai seseorang yang memiliki semangat besar untuk menuntut ilmu. Semangat itu menuntunnya menjadi ilmuwan muslim penguasa berbagai bidang ilmu, seperti filsafat, kedokteran, matematika, astronomi, dan psikologi. Novel Filosofis…

Nama Persia berubah menjadi Negara Iran akibat adanya harapan untuk menyatukan penduduk di wilayah tersebut. Pemimpin Persia kala itu, Shah Reza Pahlevi, menginginkan sebuah nama yang tidak membuat warga Persia terkotak-kotak. Berbagai etnis penduduk Persia dapat hidup damai tanpa perseteruan. Namun etnis Kurdi dan Turds masih belum memiliki rasa kebersamaan, sehingga sulit disatukan. Sementara itu, nama Persia cenderung memiliki konotasi negatif. Persia diartikan sebagai sesuatu yang lemah, sehingga dikhawatirkan akan menghambat perkembangan dinasti di tengah dominasi imperialisme Eropa. Baca juga: Terungkap, Ini Sejarah dan Pentingnya 5 Kota Suci di Irak Umroh.com merangkum, pada tanggal 21 Maret 1935, Iran resmi menggantikan Persia. Wilayah Persia di peta Asia berganti nama menjadi Iran, dan negara-negara lain tidak diperkenankan memanggil wilayah itu dengan nama ‘Persia’. Asal Nama ‘Iran’ ‘Iran’ diambil dari kata ‘Aryan’ yang berarti ‘tanah bangsa Arya’. Nama ini diajukan oleh Menteri Ekonomi, Nazi Hjalmar Schacht, kepada Shah Pahlevi. Dia menekankan pada makna…

Saat akan melaksanakan haji atau umroh, tentu ada berbagai ketentuan dan persiapan penting yang perlu dilakukan. Termasuk mempersiapkan pakaian ihram. Modelnya yang menyerupai kain panjang dan berwarna putih ini merupakan simbol pelepasan atribut keduniawian yang melekat di diri manusia. Dengan mengenakan pakaian ihram tersebut semua manusia akan terlihat sama di mata sang pencipta. Tak ada batasan pembeda baik itu kaya ataupun miskin. Baca juga: Perlengkapan Umroh Wanita, Laki-laki dan Anak-anak Umroh.com merangkum, penetapan pemakaian pakaian ihram untuk berkunjung ke rumah Allah SWT bukan tanpa alasan. Ada seorang sahabat Nabi Muhammad saw yang bernama Abdullah bin Abbas atau yang lebih populer dengan nama panggilan Ibnu Abbas ini merupakan sahabat Nabi yang berpengetahuan sangat luas. Sudah banyak pula hadis sahih yang diriwayatkan olehnya. 3 Hal Penting dari Pakaian Ihram 1. Sebagai pembeda saat mengunjungi sang Khaliq Kebiasaan atau sikap yang ada pada manusia apabila mendatangi manusia lain secara sadar akan selalu mencoba…

Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Nabi Muhammad saw. Beliau adalah salah seorang petinggi Mekkah dari suku Quraisy. Nama lengkapnya ialah Abdullah Bin Utsman Bin Amir Bin Amru Bin Ka’ab Bin Sa’ad Bin Taim Bin Murrah Bin Ka’ab Bin Luay Bin Ghalib Bin Fihr Bin Malik Bin Nadhar Al Quraisy. Garis nasabnya tersambung dengan Nabi Muhammad saw pada kakeknya yaitu Murrah bin Ka’ab bin Luay. Nama Abu Bakar diberikan oleh Nabi Muhammad saw setelah ia masuk islam. Abu Bakar adalah salah satu anggota As-Sabiqun Al- Awwalun, yaitu golongan orang – orang yang pertama kali masuk islam. Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq Umroh.com merangkum, Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq yang artinya “Terpercaya” karena ia adalah orang yang pertama kali mempercayai atau membenarkan adanya peristiwa Isra Mi’raj. Abu Bakar juga diberi julukan Al – ‘Atiq yang artinya “Terbebas”. Nabi Muhammad saw pernah bersabda, “ Engkau adalah hamba yang…

Peran perempuan sangat penting dalam aktivitas politik di masa Rasulullah. Dalam Islam, politik adalah aktivitas pengaturan dan pemeliharaan urusan umat, sehingga semua berjalan sesuai aturan Islam. Di masa Rasulullah, wanita memang tidak dibolehkan memegang jabatan, misalnya menjadi gubernur, pembantu khalifah di pemerintahan, atau sebagai pemimpin perang. Tetapi wanita di masa Rasulullah tetap dibolehkan mengutarakan pendapat, mendapat kedudukan di pemerintahan (bukan dalam soal penguasaan wilayah), menjadi hakim, kepala departemen, hingga anggota majelis. Wanita juga boleh terjung ke politik dengan memberikan suara saat pemilihan khalifah. Baca juga: 3 Keteladanan Luar Biasa Nabi Muhammad Umroh.com merangkum, peran wanita di zaman Rasulullah adalah memberikan motivasi kepada para suami untuk berjuang mencapai kemenangan. Selain itu, ada juga wanita di zaman Rasulullah yang dengan gagah berani ikut terjun ke medan perang. Walaupun wanita, ia menghadapi musuh dengan gagah berani demi tegaknya Islam.  Wanita-wanita di bidang politik pada masa Rasulullah 1. Khadijah binti Khuwailid Khadijah merupakan istri…

Semasa hidup, Nabi Muhammad memiliki tujuh orang anak. Enam di antaranya dari Khadijah r.a. Dengan izin Allah, hanya satu anak beliau yang hidup hingga Rasulullah wafat. Sementara lainnya meninggal mendahului Rasulullah.  Anak laki-laki Nabi Muhammad 1. Qasim  Umroh.com merangkum, putra pertama Rasulullah bernama Qasim. Dari sinilah Nabi Muhammad sering dipanggil Abul Qasim, yang artinya ayah dari Qasim. Qasim lahir sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, namun ia wafat saat berumur dua tahun.  Baca juga: Mengenal Pohon Sahabi, Saksi Bisu Nabi Muhammad 2. Abdullah  Abdullah adalah putra kedua dari Rasulullah. Ia lahir setelah Rasulullah diangkat sebagai Rasul, sehingga mendapat julukan At-Thayyib atau Ath Thahir. Abdullah wafat di usia yang sangat muda, ketika Rasulullah masih berada di Madinah. 3. Ibrahim  Ibrahim lahir di Madinah pada tahun 8 Hijriah, dan merupakan anak dari Maria Al Qibthiyah. Maria adalah budak pemberian dari penguasa Mesir, Muqauqis. Maria yang kemudian memeluk Islam itu dinikahi oleh Rasulullah. …

Bertoleransi terhadap agama lain sudah dicontohkan sejak zaman Rasulullah. Sejak Rasulullah mendakwahkan tauhid, beliau juga menekankan tentang indahnya tasamuh atau toleransi umat Islam terhadap agama lain. Toleransi merupakan salah satu nilai yang mencerminkan Islam sebagai agama Rahmatan lil ‘Alamin. Toleransi yang Diajarkan Rasulullah  Saat berperang, Rasulullah juga menekankan toleransi. Perang melawan kaum kafir yang mengusik dan mengancam memang tidak bisa dihindarkan. Tetapi Rasulullah berpesan agar kaum muslimin juga menjaga tempat ibadah agama lain dan tidak merusaknya. Saat memberangkatkan pasukan kaum muslimin, beliau bersabda, “Berangkatlah dengan nama Allah, berperanglah di jalan Allah terhadap orang-orang yang kufur kepada Allah, jangan melampaui batas, jangan berkhianat, jangan mencincang dan jangan membunuh anak-anak serta penghuni-penghuni gereja (orang-orang yang sedang beribadah)”. Baca juga: Mengenal Sosok Umar bin Abdul Aziz yang Dikenang Sepanjang Masa Umroh.com merangkum, rasulullah juga mencontohkan bagaimana sikap yang baik saat bermuamalah dengan orang kafir. Misalnya saat beliau berbisnis, Rasulullah tetap bersikap adil, jujur,…

Runtuhnya kekaisaran Romawi ditandai dengan takluknya Konstantinopel, yang sekarang dikenal sebagai Istanbul. Penaklukan ini tidak lepas dari peran Muhammad Al Fatih, sultan ketujuh dari kekhalifahan Utsmaniyah. Rasulullah pernah berkata,”Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan”. Muhammad Al Fatih memiliki gelar Mehmet II. Dan gelar ‘Al Fatih’ yang berarti “Sang Pembebas” juga disematkan kepada namanya. Baca juga: Kisah Romantis Shafiyyah binti Abdul Muthalib, Bikin Baper Banget! Umroh.com merangkum, sejak kecil, Muhammad Al Fatih telah dibentuk untuk menjadi pemimpin yang tangguh. Sultan Murad II percaya bahwa anaknya yang akan menaklukan Konstantinopel. Selain menerima didikan dari ayahnya, beliau juga mendapat bimbingan dari ulama-ulama besar. Tak heran beliau menguasai berbagai ilmu dan bahasa, hingga strategi perang. Kesholehan Al Fatih Membuatnya Mencapai Kesuksesan Besar Ilmu dari para ulama membuat Muhammad Al Fatih tumbuh dengan kedekatan kepada Allah. Walaupun lahir…