Umroh.com – Hingga saat ini, sebagian orang masih meyakini bulan Safar lekat dengan kesialan atau penyakit. Mereka pun memilih untuk tidak melaksanakan acara penting di bulan Safar. Sedangkan menurut ajaran islam tidak demikian. Keutamaan bulan Safar termasuk yang dianjurkan untuk kita renungi dan kejar nilai ibadahnya. Rasulullah Mematahkan Kesialan Bulan Safar Keyakinan bulan Safar lekat dengan kesialan rupanya sudah ada sejak zaman Jahiliyah. Dahulu, masyarakat Arab Jahiliyah menganggap bulan Safar sebagai bulan ‘Sial’. Mereka meyakini bulan Safar sebagai waktunya Allah menurunkan hukuman dan azab ke dunia. Karena itu banyak musibah dan bencana diyakini akan terjadi di bulan Safar. Mitos itu kemudian dipatahkan oleh Rasulullah. Dituturkan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Safar”(HR.Bukhari dan Muslim). Baca juga: Wajib Tahu! Ini Sejarah Bulan Ramadhan Keutamaan Bulan Safar 1. Bulan Safar sebagai Bulan untuk Memperkuat…
Umroh.com – Bulan Ramadhan menjadi saat paling dinanti bagi seluruh umat muslim. Di bulan tersebut, ada ibadah istimewa. Ibadah puasa Ramadhan. Bukan hanya suasana berpuasa Ramadhan yang banyak dirindukan, tetapi juga keutamaan dari amalan-amalan yang menggugurkan banyak dosa. Melihat makna mendalam bagi umat muslim, sebaiknya kita mengenal sejarah bulan Ramadhan. Asal Usul Nama Ramadhan Umroh.com merangkum, menurut Ibnu Katsir, kata ‘Ramadhan’ berasal dari ‘Ar Ramdha’ yang artinya ‘panas’. Sedangkan ulama lain berpendapat, nama ‘Ramadhan’ berasal dari kata ‘Ar Ramdu’. Artinya, batu yang menjadi panas akibat terik matahari. Ada juga pendapat bahwa ‘Ramadhan’ berasal dari lata ‘Ar Ramiidh’. Artinya, hujan yang turun setelah musim panas sebagai tanda telah masuk musim gugur. Sehingga pada saat itu semua panas luntur. Baca juga: Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan dalam Islam Dari beberapa penjelasan itu, muncullah makna ‘Ramadhan’ sebagai waktu dimana dosa-dosa manusia luntur atau berguguran. Bulan Ramadhan memang menjadi saat dihapuskannya dosa-dosa manusia dengan…
Umroh.com – Seorang Wali Songo yang terkenal dengan kepiawaiannya berdakwah melalui seni adalah Sunan Kalijaga. Beliau dianggap berjasa menyebarkan Islam, dan dimakamkan di kota Demak, Jawa Tengah. Kita bisa mengunjungi makam Sunan Kalijaga di Demak untuk merenungi kisah beliau dan mengetahui sejarah yang terjadi. Baca juga : Sebelum Sholat, Pahami Yuk Bunyi Doa Setelah Adzan Siapakah Sunan Kalijaga? Sunan Kalijaga adalah putra Bupati Tuban, Tumenggung Wilatikta. Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Sahid, dan beliau lahir sekitar tahun 1450 M. Di usia remaja, Raden Sahid tumbuh menjadi pemuda yang piawai dalam ilmu silat. Tetapi ia sempat menjadi pemuda yang menyalahgunakan kemampuannya. Raden Sahid muda gemar melakukan tindak kekerasan, bertarung, bahkan merampok. Perangainya itu membuat Raden Sahid diusir oleh keluarganya. Ia kemudian tinggal di Hutan Jatisari, dan masih memiliki kebiasaan merampok para ningrat yang lewat daerah tersebut. Hasil rampokannya kemudian dibagikan kepada rakyat miskin. Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga?…
Umroh.com – Doa menjadi tanda penghambaan seorang manusia kepada Rabb-nya. Melalui doa yang di panjatkan, seorang hamba memohon segala sesuatu. Sebab semuanya berasal dari Allah. Kita sebagai umat muslim diajarkan untuk berdoa sebelum melakukan kegiatan apapun. Termasuk ketika akan memasuki rumah dan keluar rumah. Memang rumah adalah tempat berlindung, namun sebaik-baik pelindung hanya Allah. Berikut ini doa masuk dan keluar rumah yang bisa kita amalkan. Baca juga : Lengkap! Inilah Tata Cara Sholat Muthlaq dan Keutamannya Doa Masuk dan Keluar Rumah Ketika memasuki rumah, kita dianjurkan menyebut nama Allah. Jabir bin Abdillah berujar bahwa ia pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Jika seseorang memasuki rumahnya lantas ia menyebut nama Allah saat memasukinya, begitu pula saat ia makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada jatah makan.” Ketika ia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama Allah ketika memasukinya, setan pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini kalian…
Umroh.com – Batagor ialah kuliner khas Bandung yang kini sudah banyak dijual di Indonesia. Cara membuat batagor yang banyak dilakukan penjual adalah mengisikan adonan daging ke dalam tahu, kemudian digoreng di minyak panas. Inilah yang menjadikan batagor memiliki tekstur renyah dan rasa gurih. Lebih nikmat lagi jika batagor disajikan dengan saus kacang yang pedas dan gurih. Cara Membuat Batagor di Rumah 1. Gunakan Daging Ikan atau Ayam Batagor biasanya menggunakan daging sapi. Namun tidak sedikit yang berinovasi menggunakan daging ikan atau ayam. Kita juga bisa menirunya agar batagor buatan kita tidak memakan biaya yang terlalu mahal. Harga daging ikan atau ayam memang tidak semahal daging sapi. Daging ikan yang dipakai untuk membuat batagor adalah ikan tenggiri atau tongkol. Ikan atau ayam untuk membuat batagor bisa kita haluskan dan diberi bumbu-bumbu agar lebih sedap. Bumbu yang biasa dipakai adalah bawang putih yang dihaluskan, bawang merah goreng yang dihaluskan, serta daun bawang.…
Umroh.com – Selain makanan manis, orang Indonesia juga gemar menyantap gorengan di bulan Ramadhan. Cita rasanya yang gurih dan sarat karbohidrat, membuat gorengan terasa nikmat disantap sebagai takjil. Berikut ini 10 macam gorengan untuk buka puasa yang bisa dipraktikan di rumah. 10 Macam Gorengan untuk Buka Puasa 1. Tempe Mendoan Tempe mendoan adalah gorengan khas dari Semarang. Gorengan untuk buka puasa ini terbuat dari tempe berlumur adonan tepung yang digoreng setengah matang atau ‘mendo’. Teksturnya lembut dan rasanya gurih. Namun, ada juga yang membuat mendoan dengan tekstur luar ‘garing’ sementara bagian dalamnya lembut. Jika ingin membuat tempe mendoan yang renyah tapi lembut, ikuti resepnya. Baca juga: 5 Resep Tempe Mendoan untuk Buka Puasa Bahan yang dibutuhkan Tempe yang telah diiris tipis.Tepung terigu.Air (secukupnya).Daun bawang (secukupnya) yang telah diiris tipis.Garam (secukupnya). Cara Membuat Tempe Mendoan Campurkan tepung terigu dengan air secukupnya. Aduk hingga rata sampai adonan menjadi yang tebal dan kental.Celupkan…
Umroh.com – Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah. Menurut para ulama, bulan Muharram termasuk bulan yang agung dan penuh berkah. Sebab ada banyak kebaikan di dalamnya. Berikut ini keutamaan bulan Muharram yang dijelaskan para ulama. Keutamaan Bulan Muharram 1. Bulan Muharram Termasuk Bulan Haram Keutamaan bulan Muharram yang perlu kita ketahui adalah bulan ini termasuk dalam bulan Haram. Bulan yang dimuliakan dalam Islam. Bulan dimana amal sholeh dilipatgandakan pahalanya. Dan perbuatan buruk juga dilipatgandakan dosanya. Ada empat bulan haram dalam Islam, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Allah berfirman, “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus…” (QS.At Taubah: 36) Baca juga: Sejarah Bulan Muharram Menjadi Bulan Pertama Bulan Haram sebenarnya adalah bulan-bulan yang dimuliakan oleh masyarakat Arab. Mereka telah memuliakan bulan ini sejak zaman jahiliyah,…
Umroh.com – Tanggal 1 Syawal selalu disambut dengan sukacita. Di hari itu, umat muslim di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri. Sebagai salah satu bulan yang istimewa, Rasulullah pun banyak mengajarkan tentang keutamaan bulan Syawal. Berikut adalah hadits tentang bulan Syawal yang perlu kita ketahui. Hadits Tentang Puasa Syawal Usai berpuasa di bulan Ramadhan, kita akan disambut amalan sunnah pertama di bulan Syawal, yaitu berpuasa. Dituturkan Abu Ayyub ra, Rasulullah bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal maka itulah puasa satu tahun.” (HR.Ahmad & Muslim) Hadits tentang bulan Syawal itu berisi anjuran untuk berpuasa sunnah di bulan Syawal sebanyak enam hari. Mengenai tata caranya, ada beberapa pendapat di kalangan ulama. Imam Syafi’i dan Ibnu Mubarok menjelaskan, puasa Syawal dikerjakan secara berturut-turut sejak awal bulan. Namun, cara ini berdasar pada hadits yang lemah. Kemudian tata cara puasa Syawal menurut Imam Waki’ dan Imam Ahmad adalah…
Umroh.com – Salah satu gorengan populer di Indonesia adalah risoles. Gorengan dengan paduan kulit renyah dan isian yang nikmat ini menjadi favorit dari anak muda hingga orang tua. Kita banyak melihat penjual kue tradisional menjajakan risoles sebagai salah satu barang dagangannya. Jika ingin membuat sendiri di rumah, ikuti cara dengan yang sudah dijelaskan dibawah ini. Risoles Isi Sayuran Bahan untuk Membuat kulit Tepung terigu (250 gram) Telur (1 butir)Air (secukupnya)Minyak goreng (3 sendok makan)Garam (secukupnya)Gula (secukupnya) Cara Membuat Kulit Risoles Masukkan tepung terigu ke dalam mangkok, lalu taburkan gula dan garam secukupnya. Aduk rata.Masukkan telur yang telah dikocok di tempat terpisah.Masukkan air sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk. Hingga konsistensi adonan kental dan halus.Panaskan teflon yang telah dioles minyak, lalu tuang adonan secukupnya. Sembari menuang, putar teflon dengan tangan kiri agar seluruh permukaannya tertutup adonan tipis.Setelah bagian atas tampak kering, balik sebentar, lalu angkat dan sisihkan. Bahan untuk Membuat Isian…
Umroh.com – Sebagai bulan yang berada tepat sebelum Ramadhan, kita harus menaruh perhatian pada bulan Sya’ban. Terutama tentang larangan di bulan Sya’ban. Aisyah ra menuturkan, “Rasulullah memberi perhatian terhadap hilal bulan Sya’ban, tidak sebagaimana perhatian beliau terhadap bulan-bulan yang lain. Kemudian beliau berpuasa ketika melihat hilal Ramadhan. Jika hilal tidak kelihatan, beliau genapkan Sya’ban sampai 30 hari.” (HR.Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i) Anjuran Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban Rasulullah bersabda, “Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR.An Nasa’i). Sementara istri beliau, Aisyah ra, menuturkan, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR.Bukhari dan Muslim). Larangan di Bulan Sya’ban…