1
Author

Tommy Maulana

Browsing

Umroh.com – Nuzulul Quran ialah peringatan bersejarah yang biasanya diselenggarakan di bulan Ramadhan. Pada Nuzulul Quran, umat Islam memperingati turunnya Al Quran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (di langit dunia). Al Quran juga menyebutkan bahwa dirinya turun ketika bulan Ramadhan. Sebagai umat islam, perlu mengetahui tata cara memperingati malam nuzulul quran. Allah berfirman, “Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS.Al Baqarah: 185). Baca juga : Puasa Tanpa Mandi Wajib, Sah atau Tidak? Tata Cara Memperingati Nuzulul Quran Jika ada sebagian masyarakat Indonesia terbiasa merayakan Nuzulul Quran dengan berbagai acara, kita juga bisa melihat bagaimana Rasulullah dan para Sahabat melakukan tata cara memperingati Nuzulul Quran. Tentu saja, peringatan turunnya Al Quran atau Nuzulul Quran tidak diperingati dengan berbagai acara meriah. 1. Diisi dengan Memperbanyak Membaca Al Quran Dari riwayat…

Umroh.com – Seorang wanita yang sedang hamil bisa memiliki kondisi yang berbeda. Kondisi fisiknya akan berpengaruh jika seorang wanita hamil dihadapkan pada ibadah puasa wajib. Ada wanita yang tidak menemui masalah untuk tetap berpuasa, namun tak sedikit yang kondisinya mengkhawatirkan jika dipaksa berpuasa. Untuk itu perlu diperhatikan menu buka puasa ibu hamil yang baik seperti apa. Kondisi fisik ibu hamil pada dasarnya membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk bayi yang sedang dikandungnya. Mereka yang tidak mampu berpuasa, boleh berbuka dan bisa mengqadha puasa di kemudian hari, atau membayar fidyah jika tidak mampu mengganti puasanya. Baca juga : Bacaan Niat Sholat Tahiyatul Masjid dan Hal yang Tidak Wajib Menu Buka Puasa Ibu Hamil yang Simple dan Mudah Sebenarnya, ibu hamil yang tidak kuat berpuasa termasuk dalam orang-orang yang mendapat keringanan puasa Ramadhan. Allah berfirman, “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankan puasa (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan satu…

Umroh.com – Sunan Muria termasuk salah satu Wali Songo yang dimakamkan di Jepara. Makam beliau terletak di kawasan Gunung Muria, atau biasa disebut Colo. Tepatnya berada di Gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Ini berbeda dengan lokasi makam Sunan Jepara yang berada di daerah perkotaan. Makam Sunan Muria di Jepara selalu dipadati banyak peziarah ketika bulan ramadhan dan juga lebaran. Baca juga : Berikut ini Dalil Tentang Ilmu Pengetahuan dalam Islam Siapakah Sunan Muria? Sunan Muria adalah salah satu wali yang tergabung dalam Wali Songo, yaitu sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Berdasarkan sejarah, ada beberapa kisah mengenai latar belakang Sunan Muria. Ada yang mengatakan bahwa Sunan Muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh, dan memiliki nama kecil Raden Umar Said. Sunan Muria kemudian menikah dengan Sujinah, anak dari Sunan Ngundung (R.Usman Haji).  Cerita lain menyebutkan bahwa Sunan Muria adalah…

Umroh.com – Salah satu simbol toleransi dan akulturasi budaya bisa kita lihat dari Masjid Menara Kudus. Bangunan hasil karya Sunan Kudus ini merupakan perpaduan budaya, yang menjadikannya menarik untuk dikunjungi. Di sana juga ada makam Sunan Kudus, seorang Wali Songo yang berjasa menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Kita bisa mengunjungi makam Sunan Kudus di Kudus untuk merenungi kisah beliau. Baca juga : Hukum Musafir Puasa Ketika Melakukan Perjalanan Siapakah Sunan Kudus? Nama asli Sunan Kudus adalah Ja’far Shaddiq. Ayahnya bernama Raden Usman Hajji (Sunan Ngundung) yang juga seorang panglima Kesultanan Demak Bintoro. Ja’far Shaddiq lahir di Palestina, dan disebutkan bahwa kakeknya merupakan putra dari Sultan di Palestina. Buya Hamka dalam buku Sejarah Umat Islam menyebutkan Sunan Kudus sebagai keturunan Ali bin Abi Thalib. Ja’far Shaddiq muda menuntut ilmu tentang Islam di Al Quds, Palestina. Ia kemudian datang ke tanah Jawa dan berdakwah di sebuah kota bernama Tajug. Di sini,…

Umroh.com – Sunan Drajat adalah salah satu Wali yang menyebarkan Islam dengan pendekatan sosial. Ia dikenal bijaksana dan sangat peduli dengan orang-orang kecil. Untuk merenungi jasanya dalam menyebarkan Islam, kita bisa mengunjungi makam Sunan Drajat di Lamongan yang bisa dijadikan sebagai wisata religi. Baca juga : Pengertian Ilmu Tajwid dan Hukum Mempelajarinya Siapakah Sunan Drajat? Wali yang dikenal sebagai Sunan Drajat ini memiliki nama Raden Qosim bin Muhammad Ali Rahmatulah bin Ibrahim Assamaraqandi. Beliau adalah putra dari Sunan Ampel dengan Dewi Candrawati. Sunan Drajat juga dikenal sebagai wali dengan julukan terbanyak, yaitu Sunan Mahmud, Sunan Muryapada, Raden Imam, Sunan Mayang Madu, dan Maulana Hasyim. Semasa hidup beliau, Sunan Drajat menikahi tiga wanita, yaitu Sufiyah yang merupakan putri Sunan Gunung Jati, Kemuning yang dinikahi ketika menetap di Drajat, dan Renayu Candra Sekar putri Adipati Kediri. Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga! Semasa…

Umroh.com – Berpuasa artinya menahan nafsu (termasuk makan dan minum) sejak fajar hingga terbenam matahari. Keharusan untuk menahan makan dan minum ini menjadi syarat yang tidak mudah bagi para musafir. Jauhnya jarak, serta sulitnya medan di perjalanan membuat ibadah puasa terasa semakin berat. Bahkan terasa sulit untuk dituntaskan. Karena itu Allah menghadirkan hukum puasa musafir bagi yang melakukan perjalanan. Baca juga : Dalil Tentang Hutang Wajib Menjadi Pedoman Keringanan Berpuasa untuk Musafir Musafir, atau orang yang sedang bepergian, termasuk golongan yang mendapat keringanan dalam mengerjakan puasa Ramadhan. Allah berfirman, “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih…

Umroh.com – Dalam beribadah, niat adalah perkara utama. Niat akan menentukan nilai suatu aktivitas menjadi ibadah. Tanpa niat yang baik dan jelas, maka suatu kegiatan hanya menjadi gerak tubuh tanpa bernilai ibadah. Jadi pastikan kita sudah menghadirkan niat di dalam hati sebelum memulai sebuah aktivitas. Contohnya hukum niat puasa setelah subuh yang masih menjadi banyak pertanyaan. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR.Bukhari dan Muslim). Baca juga : Ini Keistimewaan 10 hari Pertama di Bulan Ramadhan Tidak Berniat Sebelum Subuh, Puasa Tidak Sah? Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang tidak berniat sebelum fajar (Shubuh), maka puasanya tidak sah.” (HR.Abu Daud, Tirmidzi, dan An Nasa’i). Dari sini kita mengetahui bahwa dalam ibadah puasa,…

Umroh.com – Lima kali dalam sehari, adzan berkumandang untuk memanggil kita menunaikan sholat wajib. Jika kita bergegas meninggalkan pekerjaan untuk menuju masjid dan menunaikan sholat berjamaah, ada banyak pahala yang dijanjikan Allah. Selang beberapa waktu setelah adzan, terdengarlah iqomah. Kemudian kita pun dianjurkan membaca doa setelah iqomah. Sesuai petunjuk Rasulullah, pedoman jarak waktu dikumandangkannya iqomah dengan adzan ialah tidak membuat orang tergesa-gesa. Dari ‘Ubay bin Ka’ab, Jabir bin ‘Abdillah, Abu Hurairah dan Salman al-Farisi, Rasulullah bersabda, “Jadikan (waktu) antara adzan dan iqomahmu, sesuai dengan orang yang tidak tergesa-gesa dalam menunaikan hajatnya dan orang yang tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan makannya.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi). Baca juga : Hukum Pernikahan Dalam Islam yang Harus Anda Tahu Amalan Sebelum Iqomah Para ulama menyimpulkan bahwa jeda waktu ideal antara adzan dan iqomah adalah 10-15 menit. Kesimpulan ini berdasarkan perkiraan waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menyelesaikan makannya, sebagaimana pesan Rasulullah. Jadi jamaah mendapat kesempatan untuk datang…

Umroh.com – Di penghujung bulan Ramadhan, kita pasti mulai merasakan hiruk pikuk mudik. Jika kita termasuk orang yang akan mudik dengan menggunakan pesawat terbang, ikutilah bacaan doa yang telah dirangkum pada pembahasan kali ini. Doa ini terdiri dari doa keluar rumah, doa naik kendaraan menuju bandara, hingga doa naik pesawat saat mudik. Indonesia yang berbentuk negara kepulauan membuat banyak perantau merasa perlu menggunakan pesawat terbang. Tujuannya untuk menghemat tenaga dan waktu, agar bisa segera berjumpa orang tua dan sanak saudara di kampung halaman. Baca juga : Pengertian Adzan dan Manfaatnya Bagi Umat Muslim Doa Ketika Keluar Rumah Ketika keluar rumah, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa agar perjalanan mudik kita lancar hingga tujuan. Berikut ini bacaan doa saat keluar rumah: بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ Bismillaahi tawakkaltu ‘Alallahi, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya; tidak ada daya…

Umroh.com – Dalam menjalani hidup, manusia seringkali dihampiri kecemasan tentang masa depan dan kesedihan terhadap situasi yang tidak diinginkan. Dalam menghadapi ini, seorang muslim membutuhkan doa menenangkan hati. Sesungguhnya hati manusia berada dalam genggaman Allah. Dan orang-orang beriman menyadari bahwa apa yang terjadi merupakan kehendak Allah. Baca juga : Perlu tahu! ini 7 Manfaat Puasa yang Baik untuk Kesehatan Doa Menenangkan Hati dari Godaan Setan Umroh.com merangkum, sebagaimana hadis yang dituturkan dari Abdullah bin Amru bin Al Ash, ia mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari Allah Yang Maha Pemurah. Allah Subhanahhu wa Ta’ala akan memalingkan hati manusia menurut kehendak-Nya.” Setelah itu, beliau berdoa, َّ اللهَُّ م مُصَ ِّ رفَ القُلُوبِ صَ ِّ رفْ قُلُوبَنا عَلى طَاعَتِكَ Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ‘ala tho’atik Artinya: “Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu”. (HR.Muslim) Hanya di…