Mudahnya akses YouTube membuat anak terbiasa memperoleh tontonan dari platform tersebut. Mengijinkan anak mengakses platform berbagi video tentu tidak dilarang. Namun, orang tua sebaiknya tidak melupakan metode storytelling pada anak. Storytelling, atau membacakan cerita ternyata memainkan peranan penting dalam perkembangan kepribadian anak, lho. Metode ini sudah digunakan sejak lama oleh para orang tua.
Banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk melakukan storytelling. Mulai dari membacakan buku dongeng, atau bercerita tentang memori masa kecil orang tua. Jika dilakukan rutin, orang tua dan anak akan merasakan manfaat storytelling ini. Di bawah ini, adalah 7 manfaat storytelling bagi anak.
- Mengajarkan Kebajikan
Anak-anak selalu tertarik dengan cerita. Mereka akan sangat bersemangat mengetahui karakter dalam cerita yang kita sampaikan. Bahkan mereka akan meniru tokoh-tokoh tersebut. Ketertarikan anak-anak terhadap cerita bisa kita manfaatkan untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan. Masukkan pesan-pesan tentang tauhid, kebijaksanaan, dan akhlaq dalam cerita yang kita bacakan. Dengan storytelling, anak-anak akan menangkapnya dengan mudah dan mereka bisa mempelajarinya sejak dini.
- Memperkenalkan Nilai-Nilai Budaya dan Agama
Cerita tentang para Rasul atau cerita rakyat bisa menjadi sarana yang baik bagi anak untuk belajar tentang Islam dan tentang budaya tempat mereka berasal. Anak-anak jadi tahu “akar” mereka. Menceritakan tentang aktivitas orang tua di masa kecil, misalnya cerita saat ayah belajar mengaji bersama teman di kampung halaman, atau cerita tentang ibu yang membantu nenek mempersiapkan hidangan hajatan, bisa membuat anak belajar tentang nilai-nilai dengan cara yang menyenangkan.
- Membantu Anak Belajar Bicara
Membacakan cerita atau storytelling pada anak membuat mereka lebih akrab dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Kosa kata mereka akan bertambah dengan cepat. Mereka juga akan lebih mudah melafalkan kata-kata. Ini akan membuat mereka lebih cepat bicara dan menguasai bahasa.
- Meningkatkan Kemampuan Mendengar
Kemampuan mendengar bukan hanya tentang menerima rangsang berupa suara. Mendengarkan mencakup kemampuan untuk berkonsentrasi dan memahami apa yang disampaikan orang lain. Anak-anak biasanya memiliki kemampuan berkonsentrasi yang masih harus dilatih. Mereka sulit berkonsentrasi pada satu hal dalam waktu yang lama. Kebanyakan mereka akan lebih banyak berbicara ketimbang mendengarkan. Dengan membacakan cerita pada anak, mereka akan lebih mudah memperhatikan, mendengar, dan memahami.
- Melatih Imajinasi dan Kreativitas
Karakter-karakter yang diceritakan orang tua akan merangsang anak untuk membayangkannya. Anak-anak akan memperkirakan tentang sifat, lokasi, alur cerita dan sebagainya di dalam pikirannya. Inilah yang akan membuat mereka terlatih untuk berimajinasi. Dengan kemampuan imajinasi, mereka akan lebih mudah untuk berpikir kreatif.
- Melatih Memori
Saat anak mendengar cerita, mereka akan mengingatnya dalam benak. Orang tua bisa meminta mereka untuk mengulang cerita tersebut beberapa hari kemudian, sebelum melanjutkan dengan alur selanjutnya. Aktivitas ini akan membuat mereka belajar meningkatkan memori dan meningkatkan konsentrasi.
- Memperbanyak Wawasan
Ketika orang tua bercerita tentang cerita rakyat dari daerah lain, atau dongeng dari negara lain, anak akan belajar tentang berbagai kebudayaan yang ada di dunia. Wawasan mereka akan bertambah, sehingga mereka akan lebih memahami tentang dunia. Anak-anak dengan wawasan yang baik akan tumbuh menjadi anak yang bijaksana dan menghargai perbedaan.