Kita sudah sepatutnya merasa heran dengan diri kita..
Kita tau setiap detik yang kita lalui tak akan pernah bisa kembali.
Setiap kejadian yang telah terjadi tak akan bisa ku putar kembali.
Setiap umur yang telah pergi tak bisa kita minta kembali.
Tapi di balik itu semua kematian kita semakin dekat saja.
Kita tau kematian itu mengintai kita tapi kenapa kita tetapi mengapa masih ada yang hobi sekali bermaksiat.?
Kita tidak menjalankan perintah-NYA, dan yang ada justru kita melkitakan apa yang di larang-NYA.
Kita tidak menutup aurat, kita pertontonkan aurat kita kepada lawan jenis, kita tidak berjilbab, kita melawan orang tua kita.
Kita juga tidak mengikuti Sunnah Rasul, bahkan kita ada juga yang berani dan seperti merasa tak berdosa menentangnya.
Kita diberikan mata, tapi mata yang telah diberikan kepada kita tidak kita gunakan untuk membaca Al-Qur’an.
Kita punya mulut, tapi mulut yang telah diberikan kepada kita tak jarang justru kita gunakan untuk ghibah.
Kita punya telinga, tapi telinga yang telah diberikan keepada kita tidak kita gunakan untuk mendengar tausiah.
Kita punya akal, tapi akal yang diberikan kepada kita tidak sering kita gunakan untuk memikirkan mati.
Kita tak jarang yang hanya sering menggunakan akal ini untuk memikirkan dunia, yang sesungguhnya hanya akan menghancurkanku saja.
Tak jarang merasa mau pada hal tak pantas dan tak sepatutnya juga untuk membuat kita malu. Kita merasa malu ketika kita menutupi aurat.
Kita merasa malu bila kita tidak punya pacar.
Tapi mirisnya tak jarang dari kita yang malah justru tidak pernah malu kepada Allah ketika kita bermaksiat kepada-NYA.
Lihatlah dunia maya..!
Begitu bangga nya diri kita pada saat kita memajang foto dengan lawan yang bukan mahram kita.
Ketika kita dengan bangga memajang foto kita yang mungkin berwajah cantic atau ganteng, akan banyak orang yang memuji kita dan jatuh cinta kepada kita.
Tapi kenapa kita tak berfikir, bahwa seiring berjalannya waktu, wajah kita juga akan tua, keriput. Dan kita pun juga akan menemui ajal, kemudian menjadi bangkai yang di makan ulat. Lalu apa yang kita banggakan dari diri ini?
Kaya, ganteng, cantik, sarjana, doktor, profesor?
Bukankah semua itu akan menjadi bangkai juga?
Bukankah kita semua pasti akan bergelar Almarhum?
Tapi tak jarangyang begitu bangganya dengan diri ini.
Wahai diri yang menjadi pemuja hawa nafsu.
Menangislah!
Istighfarlah!
Sudahkah engkau tunakan hajat-NYA..??
Sudahkah engkau bersyukur atas nafas, wajah, jasad, dan kesehatan?
Lihatlah kematian itu bisa datang kapan saja kepadamu.!
Menangislah!
Semoga airmata itu bisa menghapus dosa dosamu yang ada pada diri ini.
Aamiin Allahumma aamiin yaa Rabbil’Aalamiin..
Breaking
- Inilah Alasan Tahun Kelahiran Nabi Disebut Tahun Gajah
- Inilah 4 Tingkatan Kualitas Diri Seorang Mukmin
- Penting! Kenali Jarum Yang Digunakan Dalam Melakukan Bekam
- Persiapan Umroh Ramadhan & Musim Haji 2023
- Memangnya Laku Jualan Umroh Secara Online?
- Berapa Sih Biaya/ Harga Umroh?
- Euforia Umroh Setelah 2 Tahun Pandemi
- 5 Prediksi “New Normal” Ibadah Umroh ke Tanah Suci
- Doa Bulan Safar Lengkap Beserta Artinya
- 10 Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Safar Oleh Umat Muslim
- Perayaan Festival Idul Fitri Di London yang Sangat Meriah
Motivasi Muslim Lifestyle Tips