Dengan adanya teknologi yang berkembang pesat saat ini, informasi sangatlah mudah untuk di dapat. Beberapa orang tua tentunya akan mencari informasi mengenai akan adanya bahaya imunisasi. Bahaya imunisasi yang akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan anak tentunya merupakan hal yang harus dihindari dan sangatlah perlu diwaspadai bagi para orangtua.
Namun, menanggapi hal diatas dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi selaku satgas imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia mengatakan bahwa bahay imunisasi yang berembang di masyarakat tidak sepenuhnya benar. Pendapat bahaya imunisasi yang terdapat dalam buku, tabloid, blog atau milis umumnya dikutip dari artikel yang ditulis oleh psikolog, ahli statistik, homeopati, bakteriologi, sarjana hukum, kolumnis, ahli kanker, dan jurnalis yang bekerja sebelum tahun 1960. Pada saat ini teknoligi telah mengalami perkembangan sangat cepat sehingga kenis dan teknologi pembuatan vaksin telah mengalami kemajuan pesat.
Dr, Soedjatmiko mengatakan beberapa perspespi yang salah mengenai bahaya imunisasi antara lain sebagai berikut:
- Vaksinmengandung lemak babi
Pada proses penyemaian induk bibit vaksin tertentu 15 – 20 tahun lalu, ketika proses panen bibit vaksin tersebut bersinggungan dengan tripsin pankreas babi untuk melepaskan induk vaksin dari persemaiannya.
Tetapi induk bibit vaksin tersebut kemudian dicuci dan dibersihkan total dengan cara ultrafilterisasi ratusan kali, sehingga pada vaksin yang diteteskan atau disuntikan pada bayi balita tidak mengandung tripsin babi.
Hal ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan khusus. Atas dasar itu menurut Majelis Ulama Indonesia vaksin itu boleh dipakai, selama belum ada penggantinya. Contoh : vaksin meningokokus haji diwajibkan oleh Saudi Arabia bagi semua jemaah haji untuk mencegah radang otak karena meningokokus.
- Demam, bengkak, nyeri, kemerahan setelah imunisasi membuktikan bahwa vaksin berbahaya
Hal tersebut tidaklah berbahaya, demam, nyeri, kemerahan, bengkak, gatal di bekas suntikan adalah reaksi wajar setelah vaksin masuk ke dalam tubuh. Seperti rasa pedas dan berkeringat setelah makan sambal adalah reaksi normal tubuh kita.
Umumnya keluhan tersebut akan hilang dalam beberapa hari. Jika hal tersebut terjadi dapat diberikanobat penurun panas, dikompres. Bila perlu lakukanlahkonsultasike petugas kesehatan yang telah memberikan imunisasi tersebut untuk mendapat pertolongan dan pengobatan.
- Berdasarkan penelitian ‘Wakefield’ seorang ahli vaksin membuktikan MMR menyebabkan autism
Informasi tersebut tidaklah benar,Wakefield bukanseorang ahli vaksin, melainkan dokter spesialis bedah. Penelitian Wakefield tahun 1998 hanya berdasarkan 18 sampel. Banyak penelitian lain oleh ahli vaksin di beberapa negara, menyimpulkan MMR tidak terbukti mengakibatkan autis.
Setelah diaudit oleh tim ahli penelitian di Inggeris, terbukti bahwa Wakefield memalsukan data, sehingga kesimpulannya salah. Hal ini telah diumumkan di majalah resmi kedokteran Inggris British Medical Journal Februari 2011.
Hal-hal diatas merupakan beberapa informasi yang menyatakan akan bahaya imnunisasi. Namun, dari beberapa hal diatas tidak ada satupun argumennya yang dapat dipertahankan kebenaran. Sebaliknya imunisasi akan meberikan manfaat bagi bayi seperti Imunisasi bermanfaat mencegah wabah, sakit berat, cacat dan kematian bayi dan balita.
Berdasarkan data dari badan penelitian di berbagai negara membuktikan bahwa dengan meningkatkan cakupan imunisasi, maka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi berkurang. Maka dari itu bagi Anda para orangtua janganlah ragu untuk memberikan imunisasi lengkap bagi buah hati Anda. Berikan imunisasi sesuai dengan kebutuhan agar kondisi buah hati Anda terbebas dari segala ancaman berbagai macam penyakit yang dapat menyerang tubuh buah hati Anda.