Umroh.com – Setiap bayi yang di lahirkan di dunia kelak pasti akan mengalami pertumbuhan, mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja hingga dewasa nantinya. Semua proses tersebut harus di nikmati dan di jalankan sebaik mungkin oleh Anda sebagai orang tua. Karena apa yang kita berikan dan ajarkan pada anak khususnya di usia 0 sampai 15 tahun dapat menjadi pondasi yang kuat kelak di masa depan. Lalu berapa batasan usia prabaligh yang sebenarnya? Berikut penjelasannya.
Umroh.com merangkum, di usia 0-15 tahun ini merupakan masa pra baligh atau sering di katakan masa dimana Anda belum dewasa, Untuk itu Anda sebagai orang tua jangan pernah menyianyiakan usia ini, karena disini lah akan dapat di tentukan, apakah Anda akan menuai hasil yang baik atau bahkan sebaliknya atas apa yang telah Anda ajarkan kepada anak Anda sejak dini.
Baca juga: Doa Mulia untuk Anak-anak Kita Semua
Menginjak Usia Pra baligh
Usia prabaligh atau yang lebih kita kenal dengan sebutan usia sebelum baligh dalam bahasa fiqih adalah usia sebelum ihtilam (mimpi basah) bagi anak laki-laki, dan haidh bagi anak perempuan atau dalam pandangan lain sampai batas usia 15 tahun bila anak belum mengalami mimpi dan haid.
Pada dasarnya usia pra baligh kisaran usia 7-14 tahun bagi anak laki-laki, karena usia 15 tahun adalah usia paling telat anak laki-laki di katakan baligh, bahkan mimpi basah bisa di alami anak laki-laki di usia sebelum itu. Sedangkan untuk anak perempuan, di katakan baligh bisa di usia 11 tahun, namun ada anak perempuan usia 9 atau 10 tahun sudah mengalami haid.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Sesuai dengan hadist Nabi SAW yang menjelaskan : “Aku menawarkan diriku kepada Rasulullah SAW untuk ikut berperang dalam perang uhud, waktu itu aku berumur empat belas tahun, tetapi Rasulullah SAW tidak memperkenankan diriku. Dan aku kembali menawarkan diriku pada waktu perang khandaq sedangkan aku (pada saat itu) berumur lima belas tahun, maka Rasulullah SAW memperkenankan diriku. Nafi’menceritakan, “lalu akau datang kepada Umar Ibnu Abdul Aziz yang pada saat itu menjabat sebagai khalifah dan aku ceritakan kepadanya hadist ini, maka iya berkata : “sesungguhnya hal ini merupakaan batas antara usia anak-anak dengan usia dewasa”. Kemudian ia menginstruksikan kepada semua gubernur agar mereka menetapkan kepada orang yang telah mencapai usia lima belas tahun (sebagaimana layaknya orang dewasa), dan orang yang usianya di bawah itu hendaknya mereka di katagorikan sebagai anak-anak”. Dari hadist ini dapat kita pahami bahwa usia pra baligh yaitu usia anak-anak yang belum sampai pada usia lima belas tahun, karena menurut hadist tersebut menganggap bahwa usia lima belas tahun adalah umur pembatas antara anak-anak dan remaja (baligh).
Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Cara Mendidik Anak Di Usia Pra Baligh
Bila di usia dini kita telah menyiapkan potensi anak agar dapat bertumbuh kembang dengan baik, serta memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Maka di usia pra baligh kita harus mengajarkan kedisplinan untuk mendapatkan jasmani dan rohani yang lebih kuat. Hal tersebut tentunya dapat kita mulai dari :
1. Memerintahkan kepada anak untuk melaksanakan sholat
Sesuai dengan sabda Nabi SAW : “Perintahkanlah anak-anakmu shalat pada umur tujuh tahun dan pukullah atas hal tersebut jika telah berumur sepuluh tahun, serta pisahkanlah mereka dari tempat tidurnya”.(di shahihkan oleh Al-Albany dalam Irwa’u Ghalil, no. 247).
Dari hadist tersebut ketika anak berusia tujuh tahun Anda sebagai orang tua di anjurkan untuk memerintahkan pada anak agar menjalankan sholat dan berpuasa ramadhan. Serta selalu memotivasinya untuk selalu membaca Al-Quran, melaksanakan shalat sunnah dan membaca tasbih, serta melarang mereka dari semua bentuk kemaksiatan.
2. Memilih pendidikan
Sebagai orang tua kita harus memperhatikan pendidikan yang di jalani baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga hal tersebut dapat membentuk kepribadian anak yaitu dimulai dengan memiliki kepribadian islam, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, menguasai tsaqofah islam dan memiliki keterampilan yang memadai.
Ketika sudah menginjak usia sepuluh tahun, anak-anak seharusnya sudah terbentuk pola hidup dasar seorang muslim yaitu dengan melakukan sholat wajib dengan disiplin, membaca dan menghafal Al-Quran, tidak membuang waktu, bertanggung jawab terhadap milik pribadi dan kegiatan yang sudah dilakukan, serta belajar dan bermain sesuai porsi.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Dari hal tersebut dapat di pahami bahwa mendidik anak tidaklah mudah semua membutuhkan kesabaran dan juga kecerdikan, karena setiap anak memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda-beda terlebih saat anak memasuki usia pra baligh, dimana hal itu menjadi pondasi yang penting. Semoga kelak anak Anda dapat tumbuh dengan apa yang Anda harapkan dan semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.