1
Parenting

Batasi Gadget pada Anak Jika Tampak 8 Tanda Ini

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Televisi, smartphone, atau tablet memang menghadirkan berbagai macam kemudahan bagi kita, termasuk orang tua. Orang tua dapat memberikan tayangan atau konten edukatif untuk membantu anak belajar banyak hal. Namun kemajuan teknologi tersebut juga membawa dampak buruk jika kita tidak mampu mengendalikannya.

Dampak buruk akan terjadi jika anak-anak terlalu banyak berinteraksi dengan layar gadget. Kemampuan sosial dan emosional anak akan terganggu, serta perkembangan fisiknya akan terhambat. Karena itulah orang tua harus membatasi waktu anak berinteraksi dengan layar gadget, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat kecanduan gadget.

Di bawah ini adalah tanda-tanda anak yang kecanduan gadget. Tanda-tanda berikut menjadi peringatan bagi orang tua agar membatasi interaksi anak dengan layar gadget.

Anak Lebih Memilih Gadget

Jika anak lebih memilih menonton TV atau bermain smartphone atau tablet, dibanding bercengkrama dengan keluarga atau teman, maka sudah waktunya kita mulai membatasi interaksi layar gadget pada anak. Orang tua dan teman sebenarnya adalah teman terbaik bagi anak. Namun jika ia lebih memilih gadget sebagai ‘teman’, orang tua patut waspada.

Kesulitan Mencari Teman

Mencari teman membutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi dan memahami emosi orang lain. Jika anak-anak mulai tidak tahu bagaimana caranya mencari teman, maka itu menjadi pertanda kita harus memberikan batasan gadget terhadap mereka.

Tidak Memiliki Empati

Terlalu banyak berinteraksi dengan layar gadget membuat anak tidak peka terhadap emosi orang lain. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika melihat orang sedih, kesulitan dan sebagainya. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak yang terlalu banyak main game di smartphone mereka.

Mudah Kesal Jika Tidak Bermain Gadget

Anak-anak yang mudah marah atau menangis ketika tidak bisa berinteraksi dengan gadget adalah pertanda bahwa ia kecanduan gadget. Orang tua harus mulai membatasi interaksinya dengan gadget secara perlahan.

Tidak Bisa Fokus

Layar gadget memang membantu siapapun menjadi fokus pada apa yang sedang ditayangkan. Namun tidak semua kegiatan sehari-hari menggunakan gadget. Ada kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan gadget, misalnya belajar, mengerjakan PR, atau membaca buku. Jika anak mulai tidak bisa fokus dalam kegiatan itu, maka orang tua harus melihatnya sebagai tanda untuk mulai membatasi gadget pada anak.

webinar umroh.com

Terlalu Banyak Membicarakan Aktivitasnya di Dunia Digital

Anak-anak yang terlalu banyak bermain gadget dunianya hanya berkisar pada dunia digital, tempat ia menghabiskan waktu. Tidak heran ia tidak memiliki topik lain untuk dibicarakan selain aktivitasnya di dunia maya. Mulai batasi penggunaan gadget pada anak ketika ia terlalu sering membicarakan hal-hal yang diperolehnya di dunia digital.

Enggan Bermain di Luar Rumah

Terlalu terpaku pada gadget membuat orang lebih suka duduk dan menatap layar, dibandingkan bergerak dan bermain di luar rumah. Padahal bagi anak-anak, bergerak dan bermain di luar rumah adalah hal penting untuk melatih perkembangan fisiknya. Selain itu, ia juga akan belajar bergaul dengan anak-anak lainnya dan memahami emosi orang lain lewat pergaulan. Mulai batasi penggunaan gadget pada anak jika ia mulai enggan bermain di luar rumah.

 Mendapat Masalah Kesehatan

Terlalu banyak Menatap layar gadget membuat seseorang memiliki masalah kesehatan. Misalnya adalah obesitas karena terlalu lama duduk dan kurang bergerak, masalah penglihatan karena matanya terlalu sering menatap layar, sakit punggung karena terlalu lama duduk dalam postur yang tidak baik, serta mudah lelah akibat kurang tidur. Segera batasi penggunaan gadget jika anak menunjukkan tanda-tanda di atas.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.