Malaysia merupakan negara tetangga Indonesia yang serumpun dan memiliki budaya yang hampir sama. Akan tetapi, dalam soal tradisi Ramadhan, Indonesia dan Malaysia memiliki tradisi yang berbeda.
Di bawah ini adalah suasana Ramadhan di Malaysia sebagaimana dilansir oleh detik.com.
Tidak Ada Iklan Makanan
Suasana Ramadhan di Malaysia tampak sepi. Tidak seperti Indonesia yang semarak dengan berbagai kemeriahan menyambut bulan Ramadhan, di Malaysia suasana menjadi lebih sepi. Tidak ada iklan yang berkaitan dengan makanan dan minuman, sebagaimana yang banyak kita lihat di televisi Indonesia saat Ramadhan. Bukan hanya di media elektronik, pada iklan di luar ruangan, tema makanan juga tidak ada.
Iklan yang menampilkan makanan dan minuman memang dilarang oleh pemerintah Malaysia. Pelarangan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap umat muslim yang sedang berpuasa. Pemerintah Malaysia beranggapan bahwa orang yang sedang berpuasa dapat tergoda oleh ikan-ikan tersebut, terutama anak-anak kecil yang sedang belajar berpuasa.
Untuk mengantisipasi agar masyarakat tetap khusyuk saat beribadah puasa di bulan Ramadhan, pemerintah setempat Malaysia menerapkan peraturan tersebut.
Tidak Ada Pemutaran Lagu Religi
Di Indonesia saat bulan Ramadhan tiba, kita akan banyak mendengar lagu-lagu religi, baik di televisi maupun di keramaian. Lagu-lagu religi tersebut membangkitkan suasana semarak di bulan Ramadhan, sekaligus memberikan semangat tersendiri untuk beribadah dengan lebih khusyuk.
Berbeda dengan di Indonesia, di Malaysia kita akan jarang sekali mendengar lagu-lagu religi. Jika orang yang terbiasa dengan Semarak Ramadhan di Indonesia, menjalani Ramadhan di Malaysia akan terasa flat, tidak ada perbedaan berarti antara Ramadhan dengan hari-hari lainnya.
Minimnya lagu religi Ramadhan untuk mewarnai bulan Ramadhan disebabkan karena tidak banyak artis Malaysia yang memproduksi lagu religi. Memang ada banyak seniman lokal yang memproduksi karya atau lagu berkaitan dengan Idul Fitri. Namun pemerintah setempat melarang pemutaran lagu Idul Fitri di awal bulan Ramadhan. Pemerintah ingin agar masyarakat tetap fokus dan khusyuk saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Memutar lagu tentang Idul Fitri dianggap bisa memberikan bayang-bayang tentang hari raya kepada masyarakat yang sedang berpuasa. Lagu-lagu tentang Idul Fitri ini akan banyak diputar di media elektronik maupun di keramaian ketika puasa telah melewati hari ke-15.
Di Malaysia, kita juga tidak akan melihat masyarakat muslim yang terlihat makan dan minum di depan umum. Ada aturan khusus yang akan menindak tegas masyarakat muslim yang ketahuan makan dan minum di muka umum. Ada petugas dari Jabatan Agama Islam setempat yang akan menangkap dan mengarak orang tersebut keliling kota menggunakan mobil jenazah. Selain diarak, orang itu juga akan mendapat denda maksimum 3.000 ringgit.