1
Motivasi Tips

Beginilah Cara Mengejar Cita-Cita yang Benar Menurut Islam

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Terbanglah Tinggi Menuju Angkasa
Meraih Bintang Mencapai Semesta
Buatlah Cita-Cita Menjadi Nyata
Raih Segalanya Raihlah Semua
Taklukkan Dunia
Jadilah Bintang

Sepenggal lirik lagu sebuah ajang pencarian bakat ini mengingatkan kita bagaimana hari ini banyak sekali bermunculan ajang-ajang pencarian bakat. Menaklukan dunia dan menjadi bintang, menjadi idola. Ya…hari ini, inilah mimpi-mimpi para generasi, tenar dan menjadi idola.

Tercatat Indonesian Idol, KDI, X Factor, API, AFI, dan lain sebagainya berbagai ajang pencarian bakat yang pernah dan masih eksis di Indonesia. Ajang-ajang ini adalah ajang yang di adopsi dari ajang-ajang yang muncul di barat. Bahkan muncul pula ajang-ajang tersebut dalam versi juniornya. Tentunya untuk menggaet para generasi muda Indonesia menampilkan bakatnya. Ironisnya ajang-ajang seperti ini di ikuti pula oleh para muslimah. Tak sedikit kontestan berhijab yang mengikutinya, bahkan menjadi jawaranya.

Sebenarnya hal-hal tersebut tidak hanya berlaku dalam ajang pencarian bakat menyanyi atau pun bidang entertainment semata. Tetapi juga untuk semua cita-cita yang ingin kita gapai. Meraih cita-cita itu boleh saja kita lakukan, apalagi cita-cita tersebut adalah sesuatu yang positif dan mulia. Namun ingat, ada aturan dan rambu-rambu yang tetap wajib kita perhatikan. Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai cita-cita yang i.ngin kita gapai akan membuat kita tidak lagi melaksanakan kewajiban kita terhadap perintah Allah, baik pada saat proses ingin menggapai cita-cita tersebut atau pun setelah cita-cita tersebut berhasil tercapai, apalagi kalau dalam menggapai cita-cita tersebut kita dituntut untuk melakukan banyak maksiat.

Contoh yang paling simpel saja untuk para muslimah adalah masalah berhijab. Jangan sampai cita-cita yang dicapai para muslimah membuatnya tidak bisa atau tidak diperkenakan berhijab. Padahal orang-orang yang paling tidak senang dengan banyaknya kaum muslimah yang kini menutup auratnya adalah orang-orang non muslim. Tentunya mereka tidak akan tinggal diam untuk menjauhkan para generasi dari agamanya. Cantik dan berhijab itulah dirimu, tapi kamu tetap bisa menjadi bintang, tunjukkanlah ayu pesonamu, jutaan pasang mata akan mengagumimu, banyak kaum pria yang akan tersihir dengan ayu rupa dan bakatmu. Itulah sekiranya ungkapan yang menggambarkan bagaimana para kaum non muslim menggaet muslimah menjauhi agamanya.

Padahal sejatinya ajang-ajang seperti ini adalah meniru dari budaya orang-orang non muslim. Rasulullah melarangnya.

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no 1269)

Dan sudah seharusnya seorang muslimah menjaga kemuliannya bukan justru berlenggak-lenggok di depan mata lelaki yang tak sedikitpun memuliakannya. Jangan sampai kita menjadi wanita yang bau surga saja kita tidak dapat menciumnya.

webinar umroh.com

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Masihkah kita mau mengejar popularitas yang jauh dari ridho Allah?