Setiap umat muslim memang diperintahkan untuk bertaqwa kepada Allah. Memang implementasi dari taqwa sendiri dengan korelasinya terhadap keberkahan hidup masih abstrak bagi sebagian orang. Mereka belum tahu seperti apa bentuk nyatanya.
Tetapi bentuk dan implementasi dari taqwa sendiri sudah diterangkan cukup jelas dalam berapa ayat.
Disana telah diterangkan salah satu bentuk implementasi. Namun untuk bisa menyakini jika ketaqwaana akan mendapatkan keberkahan hidup, memang tidak bisa sembarangan dan diperlukan pemikiran mendalam.
Salah satu bentuk implementasinya adalah tetap membelanjakan atau menginfaqkan harta bendanya di jalan Allah. Tak peduli apakah dia sedang berada dalam situasi lapang maupun sempit.
Termasuk halnya jika kita sering mendengar apabila rajin berinfaq maka harta kita akan diganti lebih banyak. Ini pun perlu kita pikir secara mendalam. Karena jangan melulu diartikan setiap kita berinfaq, maka kita akan mendapat harta dengan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan yang telah kita infaqkan.
Memang bisa jadi di beberapa kondisi kita akan mengalami yang demikian. Namun jangan juga dikria bahwa pasti selalu demikian. Yang perlu kita yakini disini, bahwa insyaaAllah kita pasti akan mendapatkan kebaikan darisana.
Sekali pun tidak berbentuk langsung digantikannya harta yang telah kita infaqkan dengan jumlah yang lebih besar, akan tetapi bisa jadi kebaikan itu dalam banyak bentuk lain. Bisa saja itu kebaikan di akhirat, atau kita akan dihindarkan dari suatu musibah, serta contoh kebaikan-kebaikan lainnya.
Yang jelas, meski tidak diganti dengan jumlah yang lebih besar sekali pun, insyaaAllah harta yang kita miliki akan menjadi barokah dan mendatangkan kebaikan buat kita. Karena jumlah harta yang banyak tidaklah jaminan juga akan membawa barokah atau pun mendatangkan kebaikan.
Dan untuk infaq sendiri, pada saat keadaan sedang lapang, bisa jadi tidak akan seberat pada saat dalam keadaan sempit (amat berhajat terhadap harta). Namun demikian, apabila hendak mencapai derajat takwa, tetap harus diupayakan entah kondisi sempit sekali pun. Apalagi orang yang sedang lapang sekali pun bisa jadi berat untuk berinfaq apabila ada rasa tamak di dalam dirinya.
Dan apabila kita semua mau berpikir secara mendalam, pastinya kita akan menelaah hikmah diperintahkannya sesuatu meskipun sepintas seperti cukup memberatkan. Untuk itulah coba kita telaah.
Karena apabila kita mau menelaah secara logika, pengamalan takwa dengan cara yang benar dan serius, akan dapat membawakan keuntungan yang tak terkira, yang bukan saja di dunia, tetapi juga di akhirat.
Tetapi, perlu diingatkan sekali lagi, bahwa di sini diperlukan suatu kejelian atau kedalaman dalam berpikir. Dan kebaikan sendiri juga jangan terlalu diartikan sempit hanya sebatas harta yang banyak. Seperti yang telah diterangkan di atas, bahwa kebaikan juga bisa banyak bentuknya.
Dengan demikian, insyaaAllah akan selalu ada kekuatan untuk terus sabar dan istiqomah dalam menjalani kehidupan ini dengan takwa.
