Usai melakukan pemilihan umum, kita akan dipersilakan untuk mencelupkan jari pada tinta berwarna biru keunguan. Proses ini dilakukan untuk mencegah kecurangan dalam pemilu. Tanda tinta pada jari ini bertujuan untuk mencegah seseorang mencoblos dua kali.
Disediakan Khusus oleh KPU
Ternyata, tinta tersebut disediakan secara khusus oleh KPU, lho. Tinta pemilu tersebut memiliki karakteristik tertentu yang membuatnya tidak mudah terhapus. Tinta pemilu memiliki spesifikasi daya lekat yang kuat pada kuku dan lapisan kulit ari, serta tidak mudah terhapus, baik dengan air maupun dengan sabun maupun cairan klorin.
Daya Lekat yang Kuat dari Senyawa Tertentu
Daya lekat tersebut disebabkan adanya senyawa perak nitrat dalam tinta pemilu. Daya lekat perak nitrat ini sangat kuat, dan mampu meresap baik pada kultikula kuku dan epidermis kulit. Sangat sulit untuk menghilangkan warna tinta dalam waktu satu hari. Warna hanya akan pudar atau hilang seiring dengan tumbuhnya lapisan kulit baru.
Tetap Memperhatikan Batas Aman dari WHO
Kadar perak nitrat dalam tinta pemilu dibatasi hanya sebanyak 4%. Pembatasan tersebut untuk mematuhi aturan WHO dalam menggunakan peran nitrat dalam penggunakan AgNO3. Kadar perak nitrat yang berlebih bisa menyebabkan resiko pada kesehatan manusia.
Jika terpercik dalam kadar yang banyak, senyawa tersebut bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Dalam jangka waktu panjang, senyawa perak nitrat dalam kadar tinggi bisa mempengaruhi sistem syaraf.
Tinta Pemilu Dibuat dengan Bahan Alami
Upaya untuk mengurangi senyawa AgNO3 tersebut dilakukan dengan menggunakan pewarna alami. Dilansir dari situs resmi Kementrian Perindustrian, kemenperin.go.id, penelitian telah dilakukan oleh Balai Riset Standarisasi Industri Padang.
Tinta pemilu telah diuji coba pembuatannya dengan menggunakan bahan dasar Gambir dan mengkombinasikannya dengan zat warna alami seperti henna. Gambir adalah getah kering yang diekstrak dari daun dan ranting tanaman Gambir. Gambir sendiri merupakan bahan tinta yang baik karena kandungan tanin yang mampu berikat dengan protein. Tanin juga berfungsi sebagai anti bakteri.
Memanfaatkan Komoditas Lokal
Gambir juga sekaligus merupakan komoditi unggulan Sumatera Barat. Produksi tinta pemilu dengan menggunakan gambir bisa memanfaatkan potensi Sumatera Barat sekaligus menyediakan tinta pemilu yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Menghilangkan Noda Tinta Pemilu
Tinta pemilu memang tidak bisa hilang dengan mudah dengan kulit. Butuh waktu dua hingga tiga hari untuk menunggu lapisan kulit baru tumbuh dan menghilangkan warna tinta di kulit. Lalu bagaimana jika tidak sengaja terkena pada benda lain? Jangan panik, jika terkena pada bahan-bahan yang bukan kulit, noda tinta pemilu bisa dihilangkan dengan banyak cara. Kita bisa menghilangkannya dengan menggunakan cuka, pasta gigi, aseton, atau alkohol. Untuk menghilangkan tinta pemilu, cukup menggosokkannya pada noda hingga terkikis bersih.