Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَزَوَّجُوا النِّسَاءَ لِحُسْنِهِنَّ فَعَسَى حُسْنُهُنَّ أَنْ يُرْدِيَهُنَّ وَلاَ تَزَوَّجُوهُنَّ لِأَمْوَالِهِنَّ فَعَسَى أَمْوَالُهُنَّ أَنْ تُطْغِيَهُنَّ وَلَكِنْ تَزَوَّجُوهُنَّ عَلَى الدِّينِ وَلَأَمَةٌ خَرْمَاءُ سَوْدَاءُ ذَاتُ دِينٍ أَفْضَلُ
‘Janganlah engkau menikahi wanita hanya karena kecantikan parasnya, karena bisa saja parasnya yang cantik menjadikannya sengsara. Jangan pula engkau menikahinya karena harta kekayaannya, karena bisa saja harta kekayaan yang ia miliki menjadikan lupa daratan. Akan tetapi, hendaklah engkau menikahinya karena pertimbangan agamanya. Sungguh, seorang budak wanita berhidung pesek dan berkulit hitam, tetapi ia patuh beragama, lebih utama dibanding mereka semua.’” (Hr. Ibnu Majah; oleh al-Albani dinyatakan sebagai hadits yang lemah)
Memang bisa saja ada pasangan-pasangan tertentu yang betul merasakan kebahagiaan luar biasa setelah ia menikah. Hidup mereka betul-betul terasa indah. Kalau pun ada ujian dalam rumah tangganya, tetapi mereka seakan menganggapnya tidak seberapa karena kebahagiaan yang mereka peroleh.
Namun memang tidak selamanya rumah tangga bisa seindah itu. Ada juga rumah tangga yang di dalamnya berisi banyak cobaan dan juga ujian berat yang harus dihadapi. Jika begitu adanya, jangan langsung berkecil.
Kuncinya selalu berada di jalan Allah. InsyaaAllah Allah akan selalu memberi jalan keluar atas cobaan seberat apa pun. Jika masih pernah melakukan hal-hal yang dilarang Allah, segeralah bertaubat dan tidak mengulanginya.
Selain itu, ada kunci yang tak kalah penting jika ingin selalu bisa melewati ujian dalam rumah tangga. Setiap kali ujian menimpa rumah tangga kita, lihatlah contoh dari rumah tangga lain yang ujiannya relatif lebih berat. Tentu hal itu akan membuat kita bersyukur. Syukur juga akan membawa keberkahan dalam rumah tangga.
عَنْ أَبِى مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلاَّ آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
Abu Musa radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Banyak lelaki yang berhasil menggapai kesempurnaan, sedangkan tidaklah ada dari wanita yang berhasil menggapainya kecuali Asiyah istri Fir’aun dan Maryam binti Imran. Sesungguhnya, kelebihan Aisyah dibanding wanita lainnya bagaikan kelebihan bubur daging dibanding makanan lainnya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Selain itu, jangan selalu fokus pada kekurangan pasangan dan mencari-cari kelebihan orang lain yang mungkin tidak ada di pasangan kita. Ingat manusia di muka bumi ini tidak ada yang sempurna.
Kalau pun kekurangan itu ada pada sifat, tentunya sifat masih bisa diubah. Bila kekurangan itu ada pada fisik, fokuslah pada kelebihannya sehingga kekurangan fisiknya tak terlalu berarti bagi kita.
