1
Motivasi Muslim Lifestyle

Cara Orang Mukmin Menghadapi Musibah Gempa

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Kehidupan manusia di dunia ini hampir tak pernah sepi dari musibah yang datang silih berganti. Dari yang kecil sampai yang besar. Dari yang ringan sampai yang berat. Dari yang sedikit hingga yang banyak. Ada musibah yang bersifat individu dan ada yang bersifat umum.

Dan hari ini, kita bisa menyaksikan betapa dahsyatnya musibah yang Allah turunkan terhadap saudara-saudara kita di belahan negeri. Di saat rehabilitas pasca gempa Lombok belum selesai, Allah Ta’ala kembali menurunkan gempa yang disusul tsunami di Palu, Donggala, Sulawesi Tengah. Entah berapa jumlah korban yang meninggal dalam bencana itu. Mungkin mencapai ribuan nyawa lenyap ditelan bumi.

Sebagai umat Islam, kita tentu berharap bahwa sekecil apapun bentuk musibah dapat mengundang kasih sayang Allah kepada kita. Kita yakin bahwa dibalik itu ada hikmah yang hendak Allah inginkan untuk kita.  Karena itu, kita tidak patut untuk menyesalkan diri lalu putus harapan untuk berjuang. Sikap optimisme seperti ini harus selalu menyertai kita. Entah bagaimanapun keadaannya. Karena begitulah karakter umat Islam yang sesungguhnya.

Lalu apa yang perlu kita perhatikan saat musibah melanda kita? Setidaknya ada dua hal pokok yang harus kita lakukan bila musibah menimpa kita.

Tetap Optimis dan Tidak Mengeluh atau Mencela Musibah

Seorang mukmin selalu berbaik sangka terhadap taqdir yang menimpa dirinya. Keyakinan ada Allah di balik setiap musibah merupakan modal dasar bagi seseorang yang ingin sukses lulus dari ujian dan cobaan Allah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

Gempa yang terjadi sejatinya merupakan ketentuan serta takdir dari Allah SWT. Sehingga apabila kita senantiasa bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah serta berserah diri atas ketentuan Allah tersebut, insyaAllah Allah akan memberinya petunjuk ke dalam hatinya serta mengganti musibah yang ia terima dengan petunjuk dan keyakinan besar di dalam hatinya, serta mengganti sesuatu yang hilang darinya dengan sesuatu yang lebih baik.

Karena itu, rasanya tidak pantas jika kita sebagai makhluk Allah menyalahi segala ketetapan yang Allah turunkan. Baik itu berupa kenikmatan ataupun cobaan. Justru dengan musibah itu kita yakin bahwa Allah peduli dan sayang terhadap kita.

webinar umroh.com

Segera Intropeksi diri (Bermuhasabah)

Selain mengharap pahala dibalik musibah yang menimpa, kita juga perlu bermuhasah terhadap apa yang telah kita lakukan. Sebab, boleh jadi gempa atau tsunami merupakan bagian dari teguran Allah terhadap amal kita selama ini. Sejatinya, semua musibah yang terjadi di alam ini, berupa gempa, banjir, tsunami dan sebagainya tidak lain disebabkan oleh perbuatan manusia itu sendiri.

Makanya kita bisa melihat betapa para salaf shalih begitu takut saat musibah terjadi. Bahkan Rasulullah SAW sendiri mencontohkan demikian. Demikian juga dengan Khalifah Umar bin Khattab, Ketika gempa melanda kota Madinah, ia langsung bertanya pada penduduk Madinah mengenai akivitas apasaja yang telah dikerjakan oleh penduduk. Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga tak tinggal diam saat terjadi gempa bumi pada masa kepemimpinannya. Ia segera mengirim surat kepada seluruh wali negeri untuk keluar pada hari tertentu dan bersedekah bagi yang memiliki harta.

Demikian para salah mencontohkannya. Ketika musibah terjadi, Selain bersabar dan mengaharap magfirah dari Allah, kita juga patut bermuhasabah. Melihat-lihat kembali apa yang pernah kita lakukan sehingga musibah itu Allah Ta’ala turunkan di atas kita. Sehingga dengan seperti itu, kita selalu dekat dengan petunjuk dan ridha dari Allah Ta’ala. Semoga informasi ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, dan kita semua juga dapat menjadi hamba Allah yang memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi.