Dulu ada istilah tidak apa-apa pacaran yang penting tidak sampai terjebak pergaulan bebas dan yang paling parah apabila sudah berani berhubungan seks sebelum menikah. Dan fenomena yang ada sekarang justru jadi banyak muncul istilah baru lagi tidak perlu pacaran yg penting bisa berhubungan seks. Ini tentu jauh lebih parah.
Pacaran pada dasarnya hanyalah istilah. Jika tidak menggunakan kata pacaran tapi melakukan aktivitas-aktivitas yang serupa dengan itu seperti misalkan saling berinteraksi tanpa hajat syar’i dengan berdua-duaan di tempat khusus (khalwat) seperti makan bareng, belajar bareng, ke pantai bareng apalagi sampai berhubungan badan sebelum menikah, maka tetap haram hukumnya.
Walau hanya menggunakan kata temanan, adek-kakak dll. Termasuk istilah pacaran rasa temanan, teman rasa pacaran, atau mungkin TTM (teman tapi mesra), apalagi teman ambil pacar teman. Karena semua itu memang menyimpang dari kaidah nilai-nilai islam sehingga tetap tidak boleh.
.
Islam sudah mengatur kehidupan laki-laki dan perempuan, juga interaksi dan juga pergaulan terhadap lawan jenis. Salah satunya adalah larangan berdua-duan. Perintah larangan berdua-duan dalam Islam sangat tegas untk mencegah bahaya “hubungan arus pendek” laki-laki dan perempuan.
.
Hadist Rasul:
.
Janganlah seorang pria berduaan dengan seorang wanita, karena yang ketiganya adalah syetan.” (HR. Ahmad)
.
Dalil diatas juga menunjukkan suatu kalimat yang mengandung perintah larangan, yang artinya merupakan suatu indikasi pada keharaman tanpa ada pengecualian. Termasuk pemahaman sebagian generasi hari ini, yang seolah menghalalkan berdua-duaan di tempat khusus untk keperluan pendidikan, pengobatan, atau ekonomi. Padahal tetap saja hal tersebut adalah larangan yang tidak boleh dilakukan. Interaksi yang diperbolehkan dilakukan antar lawan jenis untuk beberapa keperluan khusus juga dilakukannya di tempat umum dan bukan tetap khusus yang hanya ada dua, apalagi kalau itu merupakan tempat tertutup yang mana orang lain tidak bisa melihat.
Hati-hati dengan “terlanjur sayang”, sebab kalau sudah menyerang Anda maka pikiran yang rasional pun bisa tidak jalan lagi. Jadinya segala kejelekan yang ada pada pacar kita jadi tidak dianggap lagi sebagai kejelekan, justru semakin disukai, atau bahkan tidak bisa kita lihat meski itu sudah jelas terlihat nyata.
Hal ini diperkuat dengan salah satu survei yang pernah dilakukan terhadap aktivitas pacaran. Bahwasannya dari sekitar 776 orang sampel yang diambil, cuma 118 orang atau cuma sekitar 15,2% yang percaya sepenuhnya pada pacarnya tidak melakukan selingkuh. Sisanya 62% atau sekitar 487 orang kadang-kadang curiga pacarnya tidak setia. Sementara 13,7% atau 106 orang sudah sering curiga pacarnya selingkuh. Artinya, rata-rata orang pacaran justru dia sadar bahwa pacarnya sudah mengkhianatinya, tapi berat mengambil sikap untuk menjauh.
Oleh karena itu kenapa sering melihat sahabat Anda, bahkan pembaca artikel ini, walau sudah sering disakiti, sudah sering dibuat menangis, sudah sering diselingkuhin tetap saja sayang sama pacarnya. Kenapa? Sekali lagi karena sudah terlanjur sayang. Hati-hati kawan, jangan sampai Allah sudah menutup, mata, telinga dan pendengaran kita sehingga tidak bisa berpikir rasional lagi. Semoga kita semua tidak dimasukkan ke dalam golongan orang yang seperti itu, dan kita pun dapat mencari dan menemukan jodoh kita dengan cara yang benar sesuai dengan aturan-aturan Islam.