Makkah dan Madinah merupakan dua kota suci, yang menjadi tempat umat muslim seluruh dunia menunaikan ibadah haji dan umroh. Umat muslim yang beribadah di sana juga termasuk umat muslim dari Indonesia. Kini, kita memandang keduanya sebagai dua kota suci yang menjadi impian setiap muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah haji dan umroh. Namun di masa lalu, Mekah dan Madinah memiliki hubungan yang cukup kompleks dengan orang-orang di Nusantara, ketika negara Indonesia belum terbentuk. Seorang antropolog Belanda yang bernama Martin Van Bruinessen pernah menulis sebuah artikel yang berjudul Mencari Ilmu dan Pahala di Tanah Suci : Orang Nusantara Naik Haji. Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa sejak tahun 1860, bahasa Melayu sudah menjadi bahasa kedua di Mekah. Mekah dan Madinah Dianggap Penting Sejak Dulu Banyaknya jamaah haji Nusantara di tahun itu membuat Bruinessen melihat pentingnya peran Mekah dan Madinah untuk orang Nusantara. Keterikatan tersebut disebabkan karena orang Jawa percaya dengan adanya pusat kosmis…
Abu Umamah merupakan salah satu Sahabat Rasulullah. Nama aslinya adalah Suday bin Ajlan, dari suku Bahilah. Abu Umamah merupakan…
Raja Kerajaan Demak yang dikenal dengan nama Raden Patah ini adalah putra dari raja Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya. Akan…
Pada masa Umar menjadi khalifah, kaum Muslimin berhasil menaklukan dua kerajaan besar kala itu, yaitu Romawi dan Persia. Kekalahan…
Salah satu peninggalan yang menjadi saksi sejarah persebaran Islam di Tanah Jawa adalah Masjid Agung Demak. Masjid yang terletak…
Dahulu, Islam pernah berjaya di tanah Spanyol. Kejayaan Islam pernah terjadi di Spanyol, tepatnya di provinsi Andalusia. Di provinsi…
Walaupun kejayaan Islam di Granada sudah berlalu lebih dari 500 tahun lalu, kita masih bisa melihat ada sisa-sisa kejayaan…
Memiliki peran penting dalam sejarah Islam di Spanyol, Granada menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan muslim dunia. Di Granada,…
Dituliskan oleh Prof. Dr. Hamka, Rasulullah SAW tidak pernah berkata kasar kepada orang yang melayaninya, Anas bin Malik. Beliau…