1
Motivasi Muslim Lifestyle

Cek Hatimu. Jangan Sampai ada 4 Penyakit Ini

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Dalam Islam, hati diibaratkan seperti raja yang menentukan baik atau buruknya diri seseorang. Karena itu, amalan hati memiliki kedudukan yang tinggi di dalam Islam. Amalan yang melibatkan hati misalnya adalah keyakinan penuh terhadap Allah SWT yang Maha Esa, tawadhu (rendah hati), syukur, sabar, qonaah (ridha dan merasa cukup terhadap pemberian Allah SWT), dan sebagainya.

Jika hati seseorang baik, maka akan baik pula keseluruhan perilaku tubuhnya. Sebaliknya jika seseorang memiliki hati yang buruk, maka seluruh tubuhnya akan sulit untuk melakukan amal sholeh yang dicintai Allah SWT. Sebagaimana yang pesan Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwa “sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah segumpal daging itu ialah hati”.

Menjaga hati agar tetap sehat ternyata bukan hal yang mudah. Seiring dengan naik dan turunnya iman seseorang, hati juga rentan terhadap penyakit yang bisa mengikis keindahan hati. Penyakit-penyakit tersebut jika dibiarkankan membuat hati kita mati dan tidak bisa menerima cahaya hidayah dari Allah SWT.  Karena itu, menjaga hati dari penyakit hati adalah hal yang perlu kita usahakan. Di bawah ini adalah empat penyakit hati yang patut kita waspadai.

Sombong

Sombong berarti merasa lebih baik dari orang lain. Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah menjelaskan bahwa “Sombong ialah tidak menerima kebenaran dan menghina sesama manusia”. Jadi jika mulai merasa lebih baik dan lebih mulia dari orang lain, itu berarti penyakit sombong sedang hinggap di hati kita. Sombong adalah salah satu penyakit hati yang patut diwaspadai karena bisa mencegah seseorang untuk masuk ke surga Allah. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW, bahwa “Tidak akan masuk surga seseorang yang ada kesombongan di dadanya, walaupun sebesar biji zarrah (biji sawi)”.

Iri dan Dengki

Saat kita tidak suka melihat orang lain menerima kebaikan, berarti ada penyakit iri dan dengki di dalam dada kita. Sikap yang juga disebut hasad ini akan semakin lengkap jika timbul harapan agar kesenangan pada orang lain tersebut hilang. Usir segera perasaan itu agar penyakit iri dan dengki semakin menggerogoti hati kita. Dari sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dari Abu Hurairah, Rasulullah berpesan agar berhati-hati terhadap sifat hasad. “Waspadalah terhadap hasad (iri dan dengki), sesungguhnya hasad mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu bakar”.

Riya’

webinar umroh.com

Seharusnya, seluruh amal sholeh kita kerjakan semata untuk meraih ridha Allah. Akan ettapi jika timbul keinginan untuk dipuji dan dikagumi oleh manusia lain, maka itu adalah suatu pertanda bahwa hati kita terjebak dengan penyakit riya’. Riya’ berarti mengharapkan pujian manusia saat melakukan amal sholeh, dan tidak berniat beribadah karena Allah SWT. Rasulullah bahkan mengibaratkan riya’ seperti syirik kecil. Dalam hadis yang diriwayatkan Ahmad, Rasulullah mengatakan, “Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil”. Maka Sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud syirik kecil?”. Rasulullah menjawab, “Ar Riya”.

Kikir

Segala karunia yang kita miliki, baik berupa harta, ilmu, dan tenaga, sejatinya adalah pemberian Allah SWT. Sudah sepantasnya kita ringan hati untuk memberikan kepada siapa saja yang membutuhkan. Akan tetapi, ketika timbul rasa berat dan enggan membagi harta, ilmu, dan tenaga, bisa jadi penyakit kikir tengah menguasai kita. Allah sendiri berpesan di dalam Al Quran untuk menjauhi sifat kikir atau bakhil di surat Ali Imran ayat 180. Jauhi sifat kikir dan rajinlah bersedekah agar kita lebih bahagia.

Saat gejala penyakit hati tersebut ada dalam hati kita, segera memohon ampun kepada Allah SWT. Istighfar yang kita panjatkan dengan tulus akan menghapus noda yang bisa merusak hati kita, Insya Allah.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.