Di Indonesia sendiri mereka yang pulang selepas ibadah haji seringkali diberi ucapan haji mabrur dan sebagainya. Untuk mengetahui betul apakah Anda yang telah ibadah haji atau tidak, berikut ciri-ciri haji mabrur perlu untuk diketahui.
Meraih Haji Mabrur
Bagi jamaah yang telah melaksanakan ibadah haji, menjadi haji mabrur adalah impian utama. Sesuai sabda Rasulullah, orang yang mendapatkan haji mabrur akan menerima balasan surga dari Allah. Namun, pemberian predikat haji mabrur merupakan hak prerogatif Allah. Hanya Allah yang tahu, apakah ibadah haji yang telah kita lakukan diterima (mabrur) atau tidak.
Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasarudin Umar, MA, Ph.D, haji maqbul berbeda dengan haji mabrur. Haji maqbul bisa dicapai dengan memastikan kesempurnaan niat, rukun, syarat, dan sunnah saat haji. Akan tetapi, mencapai haji mabrur ada kaitannya dengan karakter seseorang, serta kemampuan untuk konsisten mempertahankan kebaikan sebagaimana yang telah dilakukan di Tanah Suci. Karena itu, mencapai haji mabrur membutuhkan waktu untuk menyadarinya.
Sebagaimana sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang menunaikan haji dengan niat semata-mata karena Allah, tidak berkata kotor, dan berbuat fasik, maka ia akan bersih dari dosa sebagaimana bayi yang baru dilahirkan ibunya”.
Baca Juga: Setelah Menjadi Haji Mabrur, Bisa Pula Berangkat Lagi ke Tanah Suci untuk Beribadah Umroh
Membiasakan Perilaku Baik Saat Ibadah Haji
Ibadah haji melatih para jamaah untuk bersikap baik selama berada di Tanah Haram dan di Musim Haji. Allah berfirman, “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui. Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, fusuq, dan jidal” (QS.Al Baqarah: 197). Ayat ini menjelaskan bahwa ada tiga hal yang harus dihindari oleh jamaah haji, yaitu rafats, fusuq, dan jidal.
Rafats adalah melakukan hubungan suami istri, atau perilaku tidak senonoh yang mengarah kepada hal tersebut. Fusuq adalah perbuatan fasik seperti melakukan perbuatan maksiat, perilaku yang menyakiti orang lain, merugikan orang lain, atau mendzalimi hewan dan tumbuhan. Sedangkan Jidal adalah berbantah-bantahan yang bisa memicu naiknya emosi marah.
Melihat Ciri-Ciri Haji Mabrur
Sebagai manusia, kita tidak mengetahui apakah haji yang telah dilaksanakan mendapat predikat mabrur atau tidak. Tetapi kita bisa melihat tanda-tanda haji mabrur. Menurut para ulama, ada tanda-tanda haji mabrur yang tampak pada jamaah haji.
Menurut Imam Hasan Al Bashri, tanda haji mabrur pada jamaah yang telah berhaji adalah kembali dalam keadaan zuhud pada dunia, dan semakin semangat menggapai akhirat. Selain itu, jamaah juga menunjukkan ciri haji mabrur yang tampak dengan meninggalkan keburukan setelah kembali dari berhaji.
Sementara itu, Ibnu Rajab pernah menjelaskan bahwa tanda diterimanya suatu amalan kebaikan adalah dilanjutkan dengan amalan kebaikan. Sedangkan tanda jika amalan tidak diterima adalah dilanjutkannya amalan baik dengan amalan buruk atau maksiat. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa tanda haji mabrur tampak jika seseorang semakin gemar melakukan amal kebaikan, sehingga ia menjadi pribadi yang lebih baik.
Tanda atau ciri-ciri haji mabrur bisa dilihat setelah seorang jamaah kembali dari Tanah Suci. Jika ia memperoleh haji mabrur, maka ia akan menunjukan tanda-tanda sebagai berikut:
Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.
1. Ciri Haji Mabrur Pertama, Semakin Meningkat Ibadahnya
Ciri-ciri haji mabrur bisa dilihat dari banyaknya ibadah yang dilakukan sepulang dari Tanah Suci. Jamaah haji akan mengalami peningkatan dalam hal ibadah pribadi. Ibadahnya semakin banyak, atau semakin berkualitas. Misalnya, shalat sunnah bertambah, semakin sering bersedekah, atau semakin giat berusaha shalat dengan khusyuk.
2. Semakin Taat kepada Allah
Sepulang dari Tanah Suci, seseorang akan merasa semakin dekat dengan Allah. Kedekatan itu ditunjukkan dengan ketaatan yang semakin meningkat. Ciri-ciri haji mabrur ditunjukkan dengan semakin bertambahnya semangat untuk mematuhi segala perintah Allah. Jamaah haji yang telah pulang juga akan berusaha menjauhi hal-hal yang dilarang Allah.
3. Memiliki Hubungan yang Semakin Baik dengan Sesama
Saat melaksanakan ibadah haji selama berhari-hari, jamaah haji terbiasa untuk tidak melakukan rafats, fusuq, dan jidal. Ketiganya merupakan larangan dalam ibadah haji. Jika berhasil melakukan hal tersebut, maka seseorang sudah terlatih untuk menjaga anggota tubuh agar berbuat santun, sesuai tuntunan Allah.
Setibanya di Tanah Air, jamaah haji yang memperoleh haji mabrur akan menunjukkan sikap baik. Kepada orang-orang di sekelilingnya, ia akan tampak menunjukkan perilaku:
– Menebarkan Kedamaian
Seorang haji mabrur akan menjadi seseorang yang menebar kedamaian. Ia selalu berusaha menjadi penjaga kedamaian, sehingga tidak mudah terpancing emosi yang merusak suasana di sekelilingnya. Ia tidak akan mudah ghibah dan menebarkan fitnah, apalagi mencaci maki dengan perkataan yang tidak patut.
– Gemar Memberi
Jika seseorang memperoleh haji mabrur, ia akan menunjukkan tanda-tanda gemar memberi makan kepada orang lain. Ia memiliki solidaritas sosial yang tinggi, sehingga tidak tinggal diam saat mengetahui ada yang kelaparan. Hatinya semakin lembut, dan tangannya semakin ringan untuk mengulurkan tangan kepada orang yang membutuhkan.
– Gemar Menyambung Silaturahim
Menyambung berarti mengusahakan yang telah putus bisa terhubung kembali. Tindakan ini tidak mudah, karena seseorang harus menurunkan ego agar bisa menyambung kembali silaturahim yang telah putus. Seorang haji mabrur melakukannya sebagai wujud menebar kasih sayang karena Allah Ta’ala, dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia.
Baca Juga: Pengertian Haji Mabrur
Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.
Tanda Jamaah yang Akan Mendapat Haji Mabrur ketika Masih di Tanah Suci
Bukan hanya setelah tiba di Tanah Air, kita bahkan bisa melihat ciri-ciri haji mabrur saat jamaah masih berada di Tanah Suci. KH.Khaliq Amrullah Adnan, pengasuh Ponpes Tribakti Attakwa Lampung Timur, mengungkapkan tanda-tanda haji mabrur pada jamaah haji.
Pertama, jamaah selalu berbicara dengan santun dan baik kepada orang lain.
Dari lisannya selalu keluar kata-kata yang baik dan bermanfaat. Berkata kotor merupakan larangan saat haji. Jadi apabila jamaah mengucapkan hal yang tidak baik, maka kemabruran haji semakin menjauh.
Kedua, jamaah menjadi orang yang kehadirannya menentramkan.
Di manapun ia berada, selalu memberikan ketentraman pada jamaah lain.
Ketiga, suka membantu orang lain.
Mereka yang akan menjadi haji mabrur tampak suka membantu orang lain. Ia membiasakan diri untuk memiliki kepekaan sosial, sehingga selalu berusaha memberikan solusi bagi masalah sekecil apapun. Terlebih lagi, akan banyak masalah yang dijumpai para jamaah haji saat berada di Tanah Suci.
Keempat, meningkatnya amal ibadah.
Tanda kelima, yaitu berhati-hati terhadap hal-hal duniawi.
Saat berada di Tanah Suci, jamaah akan lebih fokus memperbanyak amal soleh dibanding memikirkan hal-hal duniawi lainnya.
Baca Juga: Doa Haji Mabrur