1
Muslim Lifestyle

Ciri – Ciri Istidraj Dalam Islam yang Jarang Diketahui

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Allah SWT senantiasa bermurah hati memberikan kenikmatan kepada umatNya. Namun terkadang manusia sering lupa dan mengabaikan apa yang telah Allah berikan dengan membangkang dan mencela aturan-aturan Allah dalam agama Islam. Tak jarang pula manusia tidak mensyukuri dan memanfaatkan kenikmatan yang Allah berikan untuk kebaikan, malah justru menyalahgunakan kenikmatan tersebut untuk hal-hal  negative untuk merugikan dan mennyakiti orang lain. Kenali ciri – ciri istidraj supaya anda bisa menjauhi perilaku ini.

Baca juga : Waktu Paling Tepat Menasehati Anak, Orangtua Wajib Tahu!

Apa itu Istidraj?

Istidraj Adalah kenikmatan yang diberikan Allah SWT tanpa melalui keimanan dan syariat yang dikerjakan. Ketika seseorang diberi nikmat berupa rizki yang melimpah, kesenangan hidup, kesehatan yang terus menerus, panjang umur dan sebagainya. Namun dengan nikmat tersebut dia semakin jauh dengan Allah SWT, maka bisa jadi itulah Istidraj yang akan semakin mendekatkan mereka dengan azab-Nya.

Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”

Ketika seseorang lupa kepada Allah dan tidak mengindahkan peringatan-Nya. maka bisa saja Allah membukakan pintu istidraj kepada mereka, yaitu pintu nikmat yang banyak. Sampai mereka nanti akan berbangga diri dan sombong. kemudian nanti Allah akan menyiksanya dengan tiba-tiba hingga mereka terdiam dan berputus asa dari segala kebaikan.

Bagaimana Ciri-Ciri Istidraj?

Istidraj itu jebakan berupa pemberian nikmat karena kita bermaksiat, dimana nikmat tersebut dapat makin melalaikan kita, sehingga kita bisa makin terjerumus ke dalam kemaksiatan itu bila tidak segera sadar dan bertaubat. Untuk itulah kita harus mengetahui beberapa ciri istidraj, sebagai berikut.

Mau dapat Tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya sekarang juga!

1. Kenikmatan Dunia Melimpah Ruah Meskipun Keimanan Terus Menurun

Ketika Allah senantiasa memberikan kenikmatan-kenikmatan duniawi pada seseorang sedangkan keimanannya terus turun itu adalah salah satu ciri dari istidraj. Allah yang maha bermurah hati memberikan kenikmatan duniawi namun dibalik itu, kenikmatan tersebut justru adalah ujian yang sungguh berat pertanggung jawabannya di akhirat nanti.

webinar umroh.com

Selain itu, kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh seseorang yang beriman dengan yang tidak beriman rasanya akan berbeda. Seseorang yang beriman akan senantiasa bersyukur dan mendapati ketenangan yang sangat menentramkan dalam hidupnya akan tetapi hal tersebut tidak akan dirasakan oleh orang yang tidak beriman, mereka hanya akan merasa kurang dan gelisah walaupun tengah menikmati semua kemudahan dan kebahagiaan yang Allah berikan.

Mengenai kewajiban manusia dalam menjaga keimanannya, Allah berfirman dalam surat ali Imran yang berbunyi:

Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya´qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri”. (QS Ali Imran : 84).

2. Rejeki Terus Mengalir Lancar Bahkan Meningkat Meski Terus Lalai Dalam Ibadah

Umroh.com merangkum, tidak semua orang terlahir dalam keadaan yang serba berkecukupan. Sebagian orang harus berusaha keras untuk mendapatkan penghasilan dan mendekatkan diri kepada Allah agar Allah membantu melancarkan pintu rejekinya. Namun ketika seseorang yang selalu meninggalkan ibadahnya secara sengaja namun rejekinya terus mengalir lancar maka hal tersebut termasuk ke dalam ciri-ciri dari istidraj.

Dimana kelancaran rejeki yang didapat tentunya disertai dengan tanggung jawab yang besar semakin banyak rejeki yang didapat, semakin kita mengabaikan ibadah dan perintah Allah maka akan semakin berat juga dosa yang kita tanggung.

Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat karunia Allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu semata-mata istidraj oleh Allah”.

Jadilah tamu Allah SWT dengan berkunjung ke tanah suci dengan paket dari Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

3. Hidup Sukses dan Sejahtera Meski Terus Menerus Bermaksiat

Ali Bin Abi Thalib r.a. berkata : “Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya”.

Istidraj sangat jelas dalam perkara ini karena perbuatan maksiat merupakan awal dari kehancuran dan penderitaan. Namun ketika maksiat terus dilakukan sedangkan kehidupan di dunianya semakin sukses dan sejahtera, maka hal tersebut adalah kemurahan hati yang Allah berikan dalam bentuk istidraj.

4. Hartanya Semakin Melimpah Ruah Padahal Kikir Dan Boros

ciri - ciri istidraj

Harta yang kita miliki tidak hanya milik kita saja akan tetapi juga ada sebagian hak para fakir di dalam harta yang kita miliki tersebut, bisa dalam bentuk sedekah, zakat, dan lainnya. Semakin besar harta yang kita miliki maka semakin besar pula sedekah atau zakat yang harus kita keluarkan dan berikan kepada orang yang membutuhkan.

Namun kebanyakan orang malah merasa bahwa harta yang ia dapatkan adalah miliknya seorang saja sehingga ia merasa terlalu sayang jika hartanya harus dibagi dengan orang lain walaupun dalam bentuk sedekah atau zakat sekalipun. Maka jika Allah masih bermurah hati menjaga harta untuknya, itu adalah salah satu ciri ujian dalam bentuk istidraj.

Allah subhana hua ta’ala berfirman dalam surat al-Humazah ayat 1-3 yang berbunyi:

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung.  Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya.“(QS. Al-Humazah : 1-3).

5. Jarang Terkena Musibah Sakit

Sakit adalah hal yang lumrah terjadi pada manusia karena kesehatan dan cuaca terkadang mengalami perubahan yang cukup fluktuatif terlebih dengan aktifitas harian manusia yang padat. Tentu ada masanya system imun menurun dan menyebabkan sakit. Namun untuk orang-orang yang sedang mendapatkan ujian istidraj biasanya jarang jatuh sakit karena hikmah dari sakit salah satunya adalah meringankan kita dari dosa-dosa yang kita lakukan.

Imam Syafi’I pernah mengatakan mengenai perkara ini bahwa,

“Setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu ketika dalam hidupnya, jika engkau tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang mungkin ada yang salah dengan dirimu.”

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Demikian penjelasan mengenai istidraj dan ciri-ciri istidraj. Ssemoga kita menjadi umat yang selalu mensyukuri nikmat Allah SWT berikan.