1
Doa

Penting! Ini Dalil Suudzon atau Prasangka Buruk dalam islam

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Suudzon atau berburuk sangka merupakansalah satu sifat tercela yang banyak tertanam dalam diri manusia. Suudzon atau berburuk sangka dapat membuat hati kita menjadi buruk dan selalu dipenuhi dengan rasa dengki yang merupakan awal dari penyakit hati, tidak ketinggalan juga ada dalil suudzon di dalamnya.

Suudzon ialah akhlak yang sangat tidak terpuji. Orang yang memiliki sifat suudzon ia akan selalu menafsirkan setiap apa yang terjadi akan menjadi buruk dalam pandangannya. sebagian dari prasangka adalah dosa. Sesiapa yang mempunyai sifat buruk sangka kepada sesama Islam, maka ia wajib bertaubat dan beristiqfar kepada Allah SWT. Orang yang berburuk sangka adalah melakukan perbuatan jahat dan berdosa besar. Dan setiap perbuatan jahat, Allah SWT akan mencampakkannya ke dalam neraka Allah SWT.

Baca juga : Ini Pengertian Syubhat dan juga Contohnya dalam Kehidupan

Penyebab Manusia Bersifat Suudzon

Banyak penyebab yang memicu seseorang untuk selalu bersifat suudzon diantaranya ialah :

1. Faktor lingkungan

Pertama ialah faktor lingkungan. Lingkungan memberi pengaruh yang cukup besar bagi terciptanya sifat suudzon. Lingkungan yang dimaksud bisa keluarga, masyarakat, tempat bekerja, sekolah, dan lainnya. Lingkungan yang kejam, kotor, dan tidak sehat seringkali memberi pengaruh kuat bagi terciptanya kebiasaan suudzon. Lingkungan hidup yang keras bisa menumbuh suburkan sikap cepat curiga, itu identik dengan medan tempat setiap orang harus bertarung mempertahankan hidupnya.

2. Keyakinan yang salah

Keyakinan yang salah bisa melahirkan buruk sangka. Termasuk dalam kategori ini adalah ideologi atau akidah yang salah. Seperti berburuk sangka kepada Allah, dengan menuduh-Nya tidak adil. Orang-orang jahiliah sebelum Islam punya keyakinan yang terkait erat dengan prasangka buruk. Setiap memasuki hari-hari yang baru, mereka mengukur nasib dengan apa yang pertama kali mereka lihat. Bila pagi itu mereka melihat ular, atau burung gagak, atau apa saja yang berwarna hitam, pertanda hari buruk sedang menanti.

Buruk sangka dengan keyakinan seperti itu masih banyak menyebar dan digunakan dalam masyarakat. Terlebih bila masyarakat tersebut dahulunya penganut paham animisme. Masyarakat modern pun banyak yang menggantungkan nasibnya kepada ramalan-ramalan.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

3. Pertahanan Diri

Kadang, orang punya prasangka buruk demi kepentingan mempertahankan diri. Rasa aman yang ingin diperoleh seseorang sering kali diwujudkan dengan membuat lingkar pengaman secara psikologis atas semua orang yang dihadapi.

webinar umroh.com

Seperti sangkaan bahwa “ laki-laki yang menuntun motor di tengah malam itu pasti begal, orang yang berambut panjang itu pasti preman, dan lain sebagainya”. Bila berlebihan, buruk sangka karena pertahanan diri bisa menjadi penyakit kepribadian seperti paranoid. Di mana orang punya rasa takut yang sangat berlebihan. Hingga melahirkan anggapan secara konsisten bahwa orang lain berusaha menuntut, merusak, atau mengancam. Bahkan, orang yang berpenyakit seperti itu menolak menceritakan rahasia kepada orang lain karena takut kalau informasi tersebut digunakan untuk melawan dirinya.

4. Kurang Ilmu

dalil suudzon

Keterbatasan ilmu juga menjadi pemicu bagi munculnya sikap buruk sangka. Minimnya pengetahuan akan berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk memandang masalah, menyimpulkan, serta menentukan sikap atas berbagai peristiwa.

Setiap orang harus sadar, bahwa di atas yang tahu masih ada yang lebih tahu. Di atas yang berilmu masih ada yang lebih berilmu. Apalagi hampir semua ilmu itu dinamis, berkembang, dan memunculkan hal-hal baru. Buruk sangka karena keterbatasan pengetahuan bisa dihindari dengan mencari tahu akibatnya, orang yang ilmu-nya pas-pasan justru menaruh simpati kepada orang yang telah dinilai kurang tersebut.

5. Diskriminasi

Adanya diskriminasi atas orang-orang kecil oleh orang-orang besar dalam berbagai bentuk juga merupakan salah satu korban buruk sangka. Seringkali orang-orang kaya memenuhi pikirannya dengan persepsi bahwa orang-orang miskin itu kumuh, udik, bodoh, bahkan pencuri. Padahal, orang-orang besar banyak juga yang profesinya sebagai koruptor dan penjahat berkerah putih.

Dalil Larangan Bersifat Suudzon

Umroh.com merangkum, Islam sangat melarang umatnya berburuk sangka sesama muslim karena sangkaan negatif, buruk dan jahat akan mengundang malapetaka kepada seseorang itu. perlu diketahui, Islam ialah agama yang sangat indah, perkara prasangka pun telah di tetapkan dalam Islam. Berikut ini dalil suudzon di dalam islam agar tidak selalu melakukan prasangka buruk.

Hadits larangan bersifat suudzon berasal dari riwayat Bukhari, bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

”Jauhilah sifat berprasangka karna sifat berprasangka itu adalah sedusta-dusta pembicaraan. Dan jangan-lah kamu mencari kesalahan, memata-matai, janganlah kamu berdengki-dengkian, janganlah kamu belakang-membelakangi dan janganlah kamu benci-bencian. Dan hendaklah kamu semua wahai hamba-hamba Allah bersaudara” (Hadits Riwayat Bukhari)

Bila banyak alasan dan pembenaran menunda ke Baitullah, maka ketaatan takkan maksimal. Dan kehadiran Umroh.com akan menyempurnakan ibadah Anda!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Selain itu bisa juga dilihat dalam Firman Allah SWT di Al Qur’an Surat Al Hujurat:

”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari keburukan orang dan janganlah menggunjing satu sama lain. Ialah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepada-nya. Dan bertakwalah kepad Allah. Sesungguh-nya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hujurat, Ayat : 12)

Cara Mengatasi Sifat Suudzon

Manusia memang tidak selamnya benar. Dari segi apapun itu, manusia paling tidak jauh dari yang namanya kesalahan. Dari banyak nya kesalahan, berprasangka buruk adalah salah satunya. Namun, apa yang terjadi jika berburuk sangka itu terus menerus terjadi, dan hingga menimbulkan rasa curiga yang berlebihan? Ini cara mengatasinya :

1. Perbanyak Ibadah Dan Tawakal Kepada Allah

Inilah salah satu cara untuk mengatasi prasangka buruk. Dengan beribadah dan tawakal kepada Allah, hati akan menjadi tenang dan melupakan segala hal – hal buruk, terutama berprasangka buruk ke sesama manusia.

2. Sibukan Diri Dengan Hal – Hal Positif

Menyibukan diri juga bisa menghindari dari prasangka buruk. Persibuklah diri Anda dengan hal – hal yang menguntungkan Anda dan yang pasti tidak merugikan orang lain ya.

3. Jauhi Orang yang Mempengaruhi ke Hal – Hal Negatif

Menjauhi orang – orang yang berdampak negatif bagi diri anda sendiri juga sangat membantu diri anda untuk menjauhi prasangka buruk. Bukan bererti Anda harus menjauhi teman atau kerabat anda, akan tetapi renungkan apabila Anda terus menerus bergaul dengan mereka. Berprasangka boleh saja, asalkan saja jangan sampai melarutkan kita dengan hal – hal negatif.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Semoga artikel mengenai dalil suudzon ini bermanfaat bagi anda yang memilki prasangka buruk dan segera berubah menjadi lebih baik.