Umroh.com – Ghibah atau yang biasa kita sebut dengan bergosip atau bergunjing adalah satu aktivitas yang saat ini lumrah dilakukan oleh banyak orang. Kebiasaan ini sudah menjadi suatu hal yang sangat melekat bagi sebagian banyak orang, lebih khusus nya di Indonesia. Lalu bagaimana sih bunyi dalil tentang ghibah dalam Al Quran ataupun hadits?
Tim Umroh.com memaparkan, sebagaimana agama yang sempurna. Islam tentunya selalu mengajak umatnya untuk senantiasa memiliki hati yang selamat, perasaan yang bersih dan menjaga kehormatan lisan serta menjaga rahasia pribadi. Apabila kalian mencela ciptaan Allah SWT, berarti secara sadar kalian pun telah mencela penciptanya.
Baca juga: Ternyata Begini Hukum Ghibah dalam Hati Jika Dilakukan!
Pengertian Ghibah dalam Islam
Umroh.com merangkum bahwa, ghibah diartikan sebagai menggunjing. Artinya, ghibah adalah menyampaikan sesuatu yang terjadi pada seseorang yang jika orang yang dibicarakan tersebut mendengarnya akan merasa tidak suka. Ghibah itu bisa dilakukan dengan perkataan yang jelas atau dengan yang lainnya seperti isyarat dengan perkataan, isyarat dengan mata atau bibir dan yang lainnya, yang penting bisa dipahami oleh yang bergunjing tersebut.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dijelaskan tentang pengertian ghibah secara jelas. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulallah Shalallahu saw pernah bertanya pada para sahabatnya:
“Tahukah kalian apa itu ghibah? Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul -Nya yang lebih mengetahui”. Lantas beliau menjelaskan: “(Ghibah) itu ialah engkau menyebut (keburukan) saudaramu yang ia tidak suka”. Ada yang bertanya: “Bagaimana 5 sekiranya, jika yang ada pada saudaraku itu memang benar seperti yang ku katakan? Beliau menambahkan: “Jika benar ada padanya apa yang engkau katakan itulah yang namanya ghibah. Dan jika sekiranya apa yang engkau katakan tidak ada pada saudaramu, itu namanya dusta”. ( HR Muslim no: 2589. )
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Hukum Ghibah
Ghibah adalah perkara yang diharamkan sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)
Sebagaimana yang telah dijelaskan, haram dan mendapatkan dosa besar bagi orang yang gemar bergunjing tentang hidup orang lain. Lantas bagaimana pula hukum bagi orang yang mendengarkan ?
Berkata Imam Nawawi dalam Al-Adzkar : ”Ketahuilah bahwasanya ghibah itu sebagaimana diharamkan bagi orang yang menggibahi, diharamkan juga bagi orang yang mendengarkannya dan menyetujuinya. Maka wajib bagi siapa saja yang mendengar seseorang mulai menggibahi (saudaranya yang lain) untuk melarang orang itu kalau dia tidak takut kepada mudhorot yang jelas. Dan jika dia takut kepada orang itu, maka wajib baginya untuk mengingkari dengan hatinya dan meninggalkan majelis tempat ghibah tersebut jika memungkinkan hal itu. Jika dia mampu untuk mengingkari dengan lisannya atau dengan memotong pembicaraan ghibah tadi dengan pembicaraan yang lain, maka wajib bagi dia untuk melakukannya. Jika dia tidak melakukannya berarti dia telah bermaksiat.”
Jadi sudah jelas, baik yang menggunjing ataupun yang mendengarkan hukumnya tetap sama, yaitu haramdan segeralah untuk menjauh agar kita tidak termasuk dalam golongan orang merugi.
Tak hanya melancarkan rezeki, umroh juga menjadikan Anda tamu istimewa Allah. Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Dalil Larangan Ghibah
Larangan berghibah dalam islam tentunya sudah tertulis pula dalam dalil yang sudah Allah SWT jelaskan dan peringatkan dalam Al-Qur’an dan hadist agar manusia tak berlarut dalam dosa besar tersebut. Dan diantara dalil – dalil tersebut ialah sebagai berikut :
“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya”. (QS al-Hujurat: 12).
“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat : 12).
Diriwayatkan oleh Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Sesungguhnya riba yang paling bahaya adalah berpanjang kalam (ucapan) dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) yang tidak benar.” (H. R. Abu Daud).
Hadits riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah; “Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakan. Kemudian Rasulullah berkata; ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (menggosip) kaum mukminin.”
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Bagaimana, masihkah kita larut dalam perbuatan tercela ini sedangkan peringatan demi peringatan telah Allah jelaskan ? semoga kita semua senantiasa menjaga lisan erkataan kita dengan cukup berucap baik agar kita selamat dunia akhirat.