1
Muslim Lifestyle

Dalil Tentang Hutang Wajib Menjadi Pedoman

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Hutang piutang merupakan perkara sosial yang berhubungan dengan manusia lain. Ada banyak hal yang harus diperhatikan agar tiada yang dirugikan dalam transaksi hutang piutang. Dalil tentang hutang dirangkum umroh.com sebagai berikut:

Dalil Tentang Anjuran untuk Tolong Menolong

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS.Al Maidah: 2).

Rasulullah juga bersabda, “Barangsiapa melapangkan satu macam kesempitan dari aneka macam kesempitan yang dialami saudaranya, Allah akan melapangkan kesempitan penolong itu dari kesempitan-kesempitan hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim, Allah akan menutupi aibnya baik di dunia maupun di akhirat.

Baca juga: Hukum Menagih Hutang Telah Diatur Al Quran

Barangsiapa memudahkan urusan orang yang sedang kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia maupun di akhirat. Allah selalu dalam pertolongan seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya” (HR.At Tirmidzi).

Dalil Tentang Balasan Bagi Pemberi Hutang yang Ikhlas

Allah berfirman, “Barang siapa yang meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS.Al Baqarah: 245).

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang ingin dinaungi Allah dengan naungan-Nya (pada hari kiamat, pen), maka hendaklah ia menangguhkan waktu pelunasan hutang bagi orang yang sedang kesulitan, atau hendaklah ia menggugurkan hutangnya.” (HR.Ibnu Majah)

Dalil Tentang Hutang yang Membuat Seseorang Berdusta dan Ingkar

“Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas memungkiri.” (HR.Bukhari).

webinar umroh.com

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Dalil Tentang Hutang yang Harus Disertai Niat untuk Melunasinya

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR.Ibnu Majah).

“Barangsiapa yang meminjam harta orang lain dengan niat ingin mengembalikannya, Allah akan mengembalikan pinjaman itu, namun barangsiapa yang meminjamnya dengan niat ingin merugikannya, Allah pun akan merugikannya.” (HR.Bukhari).

Dalil Tentang Hutang yang Menunjukkan Kualitas Seseorang

“Sesungguhnya sebagian dari orang yang paling baik adalah orang yang paling baik dalam membayar (utang)” (HR.Bukhari).

Dalil Tentang Hutang yang Mendatangkan Kegelisahan

Rasulullah bersabda, “Berhati-hatilah kamu dalam berhutang, sesungguhnya hutang itu mendatangkan kerisauan di malam hari dan mendatangkan kehinaan di siang hari.” (HR.Baihaqi).

Tak hanya menjadikan Anda tamu Allah, umroh juga melancarkan rezeki. Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Dalil Tentang Hutang yang Harus Ditulis dan Dipersaksikan

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Rabbnya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya.

Umroh.com merangkum, jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur.

Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tidak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya.

Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil, dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya.

Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian) maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu ; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al Baqarah: 282).

Rasulullah Mengembalikan Pinjaman dengan yang Lebih Baik

Dituturkan oleh Abu Hurairah, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mempunyai hutang kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan usia tertentu. Orang itu pun datang menagihnya.

(Maka) beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata: “Berikan kepadanya”, Dia pun menjawab, “Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah membalas dengan setimpal”.

Maka Nabi bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang).” (HR.Bukhari).

Dalam riwayat lain, dituturkan oleh Jabir Bin Abdullah “Aku mendatangi Nabi di masjid, sedangkan beliau mempunyai hutang kepadaku, lalu beliau membayarnya dam menambahkannya.” (HR.Bukhari).

Larangan Menarik Keuntungan dalam Hutang Piutang

“Setiap hutang yang memberikan keuntungan, maka (keuntungan) itu adalah riba.” (HR.Baihaqi).

Rasulullah yang Memberikan Gadai Saat Berhutang

Aisyah ra. menuturkan, “Rasulullah wafat, sementara baju besi beliau tergadaikan kepada orang yahudi untuk jaminan 30 sha’ gandum kasar” (HR.Bukhari & Ahmad).

Larangan Mencampur Hutang dengan Jual Beli

“Tidak dihalalkan melakukan peminjaman plus jual beli.” (HR.Abu Daud dan Tirmidzi).

Larangan Menunda Pembayaran Hutang Jika Telah Mampu

“Memperlambat pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang kaya merupakan perbuatan zalim. Jika salah seorang kamu dialihkan kepada orang yang mudah membayar hutang, maka hendaklah beralih (diterima pengalihan tersebut)” (HR.Bukhari dan Muslim).

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Dalil Tentang Anjuran Memberi Kelonggaran

Allah berfirman, “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.” (QS.Al Baqarah: 280).

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.