Konflik adalah hal yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun kita sudah menjaga agar tidak terlibat dalam konflik, bisa jadi orang-orang di sekitar kitalah yang berkonflik. Sebagai seorang muslim yang baik, ketika menyaksikan dua orang yang berkonflik sebaiknya kita ikut mendamaikan mereka.
Orang-orang yang mau mendamaikan dua orang yang bertikai akan mendapat rahmat dari Allah. Dalam surat Al Hujurat ayat 10, Allah juga berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”.
Jika dua orang yang bertikai adalah orang-orang yang kita sayangi, menyaksikan mereka berselisih bisa menjadi sesuatu yang sangat menyedihkan dan menyiksa. Karena itu, tidak ada jalan lain selain berusaha mendamaikan mereka. Untuk mendamaikan orang yang berselisih, kita bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini.
Datanglah ketika Diminta
Sayangnya, salah satu cara yang mungkin untuk mendamaikan adalah menunggu hingga kedua belah pihak memang ingin berdamai. Saran ini bukan tanpa alasan. Karena jika kita ingin mendamaikan dua orang yang bertikai, sementara mereka sendiri masih diselimuti dengan kemarahan dan ego masing-masing, usaha kita bisa saja berakhir sia-sia.
Karena itu, tunggu sampai mereka lebih ‘dingin’, atau datanglah ketika mereka benar-benar meminta untuk didamaiakan. Ketika mereka telah datang dan meminta bantuan untuk berdamai, datanglah dan tunjukkan bahwa kita memang berniat untuk membantu mereka.
Tegaskan Tidak Akan Memihak
Sampaikan kepada mereka dengan tegas, bahwa kita tidak memiliki niat untuk memihak salah satu dari mereka. Sampaikan bahwa kedua belah pihak adalah orang-orang yang kita sayangi, sehingga kita menginginkan situasi yang terbaik bagi masing-masing pihak.
Jika ada salah satu dari mereka yang memintamu untuk memihak, maka katakan dengan lembut bahwa kamu tidak bisa melakukannya. Sampaikan bahwa kamu akan membantu sampai kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk berdamai tanpa merasa salah satu disalahkan atau dibela.
Terima Kondisi dan Situasi
Kita tentu ingin agar kedua belah pihak yang bertikai berdamai. Namun ketika situasi menjadi sebaliknya, terimalah kondisi tersebut. Terima bahwa kita tidak bisa memperbaiki situasi dan jangan sampai kita menyalahkan diri sendiri, karena tidak memiliki kuasa memperbaiki hubungan antara dua pihak yang bertikai. Hindari terlalu terbawa emosi saat berusaha mendamaikan mereka.
Dengarkan dari Kedua Belah Pihak
Agar situasi tidak semakin memanas, kendalikan diri kita. Dengarkan cerita dari masing-masing pihak, namun jangan mencoba untuk memaksa masing-masing memahami kondisi pihak yang lain.
Hindari juga untuk melontarkan kalimat kalimat yang bernada menghakimi atau menilai baik dan buruknya perilaku atau situasi mereka. Lebih baik, tunjukkan empati terhadap apa yang dirasakan oleh masing-masing pihak.
Lihat Kendala dalam Komunikasi
Memang kita tidak disarankan untuk meminta masing-masing pihak memahami pihak yang lain. Namun kita bisa membantu mengidentifikasi kendala komunikasi yang terjadi di antara mereka, yang akhirnya menyebabkan konflik terjadi.
Cari di mana letak kesalahpahaman, dan dorong masing-masing pihak untuk memikirkan maksud sebenarnya dari pihak yang lainnya.
Tutup dengan Mengutarakan Pandanganmu
Kita tidak mungkin memaksa mereka untuk berdamai saat itu juga. Ketika seluruh proses sudah kita lakukan, sampaikan pernyataan dan pandangan kita tentang masalah yang terjadi. Jelaskan sudut pandang dan niat dari tindakan masing-masing dengan kalimat yang senetral mungkin.
Sampaikan pada mereka bahwa kita akan sangat menghargai jika masing-masing pihak bersedia memahami sudut pandang pihak lain, namun tidak memaksa. Setelah itu, biarkan mereka berdamai setelah mengambil jeda beberapa waktu.