Menyusul pembantaian Christchurch yang terjadi bulan lalu, seorang dokter Muslim dari kota Palmerston North telah merencanakan untuk menjelaskan agama Islam kepada teman-teman dan rekan-rekannya di Kiwi agar mereka mengerti apa artinya menjadi seorang Muslim, Stuff melaporkan.
“Penting untuk mengetahui lebih banyak tentang satu sama lain, karena mereka yang tidak tahu banyak tentang agama atau ras tertentu sering memiliki pandangan yang paling kuat terhadap mereka,” kata Dr. Syed Ahmer, seorang psikiater di Rumah Sakit Palmerston North.
“Semakin kita tahu tentang satu sama lain dan apa yang penting bagi satu sama lain … hambatan turun, kita jauh kurang bias terhadap satu sama lain.”
Ahmer telah membuat daftar yang mencakup enam aspek penting menjadi Muslim seperti puasa, daging halal, dan festival Islam.
“Saya pikir mudah untuk jatuh ke dalam perangkap bergaul dengan orang yang sama dan tidak belajar tentang satu sama lain. Dalam menulis daftar, saya berharap lebih banyak non-Muslim akan mengerti apa artinya menjadi Muslim. Bagaimana orang tahu kecuali Anda memberi tahu mereka? Anda memberi mereka kesempatan untuk mempelajari sesuatu yang baru, “Ahmer menjelaskan.
Dia menceritakan suatu saat ketika salah seorang rekannya menjamu dia untuk makan malam dan berusaha tidak hanya menemukan daging halal tetapi juga memasaknya secara terpisah.
“Saya tidak memintanya untuk melakukannya, hanya dia yang menunjukkan perhatiannya dan itu sangat menyentuh … bagi saya, penting baginya untuk melakukan banyak upaya,” dokter itu menghargai.
Ahmer dan istrinya adalah Muslim Pakistan yang telah tinggal di Selandia Baru selama delapan tahun. Sebelum itu, mereka dulu tinggal di London.
“Istri dan anak perempuan saya lebih merasa memiliki di Selandia Baru daripada di Inggris. Mereka selalu diperlakukan setara di sini. Merasa seperti orang lain adalah perasaan yang luar biasa dan saya senang di sini ketika benar-benar merasakannya … Selama berbulan-bulan saya lupa warna kulit saya. Tampaknya tidak masalah, “kata Ahmer.
Daftar Ahmer juga termasuk data tentang kode pakaian Islami untuk jenis kelamin dan nilai kesopanan dalam Syariah Islam.
Bagian ini termasuk informasi tentang jilbab yang telah mendapat perhatian global baru-baru ini, karena perdana menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, serta seorang perwira polisi wanita yang menjaga sebuah masjid dan ribuan wanita Kiwi mengenakannya untuk mendukung wanita Muslim pada hari Jumat setelah Christchurch pembantaian.
Di Selandia Baru, Islam adalah afiliasi agama minoritas, karena sejumlah kecil imigran Muslim dari Asia Selatan dan Eropa Timur menetap mulai dari awal 1900-an hingga 1960-an. Negara pulau pasifik selatan Selandia Baru adalah rumah bagi 36.000 Muslim, menurut sensus 2006.
Menurut Tahir Nawaz, presiden Asosiasi Muslim Internasional Selandia Baru, jumlah Muslim Selandia Baru telah mencapai hampir 60.000 orang.
