Umroh.com – Jika ingin hidup bahagia di dunia, maka ‘bersyukur’ adalah hal yang harus dilakukan. Bukan hanya membawa pada kebahagiaan, ‘bersyukur’ juga menjadi kunci sukses seseorang. Lalu bagaimana sih efek psikologis dari bersyukur itu sendiri?
‘Bersyukur’ bisa diartikan sebagai kemampuan untuk merasakan serta mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas segala hal yang terjadi dalam hidup.
Baca juga: Inilah 7 Tips Bahagia Dunia dan Akhirat, Apa Saja?
Orang yang bersyukur tahu hal-hal yang harus diapresiasi dalam hidup. Kemampuan ini membuatnya mampu merasakan hal positif yang ada di sekitarnya. Sehingga menimbulkan perasaan lebih bahagia dan lebih puas dalam menjalani hidup.
Manfaat Bersyukur dari Segi Psikologis
Umroh.com merangkum, para ilmuwan menemukan bahwa ‘bersyukur’ memiliki efek positif yang luar biasa. Seseorang yang terbiasa ‘bersyukur’ akan memiliki emosi positif dan sikap optimis. Kualitas hidup juga menjadi lebih baik, dan badan lebih sehat.
Sebuah penelitian dilakukan oleh ilmuwan bernama Robert Emmos dan Michael McCollough. Keduanya mengumpulkan partisipan dan membaginya dalam beberapa kelompok.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Para partisipan kemudian diminta menulis semua peristiwa yang mereka alami setiap hari. Salah satu kelompok tidak diminta untuk menulis kejadian secara spesifik. Sementara kelompok lainnya diminta untuk menuliskan peristiwa-peristiwa negatif, dan satu kelompok berikutnya diminta untuk menulis peristiwa-peristiwa yang mereka syukuri.
Hasilnya, kelompok terakhir menunjukkan bahwa orang-orang di dalamnya merasa lebih bahagia dibandingkan kelompok lainnya. Kebahagian ini tampak dari energi yang melimpah, sikap yang lebih optimis, serta determinasi yang lebih kuat. Partisipan dalam kelompok tersebut juga memiliki pikiran yang lebih positif dan bisa mencapai tujuan masing-masing dengan lebih efektif.
Sebaliknya, kelompok lain yang diminta untuk menuliskan peristiwa negatif memiliki emosi yang tidak stabil, serta rentan terhadap stres dan depresi.
Menulis Jurnal sebagai Cara Membiasakan Diri untuk Bersyukur
Dari hasil penelitian tersebut, para ilmuwan berpendapat bahwa sikap bersyukur bisa membuat seseorang menjadi manusia yang lebih baik. Bersyukur bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup.
Untuk membiasakan sikap bersyukur, para psikolog menyarankan agar seseorang membuat jurnal sebelum tidur. Jurnal berisi catatan tentang peristiwa-peristiwa yang disyukuri. Tuliskan paling tidak tiga pengalaman positif yang terjadi di setiap harinya. Seperti keindahan alam, bincang-bincang menarik dengan seorang teman, makanan atau minuman enak yang kita nikmati, atau kesempatan untuk bisa membantu orang lain.
Mencatat minimal tiga pengalaman positif dalam jurnal bisa membangkitkan semangat, antusiasme, determinasi, energi, serta kemampuan untuk fokus. Jika dilakukan secara rutin paling tidak selama dua minggu, maka efeknya terhadap kualitas hidup bisa berlangsung hingga enam bulan ke depan.
Cara Bersyukur Menurut Para Ulama
Ibnul qayyim menjelaskan bahwa syukur merupakan sikap yang menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Nikmat tersebut diungkapkan secara lisan melalui pujian, atau ucapan yang menunjukkan kesadaran bahwa Allah telah memberinya nikmat. Syukur juga bisa diungkapkan melalui hati, yaitu melalui pengakuan dan kecintaan kepada Allah. Sedangkan mengungkapkan syukur dengan anggota badan ditunjukkan melalui kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.
Harga pas di kantor, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Meneladani Para Nabi
Membiasakan diri untuk bersyukur juga berarti meneladani para nabi dan utusan Allah. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa bersyukur dan berterima kasih atas limpahan rahmat serta nikmat dari Allah. Para Nabi dan Rasul senantiasa bersyukur walaupun mereka mendapatkan ujian dan rintangan selama bertugas.
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga dikenal sebagai manusia yang selalu bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan imam Muslim, Aisyah ra. menuturkan bahwa Rasulullah sering kali shalat dengan berdiri sangat lama hingga kulit kakinya mengeras.
Aisyah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian? Bukankah dosa-dosamu telah diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah menjawab, ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?’” (HR.Bukhari dan Muslim).
Hikmah Bersyukur
Bersyukur merupakan salah satu ibadah yang hendaknya selalu dilakukan oleh seorang hamba Allah. Bersyukur pun akan membawa nikmat tersendiri bagi mereka yang rutin melakukannya. Allah berfirman, “Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar” (QS.Al Baqarah: 152).
Dengan bersyukur, Allah akan mendatangkan ridhaNya. Salah satu ciri mukmin sejati, yaitu selalu bersyukur ketika mendapat kesenangan. Dan sebaliknya, ketika tertimpa kesulitan ia akan bersabar.
Rasulullah bersabda, “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR.Muslim).
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Bersyukur juga akan menyelamatkan kita dari azab Allah, serta membuat nikmat yang telah Allah berikan semakin bertambah. Allah berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (QS.Ibrahim: 7).
Dengan begitu banyak nikmat bersyukur, masihkah ada alasan bagi kita untuk tidak mensyukuri nikmat Allah?