Mekkah ialah kota yang memiliki sejarah panjang perkembangan Islam di dunia. Mekkah juga memiliki banyak keistimewaan di sisi Allah, di sisi para Nabi dan Rasul, juga di sisi umat Islam, termasuk fakta Kota Mekkah yang menarik.
Sebenarnya lebih dari 10 fakta-fakta dan keistimewaan kota ini, tetapi Umroh.com memilih dan meringkasnya menjadi 10 fakta yang wajib Anda tahu tentang kota ini.
Baca Juga: Mau Berkunjung ke Kota Mekkah? Rencanakan Keberangkatan Umrohmu ya!
Berikut 10 Fakta Kota Mekkah
1. Fakta Kota Mekkah pertama, Memiliki julukan atau nama-nama Lain
Kota ini memiliki beberapa nama yang disebut dalam Al Quran. Saking istimewanya kota ini Allah menyebutnya dalam Al Quran dengan beberapa nama yang mahsyur. Seperti Ummul Qura, yang berarti pusat kota. Kota Mekah disebut Ummul Qura karena menjadi kota yang paling padat kegiatannya.
Ummul Qura tersirat dalam firman Allah berikut,
وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا
Artinya: Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya. (QS. As Syura: 7)
Selain itu juga disebut A l-Balad al-Amin (kota yang aman). Sebutan ini dikabarkan dalam firman Allah berikut,
وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
Artinya: Demi al-Balad al-Amin ini (Mekkah). (QS. At Tin: 3).
Selain itu juga disebut Ma’ad (tempat kembali). Sebutan ini dikabarkan dalam firman Allah berikut,
إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ
Artinya: Sesungguhnya Dzat yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. (QS. Al Qashas: 85)
Sebagian ahli tafsir mengatakan, pada ayat ini yang dimaksud tempat kembali adalah Mekkah.
Salah satu yang paling terkenal ialah sebutan Mekkah sebagai Al-Baitul Haram. Sebutan ini dikabarkan dalam firman Allah berikut,
وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَنْ لَا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا وَطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Artinya: (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf…” (QS. Al Haj: 26)
Sebagian ahli tafsir menjelaskan bahwa Baitullah adalah Mekkah.
2. Fakta Kota Mekkah Kedua, Posisi geografis Mekkah
Secara geografis, Kota Mekah berada di sebelah barat negara kerajaan Saudi Arabia. Kota Mekkah berjarak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah Timur Laut kota Jeddah. Kota ini merupakan lembah sempit yang dikelilingi gunung-gunung dengan bangunan Ka`bah sebagai pusatnya. Ada dua gunung yang mengelilingi kota Mekah, gunung Abu Qubais dan gunung Qa`qa`an.
Temukan ratusan paket umroh dari >30 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.
3. Fakta Kota Mekkah Ketiga, Mekkah jadi tempat perjumpaan manusia pertama di bumi
Bagi Anda yang pernah beribadah haji atau umroh ke Mekkah, masih ingat kah dengan Bukit Jabbal Rahmah? Salah satu tempat wisata yang monumental ini merupakan te tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa.
Bukit ini merupakan bukit batu di tengah tanah gersang khas Timur Tengah. Terletak di tepi padang Arafah, sebelah timur kota Makkah. Bukit ini bisa terlihat dengan mudah, karena ramai oleh para jamaah yang berkunjung ke sana. Bagi Anda yang sedang haji atau umroh, biasanya berkunjung ke Jabal Rahmah. Di tengah bukit ini ada monumen berbentuk persegi empat, dengan lebar 1,8 meter dan tinggi 8 meter yang konon menjadi titik tempat bertemu Adam dan Hawa usai terpisah lama ratusan tahun.
Bukit Jabal Rahmah memiliki tinggi sekitar 70 meter, mudah untuk didaki hingga puncaknya oleh para pengunjung. Para pengunjung bisa memanfaatkan anak tangga yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat. Berjalan kaki dari dasar bukit, hingga menuju puncak, hanya diperlukan waktu 15 menit saja.
Baca Juga: Sejarah Tentang Kota Mekkah
4. Allah pilih menjadi tempat Ka’bah
Mekkah jadi satu-satunya kota di bumi tempat umat muslim menunaikan ibadah haji. Tiap tahunnya jutaan wisatawan yang merupakan jamaah haji dari berbagai penjuru dunia mendatangi kota ini untuk beribadah, salah satunya di Ka’bah.
Hal ini tertuang dalam Al Quran, surat Ali Imran,
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Artinya: Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah)… (QS. Ali Imran: 96)
Tentu Allah tidak sembarangan mempercayakan hal ini pada kota Mekkah. Hingga saat ini terbukti kota Mekkah dapat mengakomodir jutaan jamaah yang datang untuk beribadah haji dan umroh. Ka’bah pun terjaga, dan terawat hingga kini, hal yang sama juga untuk Masjidil Haram. Hampir setiap tahun keduanya ada peremajaan, seperti renovasi, ataupun pembersihan secara menyeluruh.
Bahkan tidak ada di muka bumi ini kota yang dikunjungi wisatawan sebanyak itu dalam satu waktu, jika bukan karena karunia Allah yang mewajibkan ibadah haji dan umroh. Devisa Arab Saudi dan Mekkah juga sangat banyak dari ibadah haji dan umroh tersebut. Meski begitu, pemerintah Saudi juga loyal dalam melayani jamaah, seperti seringnya pembagian makan, kitab-kitab Islam, dan yang lainnya.
5. Mekah adalah negeri yang terbaik dan paling dicintai Allah
Kecintaan Allah ta’ala kepada Mekkah pernah diucapkan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ingin berhijrah ke Madinah. Beliau dan para sahabat turut bersedih ketika harus meninggalkan bumi yang dicintai Rabnya.
Ketika langkah kakinya meninggalkan Kota Mekkah, Rasulullah pun bersabda seraya menghadapkan wajahnya ke Mekkah:
“Demi Allah, saya sangat sadar bahwa engkau adalah negeri Allah yang paling aku cintai, dan negeri yang paling dicintai Allah. Engkau adalah tempat yang paling baik di muka bumi dan yang paling dicintai Allah. Andaikan bukan karena pendudukmu yang mengusirku, aku tidak akan keluar.” (Fadhail Mekah, hal. 18)
6. Allah melindungi Mekah dari serangan luar
Sejak zaman Raja Abrahah, mekah sudah mengalami serangan yang dahsyat dari luar. Ratusan gajah yang ingin menghancurkan Ka’bah dihujani batu neraka yang dibawa burung ababil, atas kuasa Allah. Hal ini mungkin kurang diyakini bagi orang-orang non muslim. Namun, serangan ke Mekkah tidak hanya terjadi saat itu saja, tetapi tahun-tahun setelah Rasulullah wafat juga terjadi.
Beberapa tahun belakangan, Mekkah juga sempat diisukan akan diserang, baik lewat darat, laut atau udara karena kecemburuan berbagai pihak. Pada tahun 2000an sekte Syiah di Iran sempat meluncurkan rudal yang mengarah ke Ka’bah, tetapi berkat izin Allah rudal tersebut berhasil hancur oleh senjata antirudal yang dimiliki Arab Saudi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah melindungi Mekah dari serangan gajah dan Dia jadikan Rasul-Nya dan orang mukmin menguasainya…” (HR. Bukhari no. 112)
Temukan ratusan paket umroh dari >30 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.
7. Mekkah terlindung dari dajjal di akhir zaman
Selain dari serangan manusia di luar Mekkah, Allah juga melindungi Mekka dari masuknya Dajjal di akhir zaman. Dajjal merupakan makhluk Allah yang akan membuat kekacauan, fitnah-fitnah besar, dan menipu banyak umat muslim agar murtad dari agamanya sebelum kiamat datang.
Selain Mekkah, kota yang tidak bisa dimasuki Dajjal ialah kota Nabi, yaitu Madinah Al Munawaroh. Hal ini dikatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadist:
“Tidak ada satupun negeri kecuali akan diinjak Dajjal. Kecuali Mekah dan madinah. Tidak satupun lorong menuju kota tersebut, kecuali di sana terdapat para Malaikat yang berbaris, menjaga kota tersebut.” (HR. Bukhari no. 1881).
Baca Juga: Di Kota Mekkah, Anda Bisa Berkunjung ke Tempat-tempat Ini.
8. Allah punya hukum-hukum khusus untuk Kota Mekkah
Mekkah dijuluki dengan Tanah Haram, yang berarti disucikan. Olehkarenanya Allah ta’ala memiliki hukum-hukum khusus yang hanya diberlakukan di Kota Mekkah lewat perantara Rasulullah. Hukum-hukum tersebut di antaranya, tidak boleh memburu binatangnya, mematahkan ranting atau pohonnya, tidak boleh berperang di dalamnya, wajib ber ihram saat mengunjunginya, dan tidak boleh memasukan orang kafir ke dalamnya.
Beberapa hukum tersebut disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam hadist berikut:
“…tidak boleh mematahkan rantingnya, tidak boleh memburu hewan liarnya, tidak halal mengambil barang hilang, kecuali bagi orang yang hendak mengumumkannya…” (HR. Bukhari no. 1510)
9. Kota Mekkah ialah “kota yang tidak pernah tidur”
Jika sebelumnya Anda melihat Jakarta, atau New York atau kota-kota bisnis lainnya disebut kota yang “tidak pernah tidur”, bagaimana dengan Mekkah?
Orang yang mendatangi Mekkah untuk beribadah tidak kenal waktu, baik saat musim haji, umroh, dan bahkan hanya untuk shalat di Masjidil Haram yang pahalanya 100.000 kali lipat dari masjid lain. Jika Anda lihat rekaman CCTV Masjidil Haram yang kerap disiarkan di official broadcasternya, jelas terlihat tidak ada waktu-waktu kosong tanpa orang beribadah di dalamnya, baik itu thawaf di Ka’bah maupun shalat di Masjidil Haram.
Seolah wisatawan berdatangan terus-menerus dari penjuru dunia, untuk beribadah di sana. Jika hal ini yang terlihat, mungkinkah perekonomian kota ini “tidur” di waktu malam? Hotel=hotel yang menampung jamaah tersebut tentu akan terus melakukan pelayanan, begitupun dengan kebutuhan makanan.
10. Mekkah adalah pusat bumi
Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayid, salah satu anggota Haiah al-I’jaz al-ilmi lil Quran wa as-Sunah (Majlis Keajaiban Ilmiyah Alquran dan sunah) di Mekah al-Mukaramah, pernah mengemukakan perihal ini. Beliau menyelesaikan studi doktoral di bidang biofisika di Universitas Stockholm Sverige, Skandinavia.
Ia kemudia menjawab dengan membacakan beberapa ayat Al Quran, salah satunya Surat As Sura ayat 7, yang berbunyi,
وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِّتُنذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا
Artinya: Demikianlah kami wahyukan kepadamu Alquran yang berbahasa arab, agar kamu memberi peringatan kepada penduduk ummul qura (kota Mekah) dan orang-orang yang berada di sekitarnya. (QS. As-Syura: 7)
Menurut ilmuan tersebut, ayat ini menunjukkan bahwa Mekkah adalah pusat bumi. Karena pengikut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam harus berada di radius yang sama dari berbagai arah mata angin.
Selain beliau, beberapa ulama sekaligus ilmuan Arab lainnya sudah dahulu meneliti hal tersebut, baik secara keilmuan Fisika, Astronomi, dan keilmuan Islam, salah satunya Husaain Kamel seorang profesor Universita Riyadh.