1
Motivasi

FOMO Membuatmu Depresi? Lakukan 2 Hal Ini untuk Mencegahnya

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

FOMO adalah sebuah ketakutan akan ketertinggalan informasi. FOMO ini yang membuat kita selalu mengecek timeline media sosial setiap waktu. Membuat kita selalu terpaku pada layar smartphone. Kita menantikan informasi tentang kabar terbaru dari akun publisher, update story dari teman, serta gambar-gambar lucu yang bertebaran di media sosial.

Kata FOMO atau Fear Of Missing Out sudah ditambahkan dalam Oxford Dictionary pada tahun 2013, lho. Jadi, FOMO bukan hanya akronim, namun juga sudah merujuk pada istilah.

Salah satu penyebab FOMO adalah rasa cemas jika kita tidak mendapat informasi yang sama dengan orang-orang yang kita kenal. Kecenderungan untuk mengecek media sosial adalah sebuah dorongan untuk memastikan bahwa kita tidak ‘tertinggal’, baik dalam hal info, maupun dalam hal pencapaian.

Kebiasaan mengecek timeline ini memiliki efek yang dilematis. Jika tidak mengecek timeline media sosial, kita akan merasa kesepian karena merasa tidak terhubung orang-orang yang kita kenal. Di sisi lain, FOMO bisa menuntun kepada gangguan kecemasan dan depresi. Penyebabnya adalah karena kita terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain, sehingga membuat diri merasa tidak berarti.

FOMO memang bukan syndrome yang perlu diwaspadai. Akan tetapi, ketika FOMO mulai mengakibatkan gangguan seperti kecemasan dan depresi, maka kita harus mulai mengambil langkah-langkah untuk menguranginya.

Agar kita tidak lagi merasa tertinggal walaupun tidak mengecek media sosial, sadarilah dua hal di bawah ini.

Tidak Semua yang Kita Lihat adalah Kenyataan

Gambar yang kita lihat di situs berbagi foto memang indah dan cantik. Rumah yang bagus dan rapi, kehidupan yang menyenangkan, makanan yang enak, dan sebagainya. Seakan-akan semua orang memiliki kehidupan yang indah, berbeda dengan kehidupan yang kita jalani.

webinar umroh.com

Sebelum berpikir terlalu jauh, cobalah berpikir bahwa apa yang kita lihat hanyalah satu momen di antara puluhan momen dalam hidup seseorang. Foto yang dibagikan, entah lewat timeline atau story, adalah salah satu momen menyenangkan dalam hidup seseorang. Misalnya ketika mereka mengunjungi tempat yang menyenangkan, menikmati makanan yang enak, berkumpul dengan orang-orang hebat, dan sebagainya.

Di balik momen-momen yang indah, selalu ada momen tidak menyenangkan. Tentu saja kita tidak harus memberi tahu momen yang tidak menyenangkan. Menyebarkan kegembiraan lewat media sosial adalah hal yang patut diapresiasi. Akan tetapi, kebahagiaan yang sedang mereka rasakan jangan sampai menuntunmu untuk berfikir bahwa hidupmu tidak semenyenangkan mereka.

Siapa tahu di balik peristiwa menyenangkan yang mereka unggah, ada peristiwa jatuh bangun yang belum kamu tahu. Bukan hanya kita yang memiliki saat-saat terpuruk, mereka juga. Bukan hanya mereka yang memiliki momen yang membahagiakan, namun kita juga.

Temukan Kebahagiaan dalam Hidupmu

Postingan yang diunggah oleh orang-orang di media sosial memang menarik dan menyenangkan. Jika kita lebih jeli, sebenarnya mereka pandai untuk melihat sisi positif dalam momen yang dilalui. Hawa positif inilah yang berusaha mereka bagikan lewat media sosial.

Daripada membandingkan diri dengan orang lain, cobalah untuk mencari sisi positif dalam setiap momen yang kita lalui. Perbanyaklah bersyukur kepada Allah dan mengapresiasi setiap nikmat yang telah kita terima.

Temukan kegembiraan dalam setiap hari yang dilalui. Tidak masalah jika kita ingin mengabadikannya dan mengunggahnya ke media sosial. Hal yang terpenting adalah kemampuan kita untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.