1
News

Gelombang Panas, Ini yang Terjadi di Eropa

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Di saat suhu di banyak wilayah Indonesia menurun, negara-negara empat musim kini tengah menghadapi musim panas. Sayangnya, musim panas di sana tidak semenyenangkan yang dibayangkan. Sekolah di beberapa wilayah Perancis bahkan meliburkan murid-muridnya karena suhu tinggi di sana.

Suhu Mencapai 40 Derajat Celcius

Musim panas ini, suhu di Perancis bisa mencapai 40 derajat Celcius. Terhitung sekitar 50 sekolah di kawasan Esonne, di sebelah selatan Paris, meliburkan muridnya karena di sekolah tersebut tidak tersedia pendingin ruangan. Sementara itu, stasiun televisi Perancis BFMTV melaporkan bahwa sekolah-sekolah di Val-de-Marne dan Seine-et-Marne dekat Paris, juga meliburkan murid-muridnya.

Kondisi panas yang ekstrim juga terjadi di Spanyol. Di negara tersebut, gelombang panas membuat suhu di sana mencapai 45 derajat Celcius. Kondisi serupa juga dialami di Italia dan Jerman. Namun, di sana suhu masih berada di bawah 40 derajat.

Untuk menghadapi musim panas ini, pemerintah Jerman menyarankan agar warganya mengurangi kegiatan fisik. Pemerintah juga menghimbau agar masyarakatnya minum air minimal dua liter dalam sehari.

Sementara itu, Swiss juga mengalami gelombang panas. Namun di sana, warga tetap beraktivitas seperti biasa. Sekolah juga tetap menerima murid-muridnya untuk belajar. Orang tua yang bekerja tidak akan bisa mengawasi dan menunggui anak-anaknya di rumah ketika sekolah diliburkan.

Kebijakan Pemerintah Terkait Gelombang Panas

Gelombang panas juga membuat Perancis mengeluarkan kebijakan baru bagi warganya. Di kota Paris dan Lyon, warga hanya diizinkan menggunakan kendaraan dengan polusi rendah di jalan raya. Tujuannya agar tidak membuat suhu menjadi semakin panas.

Kendaraan yang boleh beroperasi di jalanan Paris hanyalah kendaraan atau mobil yang dibuat di atas tahun 2006. Sedangkan bagi warga yang memiliki mobil berbahan bakar solar, yang boleh dioperasikan adalah yang berusia delapan tahun atau kurang. Pemerintah kota Paris juga menyediakan kantong-kantong parkir gratis agar warganya mau menggunakan angkutan umum.

Hewan Juga Kepanasan

Musim panas bukan hanya berdampak bagi manusia. Hewan-hewan juga merasa tidak nyaman dengan naiknya suhu di lingkungan. Kondisi ini membuat beberapa kebun binatang, seperti kebun binatang di Roma, menyediakan es batu untuk binatang-binatangnya. Mereka memberikan makanan yang telah dibekukan atau dibentuk seperti es lilin agar tetap dingin, sehingga bisa menurunkan suhu tubuh mereka.

webinar umroh.com

Di Ambang Batas

Hampir seluruh Perancis kini ada dalam tanda bahaya oranye. Tanda bahaya oranye merupakan tingkat terendah kedua, sebelum merah, yang menunjukkan suhu lingkungan. Tanda ini dikeluarkan oleh pemerintah setempat sebagai petunjuk agar warga bisa terhindar dari panas dan segera melakukan tindakan antisipasi, agar tidak menerima dampak buruk gelombang panas.

Perancis sendiri memang pernah mengalami kondisi terburuk karena gelombang panas di musim panas tahun 2003. Sekitar 15.000 orang tewas karena suhu yang meningkat. Sementara itu, Spanyol telah mengeluarkan tanda yang berwarna merah gelap. Mereka meluncurkan tanda tersebut diiringi dengan keterangan “neraka datang”.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa gelombang panas ini merupakan dampak dari krisis iklim. Saat ini, suhu global memang meningkat 1 derajat Celcius, semenjak masa industrialisasi. Sebuah institut klimatologi di Postdam, Jerman menunjukkan bahwa abad 21 ini merupakan cuaca paling panas semenjak tahun 1500-an.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.