1
Muslim Lifestyle

Inilah Hadits Menuntut Ilmu yang Wajib Diingat!

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Sejatinya seseorang wajib menuntut ilmu agar tidak menjadi orang terjajah dan bodoh. Adapun factor pendukung untuk seseorang belajar adalah dengan paham bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban dan memiliki banyak keutamaan dalam kehidupan.

Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi muslim laki-laki mau pun perempuan. Demikian disarikan dari hadits menuntut yang diriwayatkan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224.

طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”

Sebagaimana Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh hafidzahullah berkata,

”Jiwa itu mempunyai sifat tertarik untuk mendengar dan mengetahui keutamaan sesuatu. Karena terkadang dia menyangka bahwa keutamaan dari sesuatu itu hanya satu dan tidak berbilang. Ketika keutamaannya banyak, maka akan semakin banyak pula sisi ketertarikannya terhadap sesuatu tersebut. Dia akan perhatian kepadanya, bersemangat mendapatkannya, dan menjelaskan kepada manusia tentang keutamaan yang akan mereka dapatkan kalau memegang teguh tauhid ini.”

Baca juga: Beri Kontribusi, Inilah Ilmuwan Muslim di Bidang Astronomi

Hadits Menuntut Ilmu

Karena itulah ini pembahasan mengenai hadits menuntut ilmu beserta keutamaan dari menuntut ilmu. Simak yuk!

webinar umroh.com

1. Pahala Agung Bagi yang Menuntut Ilmu Agama

Pahala yang besar bukan hanya sekadar dengan besarnya kedudukan. Tetapi ketika kita menuntut ilmu agama (ilmu syar’i), kita akan memiliki kedudukan yang besar di dalam agama dan umat. Karena itulah Allah Ta’ala pun telah mempersiapkan pahala yang sangat besar dan agung bagi para penuntut ilmu syar’i. Sehingga apabila orang beriman mendengarnya, maka dia akan senang dan gembira serta akan berusaha untuk meraihnya. 

Adapun pahala yang besar yang telah dipersiapkan oleh Allah Ta’ala kepada para penuntut ilmu syar’i tersebut adalah surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 7028) 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa jalan yang ditempuh dalam menuntut ilmu itu ada dua macam yakni jalan yang konkret (hissiyyah) dan jalan yang abstrak (ma’nawiyyah).

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Yang dimaksud dengan jalan yang konkret adalah jalan yang ditempuh seseorang menuju majelis ilmu, baik masjid atau tempat lainnya. Sementara yang dimaksud dengan jalan yang abstrak yakni seseorang berjalan dengan fikirannya untuk memikirkan atau merenungkan Kitabullah serta sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Baik dengan mengkaji Al Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah dan sebagainya.

Atau seseorang menelaah dan mengkaji kitab-kitab para ulama, karena para ulama telah mencurahkan usaha yang besar untuk menyebarkan Kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pemahaman yang benar.

Dan seseorang tidaklah mungkin dapat memberikan petunjuk kebenaran kepada orang lain kecuali dengan ilmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,

فَوَاللَّهِ لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

“Demi Allah, jika Allah memberikan petunjuk kepada satu orang saja melalui perantaraanmu, itu lebih baik bagimu dibandingkan dengan unta merah (yaitu unta yang paling bagus dan paling mahal” (HR. Bukhari no. 3009, 3701, 4210 dan Muslim no. 6376)

2. Tanda Kebaikan Seseorang

Umroh.com merangkum, dalam hadits menuntut ilmu lainnya, Rasulullah SAW bersabda,

تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

Artinya, “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR Tabrani)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengabarkan kepada kita bahwa orang yang menuntut ilmu syar’i merupakan tanda bahwa Allah Ta’ala menghendaki kebaikan untuknya baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ يُرِدْ اللَّه بِهِ خَيْرًا يُفَقِّههُ فِي الدِّين

“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)

Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan hadits ini menunjukkan adanya keutamaan ilmu yang paling agung. Hal itu adalah ilmu yang bermanfaat merupakan tanda kebahagiaan seorang hamba dan tanda bahwa Allah Ta’ala menghendaki kebaikan untuknya

Dan sebaliknya, hadits ini mengisyaratkan bahwa siapapun yang berpaling dari mempelajari ilmu agama, maka Allah tidak akan menghendaki kebaikan untuknya. Karena dia terhalang dari melakukan sebab-sebab yang dapat mendatangkan kebaikan dan kebahagiaan.

Tak hanya melancarkan rezeki, umroh juga menjadikan Anda tamu istimewa Allah di Tanah Suci. Yuk temukan paket umrohnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

3. Orang yang Berilmu adalah Pewaris Nabi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita bahwa para ulama memiliki kedudukan yang agung di sisi Allah Ta’ala yang tidak diraih oleh seorang pun selain mereka. Yaitu bahwa mereka adalah pewaris para Nabi dalam membawa agama dan menyebarkannya di dunia ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi. Para Nabi tidaklah mewariskan dirham dan dinar, akan tetapi mereka mewarisi ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya, sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang besar” (HR. Abu Dawud. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abu Dawud  no. 3641)

Al-Khathib Al-Baghdadi rahimahullah menceritakan bahwa pada suatu hari, ada seorang Arab Badui lewat ketika Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengajarkan hadits kepada para muridnya yang berkumpul di sekelilingnya. Maka orang Arab Badui tersebut berkata, ”Untuk apa mereka berkumpul?”  Maka Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,Untuk membagi-bagi warisan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.“ (Syarfu Ash-haabil Hadits,1:102) 

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Itulah hadits menuntut ilmu yang dapat kita pelajari. Tak hanya ilmu dunia, ilmu agama adalah hal wajib yang juga harus kita pelajari. Maka dari itu jangan sepelekan ilmu syar’i ya!