Matikan TV saat acara selesai
Membatasi waktu layar tidak lebih dari dua jam setiap hari, seperti yang disarankan AAP untuk anak di atas 2 tahun, terdengar sederhana. Namun dalam praktiknya tidak selalu mudah.
Ketika mematikan TV memicu drama di rumah, mudah untuk membiarkannya hanya untuk satu pertunjukan lagi, dan yang lainnya, dan yang lainnya. Tetapi membatasi waktu TV sangat penting. “Ini tentang menemukan keseimbangan,” kata Shelly Pasnik, direktur Center for Children and Technology, di New York City. “Anda tidak ingin waktu menonton menutupi aktivitas lain, seperti percakapan waktu bermain dan menggerakkan tubuh mereka secara fisik.”
Tetapi bagaimana jika anak Anda tampaknya tidak memperhatikan ketika TV menyala?
Dalam penelitian terhadap anak-anak 1 hingga 3, para peneliti di University of Massachusetts menemukan bahwa TV memperpendek interval waktu bermain anak-anak dengan mainan dan membuat permainan imajinatif lebih kecil kemungkinannya. Dan para ahli memperingatkan bahwa ada alasan untuk percaya bahwa TV terus-menerus dapat mengganggu perkembangan bahasa balita.
Pilih acara TV dengan hati-hati
Ada kabar baik juga. Meskipun itu tidak akan meningkatkan kekuatan otak bayi, acara televisi yang tepat dapat mengajarkan satu atau dua hal kepada anak-anak Anda yang lebih besar. “Sekitar usia 2 atau 3 tahun, TV mulai menjadi bermanfaat,” kata Dr. Christakis. “Tidak ada alasan untuk khawatir tentang anak-anak seusia ini menonton televisi, jika itu tidak dilakukan secara berlebihan.”
Jika Anda ingin anak Anda belajar, pilih acara yang menggabungkan atau mendorong, kata Lisa Guernsey, penulis Into the Minds of Babes
Menonton bersama anak-anak Anda
Sering kali inti dari televisi adalah membuat anak-anak kita sibuk sementara kita melakukan sesuatu yang lain. Monica McMahon, dari Mountain View, California, bergantung pada TV, seperti halnya banyak orang tua, di pagi hari sehingga dia dapat membuat dirinya dan anak-anaknya yang berusia 1-1 / 2- dan 2-1 / 2 tahun siap untuk hari mereka, dan kemudian berlanjut lagi di malam hari, sehingga dia bisa menyiapkan makan malam. “Aku menggunakannya sebagai selingan,” katanya, “dan kadang-kadang aku merasa bersalah karena aku merasa tidak banyak berinteraksi dengan anak-anak.” Bagi Ghazarian, yang baru saja memiliki bayi kedua dan pindah rumah, televisi akhir-akhir ini sangat diperlukan untuk anak laki-lakinya yang lebih tua: “Ketika saya hamil, itu adalah kesempatan bagi saya untuk beristirahat, dan kemudian kami mengepak kotak, dan sekarang Nyrie menonton di pagi hari sehingga saya bisa tidur sedikit dengan bayi yang baru lahir. ”
Kita semua kadang-kadang menggunakan pengasuh elektronik, dan tidak ada yang kriminal dalam hal itu. Tetapi para ahli telah menemukan bahwa meskipun televisi tidak mengurangi waktu yang dihabiskan anak-anak untuk membaca atau berlarian, televisi tidak mengurangi waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan orang tua dan pengasuh. Dan memiliki waktu sosial dengan orang-orang yang mencintai mereka sangat penting untuk perkembangan anak-anak di masa kanak-kanak.
“Televisi bisa menghalangi perhatian yang bisa diberikan orang tua kepada anak itu,” kata Pasnik, “tetapi tidak harus. Itu bisa menjadi pembuka cerita.” Ternyata nilai edukasi dari siaran televisi meningkat ketika orang tua menonton dengan anak-anak mereka, jadi awasi terus di TV ketika Anda bisa, tambahkan beberapa konteks, jelaskan apa yang Anda lihat, dan tanyakan pemikiran mereka. “Semakin Anda dapat berbicara dengan mereka tentang hal itu,” tambah Pasnik, “semakin banyak yang akan mereka dapatkan dari pengalaman itu.”
Pada akhirnya, yang lebih penting daripada itu semua adalah prinsip panduan ini: TV harus menjadi hanya satu bagian kecil dari hari anak Anda. Hari-harinya harus kaya dengan latihan fisik, waktu membaca, permainan yang tidak terstruktur, dan banyak waktu khusus bersama Anda atau orang-orang terkasih lainnya.
