Seorang pengungsi merasakan perubahan hidup setelah menjadi model pemotretan dan catwalk. Gadis bernama Halima Aden itu masih belum mempercayai perubahan hidup yang sedang dijalaninya sekarang.
Bermula Saat Menjadi Kontestan Miss Usa
Semuanya bermula saat Halima berkompetisi dalam Miss USA. Saat itu, Halima yang masih berusia 19 tahun mewakili Minnesota. Terpilihnya gadis kelahiran 1997 itu, menjadi wakil Minnesota dalam ajang Miss USA, menjadi perbincangan banyak orang Halimah merupakan kontestan berhijab pertama dalam kompetisi tersebut.
Karir Modelling-nya Semakin Bersinar
Walaupun tidak keluar sebagai pemenang, karir Halimah di bidang modeling semakin bersinar. Ia bahkan pernah tampil di sampul majalah Vogue Inggris, dan menjadi model dalam New York Fashion Week tahun 2017.
Tampil dengan Burkini di Majalah Sport Ilustrated
Penampilan Halimah tersebut membawanya menciptakan tren baru dalam hijab dan muslimah di Amerika Serikat. Halimah bahkan berkesempatan mencetak sejarah. Baru-baru ini, ia menjadi model muslimah pertama yang mengenakan hijab di majalah Sports Illustrated.
Majalah tersebut merupakan majalah baju renang yang biasanya menampilkan model-model sensual dengan bikini. Di sampul majalah tersebut, Halima tampil menggunakan burkini, baju renang khusus wanita berhijab. Tampilnya Halima di cover karena Sports Illustrated mengulas tentang tren baju renang wanita muslim.
Menjadi Duta UNICEF
Prestasi Halima tidak sampai di situ. Halimah bahkan ditunjuk sebagai Duta UNICEF. Ia diberi tugas meningkatkan kesadaran orang-orang terhadap pentingnya melindungi anak-anak. Penunjukan ini sesuai dengan latar belakangnya, yang merupakan pengungsi di wilayah konflik di Afrika.
Kisah Masa Kecil Halima
Saat terjadi perang di Somalia, keluarga Halimah meninggalkan kampung halaman pada tahun 1992. Mereka pindah ke kamp pengungsian di Kakuma, Kenya. Saat Halima berusia tujuh tahun, keluarganya pindah ke Amerika Serikat lalu menetap di St. Cloud, Minnesota.
Dalam melanjutkan karirnya di bidang modelling, Halima merasa belum ada sosok yang bisa menjadi idolanya, terutama yang bisa ia jadikan referensi sebagai seorang model berhijab di Amerika Serikat.
Menerima Banyak Pro Kontra
Gadis asal Somalia tersebut menerima banyak pro-kontra dari orang-orang di sekelilingnya. Orang-orang dari komunitas Somalia di Amerika Serikat menilai bahwa Halima telah menjadi orang yang tidak mencerminkan budaya negaranya. Sementara di lingkungan warga lokal Amerika, banyak orang yang menilainya kurang asli sebagai warga Amerika, sehingga tidak cocok untuk berkarir sebagai model profesional di Amerika. Bahkan ibunya sendiri masih menginginkan Halimah untuk tidak menjadi model.
Halima sendiri merupakan model high fashion hijab pertama di Amerika Serikat. Orang-orang yang berkecimpung di dunia model Amerika Serikat menilai Halima masih bisa berkembang jika meneruskan karirnya di Los Angeles atau New York, dibanding berkarir di Minnesota.
Pesan Halima kepada Wanita
Kepada para wanita lainnya, Halimah berpesan untuk jangan sampai mengubah kepribadiannya dalam berkarya. Para wanita, terutama yang berhijab, hendaknya mengubah cara dan strategi untuk mencapai apa yang diinginkan. Menurut Halimah, wanita dengan latar belakang apapun bisa bangkit dan menjadi apa yang ia mau.