Sabar adalah sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan kesabaran, ada banyak hal-hal baik yang akan terjadi, serta mencegah perpecahan dan konflik di masyarakat. Untuk itulah Islam mengajarkan agar umatnya menjadi insan yang sabar, sebagai bagian dari ketaqwaan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sabar harus diajarkan kepada anak ketika ia masih kecil. Mendidik kesabaran kepada anak sangat penting agar ia tumbuh menjadi seseorang yang sabar. Sabar memang bukan karakter yang bisa serta merta muncul. Dibutuhkan latihan agar seseorang menjadi insan yang sabar.
Di bawah ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan kesabaran kepada anak.
Mulai dari yang Kecil
Ajarkan kesabaran pada anak mulai dari hal yang kecil, dan mulai dari ketika ia masih kecil. Jika anak masih kecil atau masih balita, ajarkan ia untuk bersabar terhadap sesuatu yang sederhana. Paling tidak, ia harus menunggu selama satu atau dua menit sebagai latihan. Misalnya dengan melatih kesabaran anak saat meminta makanan. Orang tua bisa meminta mereka menahan selama dua menit sebelum orang tua membelikan makanan favoritnya.
Saat melatih kesabaran anak, orang tua bisa mengucapkan kalimat-kalimat jenaka, yang pada intinya meminta mereka untuk bersabar sebentar. Kalimat pengingat yang disampaikan dengan santai dan jenaka akan menempel di benak si kecil, sehingga ia akan ingat untuk selalu sabar.
Ajarkan untuk Mengendalikan Diri
Setelah mengajari anak untuk bersabar dari hal yang kecil di waktu yang singkat, ajarkan tentang pengendalian diri kepada anak. Ketika si kecil menghadapi situasi yang membuatnya tidak bisa langsung mendapatkan apa yang ia inginkan, ingatkan untuk menahan diri dan tidak marah-marah.
Ingatkan juga agar si kecil mengendalikan dirinya ketika ia merasa lelah dan harus melakukan sesuatu. Misalnya ketika ia mengeluh lelah saat ikut orang tua menghadiri acara keluarga, atau saat ia tidak bisa memainkan gadget karena sedang ikut pertemuan rekan kerja orang tua. Untuk mengajarkan hal ini, memang dibutuhkan ketegasan dan konsistensi orang tua, agar tidak menyerah menghadapi anak yang rewel karena tidak bisa mengendalikan diri.
Ketika anak sudah tenang, sampaikan bahwa emosi dan tindakan memang harus dikontrol. Terlebih ketika kita sedang merasa cemas, bersemangat, atau sedang lelah.
Sengaja Menunda Kebahagiaan
Ketika anak sudah mulai mengerti tentang kesabaran dan tahu cara mengendalikan diri, ajarkan dia bersabar untuk hal yang lebih besar. Misalnya memberikan hadiah dengan syarat, atau menentukan waktu tertentu ketika ia meminta sesuatu dari orang tua. Katakan padanya bahwa orang tua akan memberikannya mainan ketika liburan sekolah telah tiba. Dengan begitu, ia akan belajar bersabar dan menunggu.
Melatih Anak untuk Bergiliran
Bermain dengan teman-teman sebaya, bisa menjadi momen penting bagi orang tua untuk mengajarkan kesabaran pada anak. Misalnya ketika si kecil ingin bermain ayunan, namun ternyata masih ada anak lain yang memainkannya. Ingatkan ia untuk bersabar menunggu giliran. Atau ketika ia memegang mainan dan ada teman yang ingin memainkannya, beri dia pengertian untuk bergantian dengan temannya.
Agar anak semakin terlatih untuk bersabar, orang tua bisa lebih sering mengajak mereka bertemu dengan teman-teman sebayanya. Ini penting agar saat berinteraksi dengan teman sebayanya, anak menemui banyak momen yang akhirnya melatih mereka untuk bersabar.
Meminta Anak untuk Membeli Barang dari Uang Sakunya Sendiri
Ketika anak mulai menginginkan sesuatu saat ia mulai beranjak besar, latih kesabaran anak dengan memintanya membeli sendiri barang yang diinginkannya. Saat orang tua memberi uang saku, ingatkan anak untuk menyisihkan uang sakunya untuk ditabung atau disedekahkan, agar Ia mendapatkan mainan atau barang yang diinginkannya. Ini akan membuatnya lebih sabar dan pandai mengelola keuangan.