1
Motivasi

Hati-Hati, 5 Hal Ini Bisa Merusak Hubungan Pertemanan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Teman adalah orang-orang yang hadir di kehidupan kita dan membuat hari-hari kita menjadi berwarna. Ada beberapa faktor yang membuat seseorang bisa menjalin pertemanan dengan orang lain. Namun yang pasti, ketika kita sudah memiliki teman, sudah sebaiknya kita merawat pertemanan tersebut.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa membuat hubungan pertemanan menjadi luntur. Di bawah ini adalah 5 sikap yang sering menjadi faktor hubungan pertemanan menjadi rusak.

Semua Tentang “Aku”

Orang-orang yang sering membicarakan dirinya sendiri tanpa sadar akan merusak hubungannya dengan orang lain, terutama hubungan pertemanan. Misalnya ketika kita menceritakan sesuatu kepadanya, ia akan menimpali dengan sesuatu yang serupa, dan kemudian mendominasi percakapan dengan cerita tentang dirinya. Hal tersebut bukan sekali dua kali terjadi, namun setiap kali kita berbicara dengannya.

Bercakap-cakap dengan orang seperti ini tentu akan membuat kita merasa sebal dan bosan. Akibatnya percakapan menjadi tidak ‘hidup’, sehingga tidak ada koneksi yang tercipta. Inilah yang membuat hubungan pertemanan menjadi luntur.

Si Pendengki

Tentunya tidak ada orang yang mau disebut sebagai orang yang memiliki sifat iri dan dengki. Namun sifat tersebut tampak dari sikap yang ditunjukkan. Setiap kita bercerita tentang momen-momen bahagia, ia selalu menemukan celah untuk meremehkan kebahagiaan yang kita rasakan. Misalnya ketika kita bercerita tentang progres yang kita capai, ia akan bercerita tentang orang lain yang memiliki pencapaian lebih daripada kita. Seakan-akan di matanya kita tidak diizinkan untuk berbahagia.

Sikap seperti itu lambat laun akan melunturkan hubungan pertemanan. Teman seharusnya menjadi seseorang untuk membagi suka dan duka. Ketika ada yang berbahagia, pihak lainnya juga seharusnya ikut berbahagia dan merayakannya bersama-sama. Bukannya meredupkan kebahagiaan yang sedang dirasakan oleh temannya.

Tukang Gosip

Orang yang suka bergosip seringkali membagikan cerita yang kita sampaikan kepadanya sebagai konsumsi publik. Sayangnya, seringkali yang ia bicarakan adalah keburukan kita. Orang seperti ini tentunya akan membuat kita sakit hati dan jelas-jelas akan membuat hubungan pertemanan menjadi rusak.

Si Hobi Menghilang

Dihubungi lewat pesan singkat, ia tidak pernah menjawab, walaupun sudah ada tanda pesan kita terbaca. Ditelepon, tidak pernah diangkat. Bahkan ketika janjian, ia sering membatalkannya dengan alasan sibuk.

webinar umroh.com

Sekali waktu, mungkin kita bisa memakluminya. Namun jika berkali-kali, mungkin ia bukanlah orang yang tepat untuk dijadikan teman.

Salah satu cara merawat pertemanan adalah dengan menyisihkan waktu untuk bertemu. Jika pihak-pihak yang terlibat memang masih ingin menjalin pertemanan, mereka tidak akan keberatan menyisihkan sedikit waktu untuk menjalin kembali silaturahim, yang mungkin terkikis karena aktivitas masing-masing.

Si Tukang Mengeluh

Setiap bertemu, selalu ada saja keluhan yang ia sampaikan. Tentang si ini, si itu, tentang lingkungan pekerjaannya, rumah tangganya, dan lain-lain. Semuanya ia keluhkan.

Sekali-dua kali, tentu tidak akan menjadi masalah jika memang ia hanya bermaksud untuk mencurahkan isi hati. Namun jika dilakukan terus-menerus, tentunya kita juga tidak akan nyaman setiap bertemu. Hal yang ia bicarakan hanyalah tentang rasa sakit hati dan keluhan-keluhan lain yang dirasakannya.

Orang seperti ini akan membawa energi negatif bagi kita. Bukan tidak mungkin, kita akan ketularan memiliki sudut pandang yang negatif. Pandangan yang negatif adalah salah satu penghambat dalam kemajuan kita. Jadilah orang yang selalu menyebarkan hawa positif, agar setiap orang merasa nyaman ada di dekatmu dan ingin menjadi temanmu.

 

Saat menemukan tanda-tanda di atas, ada baiknya kita menyampaikannya secara baik-baik kepada teman yang bersangkutan, sebelum membiarkan hubungan pertemanan luntur. Jika ia memang masih ingin berteman dengan kita, ia akan mengerti dan mulai memperbaiki sikapnya. Namun jika ia memang tidak lagi peduli, dan memperdebatkan hal tersebut malah akan menguras tenaga kita, maka demi kesehatan jiwa dan mentalmu, lebih baik mencari teman lain yang lebih nyaman untuk diajak berinteraksi.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.