1
Motivasi Muslim Lifestyle Tips

Hikmah Dilarangnya Hidup Boros (Part 2)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/hikmah-dilarangnya-hidup-boros-part-1/)

 

Syariat Islam telah memberikan kita suatu peringatan akan bahaya as-saraf (pemborosan) maupun berlebihan dalam melakukan pembelanjaan atau pengeluaran. Untuk itulah kita semua harus memperhatikan hal ini. Karena dengan memperhatikan bahaya ini, maka seseorang bisa tetap memiliki neraca yang tetap aman, tidak besar pasak daripada tiang dan keuangannya juga aman.


Imam an-Nawawi rahimahullah juga telah menerangkan sebuah alasan yang berkaitan dengan hal larangan kepada seseorang dalam kegiatan menghambur-hamburkan uang atau harta, yang mana hal itu juga merupakan cerminan sifat yang boros dan suka berfoya-foya. Imam an-Nawawi rahimahullah berkata:

“Sesungguhnya pemborosan harta akan dapat menyebabkan seseorang meminta-minta apa yang dimiliki orang lain. Sedangkan pada pemeliharaan harta (hidup tidak boros), terkandung kemaslahatan bagi dunianya. Adapun kestabilan maslahat duniawinya juga akan berpengaruh pada kemaslahatan agamanya. Sebab dengannya, seseorang dapat fokus dalam urusan-urusan akhiratnya”.


Mari kita semua dapat berpikir bersama-sama. Pembengkakan dalam suatu pembelanjaan tentu saja akan dapat menyebabkan terjadinya goncangan pada penghasilan yang ada pada diri seseorang yang biasa ia terima. Sehingga darisana dapat berpotensi menimbulkan kelumpuhan ekonomi.

Kelumpuhan ekonomi dapat menyebabkan berbagai dampak negatif yang ada, juga dapat seseorang melakukan berbagai hal negatif contohnya saja meminta-minta. Masih mending kalau sekedar meminta-meminta, tetapi bagaimana jika sudah sampai taraf melakukan tindakan kriminal, melakukan penyimpangan, menelantarkan diri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya.

 

webinar umroh.com

Begitu pula jika sebuah negara telah melakukan perbuatan ini, tentu saja hal tersebut akan mengakibatkan anggarannya membengkak dan juga tidak memiliki kekuatan untuk dapat menangani urusan-urusan yang seharusnya menjadi beban pemerintahan yang ada dalam negara tersebut.

Demikian pula akan keberadaan negara-negara yang telah menjalankan roda pemerintahannya dengan sebuah kemewahan, yang mana hal tersebut pada akhirnya akan menyebabkan negara-negara tersebut menapaki jalan keruntuhannya, tidak mampu bertahan menghadapi kondisi yang serba sulit.


Adapun jika ditinjau dari aspek manfaatnya, perintah yang menyuruh manusia untuk tidak bergaya hidup boros dan tidak hobi berfoya-foya, jelas sekali akan memiliki suatu pengaruh positif yang akan diterima kembali kepada diri orang tersebut. Hal ini tentu saja dapat kita pikir dengan logika kita. Orang yang bergaya hidup tidak boros, akan membuat dirinya akan lebih mudah beradaptasi menghadapi setiap perubahan dalam menghadapi roda kehidupan yang ia jalani.

 

Kita semua tentunya menyadari jika hidup itu ibarat sebuah roda. Kadang di atas dan kadang juga di bawah. Kadang hidup kita begitu menyenangkan dan kadang juga hidup kita justru penuh dengan keprihatinan. Dan seandainya keadaan ekonomi keluarga ditakdirkan mengalami kesulitan, maka setidaknya seseorang itu tidak terlampau kaget dengan perubahan yang terjadi secara tiba-tiba.

(bersambung ke part 3)