1
Serba-serbi Ramadhan

Ini Hikmah Puasa Ramadhan yang Akan Dirasakan!

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Berpuasa di bulan Ramadhan adalah wajib hukumnya. Tak hanya berkewajiban dalam ketaatan kepada Allah SWT, tetapi berpuasa di bulan Ramadhan juga memiliki hikmah yang tak sembarang orang akan mendapatkannya.

Hikmah di balik puasa Ramadhan sejatinya banyak sekali, karena itulah mari kita simak dan pelajari.

Baca juga: Inilah Pengertian Puasa Ramadhan yang Wajib Dipahami

Hikmah Puasa Ramadhan

Umroh.com merangkum, berikut ini hikmah puasa Ramadhan yang sebaiknya diketahui umat Muslim agar senantiasa ikhlas menjalani puasa Ramadhan.

1. Menggapai Derajat Takwa

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)

Ayat ini menunjukkan bahwa di antara hikmah puasa adalah agar seorang hamba dapat menggapai derajat takwa dan puasa adalah sebab meraih derajat yang mulia ini. Hal ini dikarenakan dalam puasa, seseorang akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Inilah pengertian takwa.

webinar umroh.com

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya sekarang juga!

Adapun derajat takwa yang dapat kita pahami adalah dengan meninggalkan apa yang Allah larang yakni ketika harus menahan hawa nafus, meninggalkan makan, minum, berjima’ dengan istri dan sebagainya. Orang yang berpuasa juga sebenarnya ia mampu untuk melakukan kesenangan duniawi, namun ia sadar Allah mengawasi maka ia menahan diri. Orang-orang yang berpuasa juga akan melakukan amalan-amalan ketaatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Meninggalkan Syahwat dan Kesenangan Duniawi

Setiap muslim diperintahkan untuk meninggalkan syahwat dan kesenangan duniawi karena Allah Ta’ala. Adapun hikmah meninggalkan syahwat dan kesenangan dunia ketika berpuasa adalah:

Pertama, dapat mengendalikan jiwa. Sebagaimana perlu diketahui bahwa rasa kenyang karena banyak makan dan minum, kepuasan ketika berhubungan dengan istri, itu semua biasanya akan membuat seseorang lupa diri, kufur nikmat, dan menjadi lalai. Sehingga dengan berpuasa, jiwa pun akan lebih dikendalikan.

Hati juga akan sibuk memikirkan hal-hal baik serta sibuk mengingat Allah. Ia akan lebih banyak berdzikir daripada memikirkan duniawi. Dengan menahan diri dari berbagai kesenangan duniawi, orang yang berkecukupan akan semakin tahu bahwa dirinya telah diberikan nikmat begitu banyak dibanding orang-orang fakir, miskin dan yatim piatu yang sering merasakan rasa lapar. Dalam rangka mensyukuri nikmat ini, orang-orang kaya pun gemar berbagi dengan mereka yang tidak mampu.

Berpuasa juga akan mempersempit jalannya darah. Sedangkan setan berada pada jalan darahnya manusia. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ

Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada tempat mengalirnya darah.”

Yuk jadilah tamu Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

3. Beranjak Menjadi Lebih Baik

Bulan Ramadhan membuat umat muslim harus menjauhi maksiat agar puasanya tidak sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.”

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.”

Maksud Hadits Berikut

Lagwu merupakan perkataan sia-sia dan tidak berfaedah. Sementara rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor .

Oleh karena itu, ketika sudah lewat bulan Ramadhan seharusnya setiap insan menjadi lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya karena ia sudah ditempa di madrasah Ramadhan selama satu bulan lamanya untuk meninggalkan berbagai macam maksiat.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Orang yang dulu malas-malasan shalat 5 waktu seharusnya menjadi sadar dan rutin mengerjakannya di luar bulan Ramadhan. Juga dalam masalah shalat Jama’ah bagi kaum pria, hendaklah pula dapat dirutinkan dilakukan di masjid sebagaimana rajin dilakukan ketika bulan Ramadhan. Begitu pula dalam bulan Ramadhan banyak wanita muslimah yang berusaha menggunakan jilbab yang menutup diri dengan sempurna, maka di luar bulan Ramadhan seharusnya hal ini tetap dijaga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

“(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”

Itulah hikmah puasa Ramadhan yang nantinya akan kita rasakan. Asalkan puasanya Ridho Lillahita’ala ya!