1
Sejarah Islam

Hikmah yang Dapat Diambil dari Wafatnya Nabi Sulaiman

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Sebagai seorang muslim, mengenal dan mengetahui nama dan sifat nabi adalah wajib. Setiap hidupnya, Nabi – nabi yang Allah SWT ciptakan memiliki mukzizatnya tersendiri. Di antara kisah nabi yang sangat layak untuk kita ketahui adalah kisah nabi Sulaiman, didalam kisah nabi Sulaiman singkat lengkap dan jelas ini Anda akan mengetahui hikmah dari wafatnya Nabi Sulaiman, bahwa kita tidak boleh sombong terhadap kekayaan yang kita miliki, karena secara tidak langsung kekayaan yang kita miliki merupakan kekayaan Allah SWT.

Baca juga: Ini Alasan Nabi Muhammad Menyembelih 20 Ekor Kuda

Mengenal Sosok Nabi Sulaiman

Umroh.com merangkum, Nabi Sulaiman Alaihissalam (AS) adalah putra dari Nabi Daud AS. merupakan keturunan Nabi Ibrahim yang ke-13. Setelah Nabi Daud A.S. Sulaiman dikenal sebagai seorang nabi yang sangat kaya dan memiliki kelebihan yang sangat jarang dimiliki nabi-nabi sebelumnya. Kelebihannya itu, antara lain, bisa berbicara dengan seluruh binatang dan burung-burung serta menaklukkan angin, laut, udara, serta jin-jin yang tunduk dan patuh pada perintahnya. Kemuliaan dan kehebatan Nabi Sulaiman ini dapat dibaca pada surah Annaml (semut) ayat 20-44.

Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang memiliki kekuasaan sangat luas. Karena itu, ia terus berusaha memperluaskan wilayahnya. Suatu ketika, saat ia mengumpulkan seluruh makhluk, dirinya tidak mendapati burung hud-hud. Karena itu, ia memerintahkan burung-burung hud-hud agar memberikan alasannya sehingga ia tidak datang pada hajatan yang sedang dilakukan Sulaiman.

Kisah Wafat Nabi Sulaiman

Tentang wafatnya Nabi Sulaiman, diceritakan dalam al-Qur’an, sebagai berikut:

“Ketika sampai ajalnya Nabi Sualiman A.S. tiadalah yang menunjukkan atas kematiannya, selain dari pada binatang (anai-anai) yang makan tongkatnya. Tatkala Ia tertelungkup (roboh), barulah terang bagi jin itu, bahwa kalau mereka mengetahui barang yang ghaib, niscaya tidaklah mereka tinggal dalam siksa kehinaanyang selama ini.” (Q.S. Saba, Ayat 14).

Mau dapat kesempatan untuk berangkat umroh gratis? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Nabi Sulaiman ‘alaihissalam pernah menyendiri di Baitul Maqdis yang dibangun pada tahun keempat kekuasaannya. Beliau menyendiri selama satu atau dua tahun, satu atau dua bulan, atau kurang lebih selama itu. Beliau membawa masuk makanan dan minumannya. Pada hari pertama, ia tidak bangun pagi melainkan di dalam Baitul Maqdis telah tumbuh sebuah pohon. Lalu beliau mendatangi pohon tersebut dan bertanya, “Siapa namamu?”

“Namaku ini dan ini,” jawab pohon itu.

webinar umroh.com

“Jika ia tumbuh, hanya sebagai tumbuhan ataukah sebagai obat?” ungkap Nabi Sulaiman.

Pohon itu berkata, “Aku tumbuh sebagai obat ini dan itu.”

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Demikianlah, hingga akhirnya sebatang pohon tersebut tumbuh dan diberi nama Al Kharubah (perusak). Lalu Nabi Sulaiman bertanya, “Siapa namamu?”

“Aku bernama Kharubah,” jawab pohon itu.

“Untuk apa engkau tumbuh?” tanya Nabi Sulaiman.

“Aku tumbuh untuk merusak masjid ini,” papar pohon tersebut.

Nabi Sulaiman pun berkata, “Allah tidak akan merusaknya selama aku masih hidup. Kamu yang pada wajahmu terdapat kebinasaanku dan kerusakan Baitul Maqdis.” Kemudian Nabi Sulaiman mencabut pohon tersebut dan menanamnya di dinding miliknya. Selanjutnya, Nabi Sulaiman masuk ke dalam mihrab dan berdiri shalat seraya bersandar pada tongkatnya dan meninggal dunia tanpa diketahui oleh setan.

Tak perlu menjadi Nabi Sulaiman, Anda bisa menjadi tamu Allah dengan pilih paketnya di umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Berdasarkan pemaparan tim Umroh.com, saat itulah setan-setan yang sedang bekerja untuk Nabi Sulaiman karena takut Nabi Sulaiman akan keluar dan memberi hukuman pada mereka, berkumpul di sekeliling mihrab, sedangkan di depan dan belakang Nabi Sulaiman terdapat dinding. Setan yang ingin mencabut pohon Al Kharubah berkata, “Bukankah akan menjadi kuat jika aku masuk dan keluar dari sisi itu?” Maka setan itu pun masuk dari sisi tersebut hingga keluar dari sisi yang lain. Setan yang berjalan di mihrab itu tidak melihat maupun mendengar suara Nabi Sulaiman ‘alaihissalam yang berada di dalam mihrab dan setan tersebut malah terbakar. Hingga setan itu kembali berada di Baitul Maqdis dan tidak terbakar lagi, ia lalu melihat Nabi Sulaiman telah jatuh dalam keadaan wafat.

Setan tersebut lalu keluar dan memberitahukan pada orang-orang bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dunia. Mereka pun membuka pintu dan mengeluarkan Nabi Sulaiman, lalu menemukan tongkat yang telah dimakan oleh tanah dan mereka tidak mengetahui sejak kapan Nabi Sulaiman telah meninggal dunia. Mereka lalu menaruh tanah di atas tongkat tersebut, sehingga tanah itu memakannya siang dan malam hari. Akhirnya, mereka memperkirakan bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dunia sejak satu tahun yang lalu.

Ibnu Mas’ud berkata, “Kemudian mereka mencermati secara bersungguh-sungguh untuknya setelah kematian Sulaiman selama satu tahun penuh sehingga orang-orang pun yakin bahwa jin telah berdusta. Seandainya bangsa jin mengetahui hal ghaib, niscaya mereka mengetahui kematian Sulaiman. Kemudian mereka akan merasakan azab yang menghinakan. Dan itulah makna firman Allah ta’ala.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

‘Tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.’ (QS. Saba’ ayat 14).