1
Muslim Lifestyle

Ternyata Begini Hukum Berkumur saat Berwudhu

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Ketika shalat menghadap Allah, salah satu syarat sahnya adalah suci. Untuk mensucikan diri dari hadast kecil, Islam mengajarkan wudhu. Tak hanya itu, salah satu tata cara wudhu yakni berkumur. Namun, apa sih hukum berkumur saat berwudhu?

Hadast adalah kondisi diri yang tidak suci, akibat beberapa hal. Ada dua macam hadast, yaitu hadast kecil dan hadast besar. Contoh hadast kecil adalah tidur, bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram, atau mengeluarkan angin dari dubur. Sedangkan contoh hadast besar adalah buang air besar yang harus dibersihkan hingga aroma dan bentuk tidak lagi terlihat.

Baca juga: Saat Wudhu, Jangan Lupa Bacalah Doa Ini

Sementara wudhu merupakan kegiatan bersuci untuk menghilangkan hadast kecil. Wudhu harus dilakukan sebelum melakukan ibadah, seperti shalat, thawaf, dan membaca Al Quran.

Shalat Tidak Sah Tanpa Wudhu  

Umroh.com merangkum, dengan berwudhu sebelum shalat, maka shalat seseorang akan diterima. Ibnu Umar pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Tidak ada shalat kecuali dengan thoharoh. Tidak ada sedekah dari hasil pengkhianatan”. 

Selain itu, Abu Hurairah juga menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima ketika masih berhadats sampai dia berwudhu”. Hadist-hadist ini menunjukkan bahwa thoharoh dengan berwudhu adalah hal wajib sebelum shalat. 

Mau dapat kesempatan untuk berangkat umroh gratis? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Berwudhu adalah Cara Bersuci yang Diajarkan Rasulullah 

Dalam surat Al Maidah ayat 6, Allah memerintahkan hambaNya untuk bersuci sebelum shalat dengan melakukan wudhu. Allah menunjukkan urutan bagian tubuh yang harus dibasuh dengan air ketika berwudhu.  

Umroh.com memaparkan, di ayat tersebut, Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”. 

webinar umroh.com

Secara lebih rinci, Rasulullah mengajarkan kepada kita bagaimana cara berwudhu yang benar. Cara ini diajarkan kepada para Sahabat yang kemudian sampai kepada kita. Sebuah hadist menceritakan bahwa suatu hari Utsman bin Affan pernah meminta kepada pembantunya, Humran, untuk membawakan air. Air ini hendak digunakan Utsman untuk berwudhu. Humran menuturkan cara Utsman berwudhu sebagai berikut :

  • Membasuh kedua telapak tangan 3 kali, 
  • berkumur-kumur diiringi memasukkan air ke hidung, 
  • membasuh muka tiga kali,
  • membasuh tangan kanan sampai ke siku tiga kali, lalu membasuh tangan kiri dengan cara yang sama, 
  • mengusap kepala, 
  • membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga kali, lalu kaki kiri dengan cara yang sama.  

Usai berwudhu, Utsman berkata, “Aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian dia shalat dua rakaat dengan khusyuk (tidak memikirkan urusan dunia dan yang tidak punya kaitan dengan shalat), maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu'”.  

Para ulama lalu menyimpulkan bahwa wudhu dengan cara itu adalah contoh wudhu paling sempurna untuk shalat. Dengan melihat riwayat-riwayat lain, para ulama memberi catatan bahwa wudhu juga harus diawali dengan niat dalam hati untuk menghilangkan hadast, serta diawali dengan membaca basmalah. 

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Wudhu Tanpa Berkumur Tidak Sah

Salah satu anggota wudhu yang harus dibasuh dengan air adalah mulut. Walaupun mulut tidak disebutkan secara spesifik dalam surat Al Maidah ayat 6, namun mulut merupakan bagian dari wajah. Jadi ketika kita berwudhu, mulut juga harus dibersihkan. 

Cara membersihkan mulut sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah adalah dengan berkumur. Berkumur disebut juga dengan ‘madhmadhoh’. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Jika engkau berwudhu, maka lakukanlah madhmadhoh” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah). Artinya, berwudhu tanpa berkumur menjadikan wudhu tidak sah.

Berkumur dan Istinsyaq-Istintsar ​Dilakukan Bersamaan​ 

Abdullah bin Zaid menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan madhmadhoh (berkumur-kumur) dan istinsyaq-istintsar (memasukkan air dalam hidung – mengeluarkannya lewat hidung) melalui air dari dalam satu telapak tangan, dan dilakukan tiga kali. Selain riwayat yang menyebutkan demikian, ada lagi lafazh lain yang menyebut bahwa Rasulullah madhmadhoh (berkumur-kumur) dan istinsyaq (memasukkan air dalam hidung) dengan tiga kali cidukan air. Riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah berkumur dan beristinsyaq dengan tiga kali cidukan air dianggap lebih shahih oleh para ulama. 

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Mengenai dipisah atau disambungnya berkumur dengan istinsyaq-istintsar, para ulama lebih condong untuk menyebutkan bahwa berkumur dan istinsyaq digabung. Sebagaimana hadist dari ‘Abdullah bin Zaid, yang menuturkan cara wudhu Rasulullah, “Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung melalui satu telapak tangan dan hal demikian dilakukan sebanyak tiga kali” (HR. Muslim). Menurut para ulama, tidak ada satu hadis shahih yang menyatakan bahwa berkumur dan istinsyaq- istintsar dipisah.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.